BAB 5: Young Father

Start from the beginning
                                    

Kemudian aku ke dapur mencuci piring bekas mereka makan pagi tadi, tak lupa aku membuang sampah pada kantong sampah.

Karena sibuk membersihkan rumah, aku tidak merasakan jika itu sudah siang, kini hanya tinggal membuang sampah.

Aku ke depan rumah untuk membuang sampah, namun saat aku akan masuk, tiba-tiba kepala ku pusing dan seketika penglihatan ku menghitam.

Dan..

Bruk!

-------

Tap! Tap!

Tap! Tap!

Langkah kaki seseorang yang berlari melewati koridor rumah sakit. Ia menerima telepon dari orang yang di kenal nya namun suara orang asing.

"Pasien Jeon Jungkook di ruangan mana?" Tanya Suga dengan cepat.

"Kamar nomor 3 tuan."

Tanpa mengucapkan terima kasih Suga berlari menuju kamar yang di beri tahu.

Saat ia ada di tongkrongan nya ia menerima panggilan dari Jungkook. Ia mengira jika bocah itu ingin makan sesuatu namun seorang wanita menanyakan apa ini kakak nya atau tidak.

Ia mengatakan jika Jungkook pingsan dan sekarang di bawah ke rumah sakit.

Tanpa pikir panjang Suga pergi dan menghubungi yang lain.

Brak!

Pintu di buka dengan kasar, di sana Seokjin berdiri di samping Jungkook yang di impus.

"Bagaimana? Apa ia baik-baik saja? Hah?" Tanya Suga dengan bertubi-tubi.

"Ia hanya kelelahan, aku tidak tahu ia melakukan apa di rumah, aku akan memeriksa cctv jika sampai di rumah nanti." Jawab Seokjin sembari mengelus sayang kepala Jungkook.

"Ck! Bocah ini merepotkan." Cibir Suga sambil meminum air.

"Merepotkan? Aku tidak melihat orang yang merepotkan di sini, yang ada orang yang khawatir akan bocah ini." Sindir Seokjin dengan sinis.

"Ck!"

Brak!

"Apa jungkookie baik-baik saja?" Pintu di buka dengan kasar sekali lagi membuat Seokjin kesal.

"Bisakah kalian membuka nya dengan pelan? Kalian bisa mengganggu pasien lain." Omel Seokjin.

"Maaf Hyung, Suga Hyung bilang jika Jungkook masuk rumah sakit, aku bahkan meninggalkan kelas bisnis ku." Ujar Jimin dengan deru nafas yang putus-putus.

"Aku juga, aku bahkan membatalkan kelas mengajar ku." Ujar Jhope sama seperti Jimin.

"Ia hanya kelelahan, aku tidak tahu ia melakukan hal apa di rumah, malam nanti ia bisa pulang, saat ini ia hanya sedang istirahat." Ujar Seokjin.

"Syukurlah, bayi nya bagaimana apa sehat?" Tanya Jhope.

"Kuat seperti biasa, tapi ibu nya sering lupa makan jika kita tidak mengingatkan nya, aku akan menjadwalkan makanan nya mulai sekarang, kalian juga jangan terlalu memanjakannya." Mereka hanya mengangguk patuh, mengingat Seokjin adalah dokter nya Jungkook.

"Baiklah, aku pergi mengurusi pasien lain."

"Loh, Suga Hyung? Ku kira kau tidak datang." Tanya Jimin dengan wajah yang terkejut.

"Kau dari tadi datang tidak menyadari nya?" Tanya Jhope dengan pandangan bingung.

"Tidak Hyung, aku terlalu mengkhawatir kan Jungkookie."

"Astaga, Park."

Tidak lama menunggu, Jungkook bangun.

Ia melihat ruangan putih-putih di hadapan nya dan juga 3 orang pria sedang selonjoran di sofa dengan mata tertutup.

Ia langsung memegang perut nya, namun entah mengapa ia tiba-tiba menangis.

"Hiks.. hiks.. bayi nya hilang.. hiks." Gumam Jungkook sangat pelan.

Namun, walau sekali pun pelan, Suga bangun di ikuti Jimin dan Jhope dengan panik bertanya mengapa ia menangis.

"Kau kenapa bocah?" Tanya Suga dengan panik.

"Hyung, bayi nya hilang, perut ku sudah rata, hiks.."

Jimin menatap cengo ke arah Jungkook, ia kira sesuatu terjadi pada nya.

"Perut mu belum membuncit bocah." Ujar Jimin dengan tatapan tidak percaya.

"Bayi mu selamat, lagi pula apa yang kau lakukan di rumah sampai lelah begitu? Hah?" Kini Jhope mengomel dengan kecepatan seperti rap.

"Hiks.. aku hanya.. hiks.. membereskan rumah, karena kotor aku membereskan semua nya." Jawab nya dengan penuh air mata.

"Siapa yang menyuruh mu membersihkan rumah? Hah? Kau ingin kehilangan anak mu? Begitu?" Kini Jimin yang mengomel seperti seorang ibu-ibu komplek.

"Tidak ada Hyung, huaaa.. hikss.. aku hanya ingin membantu saja.." Tangisan Jungkook semakin membesar.

Suga sendiri sudah mengubungi Seokjin.

Brak!

Pintu di buka dengan kasar dan pelaku nya adalah Seokjin.

"Jin Hyung..." Ujar Jungkook dengan air mata yang jatuh. Seokjin keluar sebentar untuk urusan kecil kemudian kembali lagi.

"Apa? Kau ingin apa? Kau ingin membunuh anak mu? Hah?" Suga mengatakan pada nya jika Jungkook membersihkan rumah sendirian hingga membuat nya pingsan.

"Aku tidak Hyung, aku hanya ingin membantu, hiks.."

Jungkook bertambah menangis karena di omeli oleh tiga ibu-ibu komplek.

"Sudah lah bocah, lain kali tidak perlu, paham?" Ujar Suga dengan pelan.

Jungkook hanya mengangguk walau masih dengan sesegukkan.

"Habiskan cairan mu itu lalu kita akan pulang."

Jungkook menyapu air mata nya dan mengatakan jika ia lapar dan sangat ingin makan ramyeon.

"Hyung aku ingin ramyeon."

"TIDAK." Jawab mereka serentak membuat Jungkook terkejut.

"Ah waeyo?"


----------


cover by: pinterst

insta: @hellbeev

Young Father [END]Where stories live. Discover now