𝟑𝟑

468 111 13
                                    

























❝ bring him down ❞
























"para pahlawan berusaha mempertahankan citra yang ternoda karena beberapa pertarungan terakhir yang mereka lakukan dengan kita." ucap [ m.name ] sambil mengepang rambut eri yang tertidur.

[ m.name ] bersantai bersama anggota league of villains, sementara beberapa tahanan yang dibebaskan tinggal di gudang sampai pemberitahuan lebih lanjut.

"jadi itu sebabnya kau memilih sekarang sebagai waktu untuk mengungkapkan kejahatan masa lalu ke publik, untuk semakin menjatuhkan mereka lebih dalam." pungkas dabi.

"benar, tapi ini juga akan membawa perang. dan aku ingin semuanya siap untuk itu, tidak ada yang bisa menghindari pertarungan." ucap [ m.name ].

"itu mengingatkanku, kita tidak bisa membiarkan para penjahat itu tanpa pengawasan." tambah shigaraki dengan sosoknya yang bebas dari tangan-tangan menutupinya.

sepertinya beban yang ia miliki telah terangkat dari pundaknya sejak menentang all for one.

"kurogiri yang mengawasi sekarang, tapi kurasa mereka masih tidak bisa dipercaya. itulah alasan aku tidak membawa mereka ke sini." setuju [ m.name ] sambil menyandarkan kepala ke sandaran sofa.

"bagaimana kau akan membuat rencana mengungkapkan kejahatan mereka ke publik? dan bisakah kau 100% yakin bahwa publik akan mempercayaimu?" tambah compress ke percakapan.

"aku punya beberapa bodycam dari insiden itu. bahkan jika mereka pikir rekaman itu telah rusak, ini akan meningkatkan rasa ingin tahu mereka. dan publik juga akan mencari kebenaran dari para pahlawan sendiri. begitu mengetahui faktanya, mereka akan melihat kita sebagai perlawanan bukan teroris." jelas [ m.name ].

"bagaimana kau akan memberi tahu semua orang tentang apa yang terjadi dan bukti videonya? untuk menyebarkan berita, kita harus mendapat banyak perhatian." tanya spinner.

"dan apa yang menjamin mereka akan mendengarkan jika berita seperti ini muncul secara tiba-tiba? mereka mungkin akan menoleh ke arah lain." tambah shigaraki.

"aku punya ide, tapi aku tidak akan memberitahu kalian." ucap [ m.name ] sambil menyilangkan tangan seperti anak kecil.

yang lain menertawakan aksi [ m.name ] sementara neneknya menertawakan jawaban atas pertanyaan serius itu.

"[ m.name ], ayo pergi." hela nafas dabi sambil bangkit dari kursinya.

[ m.name ] ikut bangkit sambil menggendong eri dalam pelukan lalu berjalan ke arah sang nenek dan meletakkan eri di pangkuannya.

dabi dan [ m.name ] tanpa berkata-kata berjalan keluar pintu dan nacho terbang ke bahunya sebelum ia menutup pintu.

"aku tahu kau punya rencana untuk menarik perhatian, dan aku sudah tahu apa itu. aku ikut, jika kau ingin persetujuanku." ucap dabi dengan tangan di saku.

"bukan tempatku untuk memaksamu memberi tahu dunia tentang masa lalumu, aku bisa memikirkan hal lain." tepis [ m.name ] sambil melihat ke depan dan berjalan.

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 , mha ( ON REV ) Where stories live. Discover now