Seluruh aula langsung terdiam saat seorang pria tua berjalan ke atas panggung dan memulai pidatonya.

Pria tua itu merupakan kepala sekolah Hope Academy dan orang-orang yang berada di sebelahnya adalah para guru yang akan mengajarkan murid-murid baru di Hope Academy.

Jisung mengantuk dengan sesi pertemuan yang panjang ini dan dia ingin cepat-cepat keluar dari aula dan melihat kelas barunya, sampai dia akhirnya dibangunkan oleh suatu hal.

"Pria ini merupakan salah satu murid terbaik dari Hope Academy dan ia telah mengajukan dirinya sebagai ketua OSIS tahun ini, saya perkenalkan kepada kalian Lee Minho,"

Jisung yang kaget mendengar nama itu tiba-tiba tersedak ludahnya sendiri dan terbatuk-batuk sampai Felix harus menenangkan dia, "ya ampun, Ji! Lu ini, kok bisa sih tiba-tiba keselek begitu," Felix tertawa saat melihat Jisung yang tersedak, "lu juga lah Fel! Masa orang lain keselek lu ketawain?" Jisung dengan segala nada sarkasme miliknya berkata kepada Felix.

Jisung melihat ke arah panggung aula sekolah dan di sanalah dia, si murid sinting Lee Minho.

"Hiks tolonglah aku... Kasihanilah aku... Kenapa takdirku jadi seperti ini? Gue tambah terancam manusia satu itu jadi ketua OSIS tahun ini," Jisung dalam hati mengeluh sambil melihat Minho yang tersenyum melihat ke seluruh aula.

Jisung yang kembali ke dunia bawah sadarnya tidak menyadari bahwa Minho melihatnya dan memberikan wink kepada Jisung yang masih belum sadar, "WOI JISUNG! GILAAA baru aja hari pertama, lu udah dapat calon pacar hoilah!" Felix membangunkan Jisung dari alam bawah sadarnya, "eh, tadi kenapa?" Felix cekikikan sambil menceritakan kejadian tadi kepada Jisung, "tadi... Si Minho wink ke kamu lhoo, cieee udah ada yang naksir lu," Felix tertawa keras sambil menepuk-nepuk pundak Jisung.

"Takdirku belok tiba-tiba," Jisung meneteskan air mata dramatis nya sambil meratapi nasib hidupnya.

Untung saja sesi pertemuan selesai, jadi si Jisung bisa langsung cabut ke kelas, "catatan untuk diri sendiri, jangan dekatin Minho! Jangan sampai ketemu dia-"

BRUG!

Jisung terjatuh karena menabrak seseorang, "sial banget aku hari ini-" "Hai cantik," ah iya, ironis bukan? Baru saja diomongin, Jisung malahan ketemu juga dengan manusia satu itu, "jangan bengong mulu, nanti bisa kerasukan sayang," Jisung yang mendengar kata "sayang" dari si merasakan sensasi geli di seluruh tubuhnya, "bomat! Cabut dulu ye," Jisung langsung berdiri dan berlari ke arah kelasnya.

Seharian berada di sekolah ini, Jisung tidaklah selamat dari pria bernama Lee Minho itu. Setiap kali bertemu dengannya pasti si kakak kelas tersebut menggodanya dengan kata-kata "manis" yang menggelikan.

"Capek banget gua, kapan sih kita tahu kita dimasukkin ke gedung asrama yang mana?" Felix duduk di sebelah Jisung yang sedang memakan brownies, "mana ku tahu nak? Gua bukan dukun woi!" Felix hanya tersenyum datar dan meminum susu stroberi.

Jisung dan Felix yang awalnya diam-dian saja tiba-tiba dikejutkan oleh suara bising dari arah aula sekolah, "woi kalian berdua ngapain di situ? Ini guru-guru sudah kasih tahu pembagian gedung asrama kita!" seorang murid laki-laki meneriaki kedua remaja yang tidak bersalah.

"Yuk Fel, daripada kita diteriakin lagi sama bocah seangkatan yang gaje," Jisung menarik Felix berdiri dari kursi yang mereka duduki dan menuju ke arah aula sekolah.

Murid-murid berkumpul di depan pintu aula, di mana daftar pembagian asrama ditempel. Beberapa murid bangga dengan asrama mereka, sedangkan yang lain kecewa dan sedih.

Jisung dan Felix mencari nama mereka di daftar tersebut. Terdapat 6 gedung asrama yang bisa ditempati oleh murid-murid; Starglitter, Moondust, Harmonia, Floraline, Raindance, dan Sunflare. Beruntungnya Felix dan Jisung ditempatkan di asrama yang sama, yaitu Raindance, "keren juga nama-nama asramanya," Felix tertawa kecil, "apalagi asrama kita, Fel!" Jisung senang dia dimasukkan ke asrama yang sama dengan Felix.

Time Leaper ~ Minsung [INA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang