𝟏𝟑

871 189 19
                                    























❝ right place at the right time ❞






















"mama?"

"[ m.name ], kau harus lari secepat mungkin dari sini."

"apa orang jahat datang lagi?"

"ya, jadi kau harus pergi."

"kita semua bisa melarikan diri bersama, tolong!"

"tolong pergi [ m.name ]. carilah cahaya, aku tahu kau bisa melakukannya"

"aku bisa membawa semua bayi yang baru lahir! aku bisa menggendong bayi yang tidak bisa berjalan di punggungku! aku bisa melindungi mereka dengan infinity! aku bisa menggendong mereka semua!"

"tidak ada waktu [ m.name ], pergilah sekarang."























[ m.name ] membuka mata sambil mengerjap beberapa kali untuk menghilangkan kantuk.

ia duduk dan nacho terbang dari jendela ke selimut.

"hanya mimpi." yakin [ m.name ] sambil mengacak-acak bulu nacho yang bersandar ke dirinya.

[ m.name ] berpikir kembali ke malam itu yang terus diingatnya seperti jarum jam.

tidak bisa lepas dari ingatan itu bahkan dalam tidur, memenuhi amarah [ m.name ].

"aku akan membuat mereka semua menderita." janji [ m.name ] sambil menatap sang merpati dengan api di matanya.

nacho mengepakkan sayapnya sebagai persetujuannya.

[ m.name ] tahu nacho akan ikut serta dalam rencana itu.

ia tidak melihat dabi dalam beberapa minggu dan menjaga komunikasi minimal juga.

mereka tidak ingin mengambil risiko pihak berwenang mencurigai persahabatannya, dan dabi tidak ingin pemimpin league of villains tahu bahwa ia mengenal [ m.name ].

setidaknya untuk saat ini.

"mau pergi mendaki hari ini?" tanya [ m.name ] sambil tersenyum pada nacho yang berkicau dan terbang sebelum mendarat di selimut lagi.

"oke oke, aku akan mandi terlebih dahulu." tawa [ m.name ] sambil turun dari tempat tidur yang kumuh lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

setelah selesai, ia melihat ke cermin kecil dan mengusap embun dari panasnya pancuran, menatap pantulannya.

[ m.name ] menoleh sedikit ke kiri, untuk melihat tanda yang ada di sisi kanan lehernya.

sebuah bekas luka tebasan yang melengkung melekat pada tubuhnya.

dihari ketika ia mendapatkan luka itu, tangan kecilnya yang berusia lima tahun bergetar ketika memegang pisau.

harus mengeluarkan pelacak entah bagaimana, dan begitulah cara ayahnya menyuruh [ m.name ] melakukannya.

ia menggelengkan kepala untuk menghiraukan pikiran-pikiran itu lalu selesai bersiap-siap untuk hari itu.

[ m.name ] membuka pintu kamar mandi tepat pada waktunya untuk melihat nacho terbang ke dinding dan jatuh ke lantai.

"nacho!" teriak [ m.name ] sambil melompati sofa tetapi ia tersandung dalam selimut dan jatuh juga.

𝐈𝐍𝐅𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘 , mha ( ON REV ) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora