𝟐𝟕

505 126 6
                                    

























❝ rooting for you ❞
























"apa kau yakin tentang ini? ini bisa menjadi bumerang untukmu." tanya dabi sambil duduk di rumput.

"aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan melakukannya selama bertahun-tahun, sejak aku mulai membuat rencana ini. tidak ada gunanya mundur." jawab [ m.name ] sambil melihat ke bawah dari bukit tempat mereka duduk.

eri mencipratkan air lagi, sementara anggota league of villains bermain-main di lapangan.

"ya, tapi membobol tartarus? membebaskan semua tahanan itu dan bersatu dengan mereka? aku ragu mereka akan mendengarkanmu." hela nafas dabi.

"seperti yang kau katakan, harus membuat mereka mendengarkan." ucap [ m.name ] sambil menyeringai.

dabi terkekeh dan mengacak-acak rambut [ m.name ], mengingat hari ketika ia memberinya nasihat itu.

mereka telah tinggal di desa selama sekitar satu minggu sekarang, [ m.name ] memberikan sentuhan akhir pada rencananya dan membiarkan mereka beristirahat sebentar.

"[ m.name ] [ m.name ]!" seru eri sambil berlari ke arah [ m.name ].

[ m.name ] mendongak dan tersenyum padanya dan nacho yang ada di bahunya, eri memegang sesuatu di tangan.

"lihat ini." ucap eri sambil menatap tangannya dan [ m.name ] menoleh, melihat bunga biru di tangannya.

"oh bagus, terlihat sangat spesial." puji [ m.name ].

"ini untukmu." senyum eri lebar.

[ m.name ] tersenyum kembali dan membuka tangan, membiarkan ia menjatuhkan bunga di telapak tangannya.

"kalian berdua seperti kakak dan adik ya?" kekeh dabi.

"kakak? Aku tidak pernah punya saudara laki-laki sebelumnya." kesiap eri sambil menatap [ m.name ] dengan kagum.

"kalau begitu sepertinya kau beruntung." ucap dabi

"apa kau memiliki saudara laki-laki atau perempuan, [ m.name ]?" tanya eri.

[ m.name ] berpikir untuk menjawab selama beberapa detik.

"aku punya kakak laki-laki dan perempuan." jawab [ m.name ] singkat.

dabi menatapnya dengan ekspresi bingung, ia tidak tahu tentang keluarga [ m.name ] sebelumnya.

"wah benarkah?" dorong eri dengan bersemangat.

"mhm, nama kakak perempuanku jupiter, dan nama kakak laki-lakiku akai." lanjut [ m.name ] dan nacho terbang dari bahu eri ke bahunya, merasakan ketidaknyamanan [ m.name ].

"di mana mereka-" mulai eri tapi dabi memotongnya.

"kenapa kau tidak mengajak shigaraki keluar di bawah sinar matahari, dia membutuhkannya untuk kerutannya." saran dabi.

eri melihat ke belakang dan melihat shigaraki duduk di tempat teduh, tampak muram seperti biasanya.

eri mengangguk dan berlari ke arahnya dengan patuh.

"terima kasih." gumam [ m.name ] sambil melihat bunga di tangannya.

"mereka tiada? kakak-kakakmu?" tanya dabi.

"ya." jawab [ m.name ].

"jadi untuk itulah semua ini." pungkas dabi "dan desa ini, di sinilah tempat kejadiannya? begitukah caramu tahu tentang tempat ini."

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 , mha ( ON REV ) Where stories live. Discover now