Tiba-tiba ada suara tawa terbahak-bahak yang mencuri perhatian semua orang, "lucunya kedua anak kecil ini," seorang pria jangkung berjalan ke arah kedua teman ini, "permisi, kamu siapa ya?" Felix bertanya dengan senyuman polosnya.

Pria jangkung itu menunduk dan tersenyum, "namaku Hyunjin, teman seangkatan kalian berdua," Jisung merasa ada yang tidak beres dengan Hyunjin dan menarik baju Felix agar dia menjauh dari Hyunjin, "um... Boleh tolong mundur sedikit? Kita tidak butuh ledekan milikmu terhadap tinggi badan kami," Jisung menatap Hyunjin dengan mata tajamnya, "tch, dasar murid-murid baru," ledek Hyunjin sebelum akhirnya meninggalkan Jisung dan Felix sendirian.

"Jiah elah terlalu banyak gaya, sombong amat!"

"Udahlah, Sung. Dia udah pergi, ayo kita ke asrama kita aja daripada malu dilihatin orang-orang," Felix menarik Jisung menjauh dari kerumunan dan menuju asrama Raindance.

Jadi... Boleh dibilang bahwa ekspektasi mereka terhadap asrama Raindance terlalu rendah. Mereka mengira itu cuman gedung kecil, tapi ternyata asrama tersebut benar-benar besar sampai bisa lebih disebut sebagai hotel daripada asrama, "apa-apaan ini, pantesan anak-anak Hope Academy pada anak matre semua," Jisung dan Felix kagum sampai tersandung batu yang tidak bersalah.

"Sialan tuh batu,"

"Batu gak salah apa-apa lu malah nyalahin, ya ampun, Sung!"

"Lu apalagi! Barang mati dikasihanin,"

"Lah kan lu juga sama, masa gua gak kasihanin?"

"GUA BELUM MATI BOCIL!"

"BERISIK WOI!" teriak salah satu penduduk asrama Raindance, "iya maaf nyai!" Felix dan Jisung berteriak kembali, "woi! Kita ada tetangga baru nih guys!" orang yang sama berteriak ke seluruh gedung asrama, "dia itu siren atau apa? Kok satu gedung bisa kedengeran-"

"Selamat datang anak-anak baru," Felix belum selesai ngomong sudah dipotong oleh orang lain, "perkenalkan namaku Mark! Murid kelas 2 SMA, selamat datang di asrama Raindance!" Mark langsung menarik kedua orang tersebut dan melempar mereka masuk ke dalam gedung asrama dan oh... Betapa indahnya asrama ini sampai bisa bikin mata Jisung tambah minus.

"Ketua asrama lagi dipanggil sama guru, jadi saya sebagai wakil ketua mengucapkan selamat datang di rumah baru kalian," Mark kembali menarik Jisung dan Felix menaiki tangga yang megah dan berhenti di sebuah kamar yang bertanda "325", "ini kamar milik kalian berdua dan ini kuncinya ya," Mark memberikan kunci kamar tersebut dan meninggalkan Jisung dan Felix yang masih loading karena wi-fi mereka tersumbat.

"Buka tuh, Lix!"

Felix memasukkan kuncinya untuk membuka pintu kamar mereka dan oh indahnya pemandangan. Kamar yang berisi dua ranjang terpisah, jendela yang menuju ke balcony dan lemari untuk menaruh baju dan buku milik mereka berdua, "i-ini seriusan punya KITA?!" Felix ingin pingsan rasanya, "iya ini punya kita semua," Jisung dengan cepat menangkap Felix yang pingsan, "Fel bangun woi! NORAK GILA!" Jisung menepuk-nepuk pipi temannya, "waduh ini gimana? Beneran pingsan dong!"

"GUYS! KETUA ASRAMA UDAH BALIK!"

Felix yang tadinya pingsan tiba-tiba terbangun dan lari ke luar kamar karena mereka dipanggil.

Seluruh anggota asrama Raindance sudah berkumpul di lantai utama untuk bertemu dengan ketua asrama, "Selamat Sore, adik-adik dan teman seangkatanku," oh tidak... Suara yang sangat Jisung kenali berada di sekitarnya.

Jisung yang akhirnya dapat melihat dengan jelas wajah ketua asrama Raindance gantian pingsan dan ditangkap oleh Felix, "bos! Si Jisung pingsan!" seluruh anggota asrama Raindance tertawa melihat Jisung yang sekarang lemas di lantai, sedangkan Mark hanya berdiri kebingungan melihat Jisung.

"Lha kok, bukannya tadi Felix yang pingsan? Kok jadi Jisung yang pingsan sekarang?"

"Mungkin kena serangan jantung karena melihat wajah tampan ku yang indah ini,"

"Kak Minho, saya benar-benar menghormatimu sebagai kakak kelas dan ketua asrama, tetapi... JIJIK WOI!"

Minho ikut tertawa melihat reaksi Mark, "Felix, sini saya antarkan Jisung ke kamarnya," lalu dia mengangkat Jisung bagaikan seorang anak kecil dan menaruhnya di ranjang kamar milik Jisung dan Felix.

"Selamat malam, tupai lucu. Mimpi indah," Minho mematikan lampu kamar dan keluar dengan hati-hati tanpa mengeluarkan suara.

Bersambung...

Jadi sebelumnya akun milikku ini itu spesial untuk buku bahasa Inggris saja, tapi karena saya mau coba nulis buku fanfic pakai Bahasa Indonesia, jadi akun ini bakalan jadi akun campursari antara buku bahasa Inggris dan buku bahasa Indonesia yang aku tulis.

Terima kasih sudah membaca! STAY tuned and STAY safe💖💖💖

Time Leaper ~ Minsung [INA]Where stories live. Discover now