BAB 6: Young Father

Mulai dari awal
                                    

Suga berpikir jika itu Seokjin atau Jhope, namun telinga nya mendengar suara tangisan.

Hikss! Hikss!

Ia melangkah dengan pelan, tak lupa mengambil raket nyamuk yang ada di atas meja ruang tamu.

Bisa jadi itu seseorang yang ingin mencuri dan entahlah.

Namun langkah nya terhenti melihat siluet Jungkook yang menangis menatap jari telunjuk nya berdarah dengan tangisan kecil milik nya.

"Astaga.. kau gila? Sedang apa kau menatap jari mu dan tidak mengobati nya." Suara Suga yang memang besar volume nya membuat Seokjin, Jhope dan juga Jimin yang sedang asik tidur terbangun dengan tidak elite.

"Ada apa?"

"Apa yang terjadi?"

"Waeyooo?"

Tanya mereka bertiga dengan keadaan masih mengantuk.

Karena tidak di tanggapi mereka melihat Suga yang sedang mengomeli Jungkook di dapur.

Dengan langkah seribu kali mereka dengan cepat berada di dapur, dan melihat darah berceceran di lantai.

Seokjin yang melihat itu seketika membulatkan mata nya.

"Jungkookie kenapa? Apa yang terjadi?" Tanya Seokjin dengan panik.

"Kemarikan kotak obat, palli." Bagai ada pasien parah mereka seperti ibu-ibu komplek yang panik dengan pasien yang sedang sekarat.

Fakta nya hanya pada ujung jari telunjuk dan itu tidak parah, aigoo.

Setelah dengan tingkah abstrak mereka, kini mereka duduk di ruang tamu dengan Jungkook yang di tatap penuh tanda tanya.

Jungkook yang di tatap hanya bisa menunduk lesu.

"Aku hanya ingin makan nasi goreng, tapi.. karena tidak ingin merepotkan.. akhirnya aku.. aku berinisiatif membuat nya sendiri namun.. malah terluka." Ujar Jungkook dengan pelan, sangat pelan, namun mereka tetap mendengar nya dengan baik.

Hahhhh-

Mereka menghela nafas dengan kasar.

Jungkook itu masih labil namun pikiran nya lebih dewasa di banding yang lain.

Dan rasa ingin makan bukan lah dari diri nya melainkan dari si buah hati yang sedang berkembang di dalam perut nya, mengingat sudah menginjak 4 minggu.

Karena tidak ingin membuat Jungkook lebih stres tidak ada satu pun yang memarahi nya, mereka tahu jika Jungkook tidak ingin mereka di direpotkan selalu.

Suga pergi ke dapur untuk membuatkan nasi goreng, sedangkan yang lain hanya sibuk menenangkan Jungkook yang sudah mengalirkan air mata milik nya.

"Sudah, Hyung tidak akan memarahi mu, um? Tapi.. lain kali Jungkookie harus katakan pada Hyung jika ingin memakan sesuatu." Jungkook hanya mengangguk mengerti.

Tidak lama Suga datang dengan satu piring nasi goreng kimchi.

Jungkook yang melihat hal itu membulatkan mata besar nya dan itu sangat lucu untuk di lihat.

"Makan lah, lain kali harus katakan jika ingin sesuatu? Mengerti?" Tanya Suga mengelus sayang pucuk kepala Jungkook.

"Aku ingin di elus juga Hyung." Ujar Jimin dengan aegyo.

"Mau ku pukul?" Tanya Suga dengan ketus.

"Ck! Aku juga adik Hyung disini." Kesal Jimin.

Semenjak kedatangan Jungkook, Suga berubah. Jika ia tidak akan pulang jika sudah gelap, kali ini ia akan berusaha pulang walau sudah malam.

Tidak merokok jika ada Jungkook, tidak minum jika ada Jungkook dan hal lain yang berbahaya lagi.

"Diam lah Park." Ujar Suga.

Seokjin dan Jhope yang melihat perdebatan mereka berdua hanya bisa tersenyum, Jimin itu tidak peka, ia tidak tahu jika Suga menaruh hati pada nya, hanya saja Suga tidak tahu bagaimana mengekspresikan nya.

"Kau suka?" Tanya Jhope melihat Jungkook yang lahap memakan nya dan tidak mendengar kan perdebatan antara Suga dan Jimin.

"Um! Enak, gumawo Suga Hyung."

"Arasso." Ujar Suga.

Karena masih dini hari mereka memutuskan untuk kembali tidur, Jungkook juga ikut tidur begitu pula dengan yang lain.

Suga menatap Jimin yang masuk ke dalam kamar milik nya, melihat Jimin, Suga hanya bisa menghela nafas lelah.

"Dia tidak akan lari kemana Min, kecuali jika ia pulang." Ujar Jhope yang memang selalu menjadi saksi mata cinta sepihak Suga untuk Jimin.

"Dia itu bodoh, dan aku tidak tahu mengapa aku menyukai nya." Jelas Suga yang membuat Jhope menggelengkan kepala nya.

"Kau menyukai nya apa yang ada pada nya tetapi tidak ada pada orang lain." Ujar Jhope.

"Kau benar, aku menyukai apa yang selalu ia lakukan."

"Tidur lah."

Jhope meninggalkan Suga yang masih berdiri di depan kamar Jimin.

Sifat Suga yang seperti seorang gangster, itu hanya lah sifat luar nya, ia akan berbeda jika berada di dekat orang yang spesial, namun lain hal dengan Jimin, Suga lebih suka melihat Jimin yang selalu kesal dan itu terlihat sangat lucu.

Sebelum masuk ke kamar nya, ia pergi ke arah kamar Jungkook, ia melihat Jungkook yang sudah terlelap menuju alam mimpi nya.

Selamat tidur dongsaeng Hyung.

----------

cover by: pinterest.

insta: @hellbeev


Young Father [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang