Chapter 2: Siapa?

35 5 6
                                    

Matahari mulai tengelam dan waktu telah menjelang malam. Bagi Jisung, ada sesuatu yang ajaib dan unik dengan pemandangan matahari terbenam. Apalagi saat dia sedang pergi hanya dengan Minho.

Mereka sudah sampai di sebuah restoran dekat dengan sekolah mereka dan perasaan canggung dapat terlihat di antara mereka berdua, "jadi, kak. Tadi saat rapat OSIS hasilnya bagaimana?" Jisung mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan rasa canggung di antara mereka, "jadi anggota OSIS sudah memutuskan bahwa talent show sekolah pada tahun ini bertema 'Winter Wonderland', karena talent show akan diundur sampai bulan Desember," Minho menghembuskan napas frustasi.

"Kak, jika kamu tidak ingin bahas tentang talent show nya, tidak usah dipaksa," Jisung merasa bersalah melihat betapa lelahnya Minho, "dia sudah bekerja keras demi talent show nya, tetapi malah diundur. Kasihan kakak," Jisung memegang tangan Minho yang berada di atas meja dan mengelusnya dengan pelan, "yang sabar ya, kak. Walaupun talent show nya diundur, tapi yang paling penting gak dibatalkan, bukan?" Jisung mencoba untuk membuat Minho senang lagi.

Minho lalu melihat ke arah Jisung dan tersenyum, "lu benar, Ji. Kalau talent show nya diundur, berarti aku dan team dance aku dikasih lebih banyak waktu untuk latihan lagi," Jisung tersenyum dengan puas dari apa yang dia lakukan, "yes! Berhasil,"

Hangout mereka berdua tidaklah spesial. Mereka hanya pergi ke restoran untuk makan malam dan jalan-jalan di sekitar area sekolah.

"Aku sudah setengah tahun berada di sekolah ini, tapi masih saja ada area yang belum pernah aku datangi,"

"Mau lihat gak taman sekolah? Biasanya kalau malam-malam lebih bagus daripada waktu siang hari,"

Jisung setuju dengan saran Minho dan dia dibawa oleh Minho ke taman sekolah. Jisung sangat suka dengan tempat itu, tetapi dia tidak pernah mengunjungi tempat itu saat malam hari.

"Sudah sampai," Jisung tidak dapat percaya apa yang dia lihat sekarang, "cantik banget tamannya," Jisung langsung berlarian ke sekitar taman. Jalan yang disusun dengan bebatuan, bunga-bunga eksotis yang terlihat di bawah cahaya lentera taman, kolam ikan besar yang berada di sekeliling sebuah gazebo putih yang dihias secara natural dengan tanaman merambat dan bunga-bunga kecil berwarna-warni.

Minho tertawa kecil melihat Jisung yang tertawa kesenangan. Cahaya dari lentera di sekitar taman membuat senyuman miliknya dapat terlihat oleh Minho yang telah jatuh hati padanya, "tidak sia-sia aku menyukainya," Minho berjalan ke arah Jisung dan mengajaknya untuk duduk di dalam gazebo putih yang berada di tengah taman.

Jisung tidak dapat duduk diam, karena dia sangat suka melihat ikan-ikan koi yang berenang seperti mereka sedang berdansa di dalam air.

Minho duduk dan menyenderkan dirinya di pembatas gazebo sambil melihat bintang-bintang yang terlihat di langit yang gelap. Dia tersenyum melihat betapa indahnya bintang-bintang tersebut dan teringat akan seseorang yang dia amat sayangi, adik perempuannya. Senyuman Minho luluh karena teringat akan dia, tetapi adik kesayangannya sudah menjadi salah satu bintang di atas sana.

Jisung yang menyadari bahwa Minho yang tadinya banyak bicara menjadi diam, berjalan ke arah Minho dan duduk di sebelahnya. Jisung nenyenderkan kepalanya pada bahu Minho dan ikut melihat bintang-bintang yang terlihat di langit, "kak, kalau ada apa-apa ceritain ke Jisung ya... Jisung bisa kok bantu kakak, kakak jangan sedih ya," Jisung berbisik kepada Minho.

Tanpa disadari, Minho meneteskan air mata miliknya dan Jisung menghapus air mata yang berada di wajah Minho.

Tangan lembut milik Jisung membuat Minho melihat ke arah adik kelasnya. Lalu Minho memegang tangan Jisung yang berada di pipinya.

Time Leaper ~ Minsung [INA]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum