3

72 43 5
                                    

Pagi hari kesebelasan remaja yang tidak lain dan tidak bukan adalah mereka yang mendapatkan undangan hari kemarin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi hari kesebelasan remaja yang tidak lain dan tidak bukan adalah mereka yang mendapatkan undangan hari kemarin. Mereka terlihat sangat semangat, entahlah tumben sekali mereka semangat, biasanya lemas terus. Tapi, ada satu orang yang tak terlihat semangat.

Jeongin terlihat pucat sekali. Ahh, mungkin saja perasaan tak enak masih menyelimuti dirinya.

Disaat teman-temannya semangat untuk melakukan permainan ini dia hanya duduk termenung dikelas.

Dikelas pun mereka terus menerus tersenyum sampai seisi kelas melihat mereka dengan tatapan aneh. Bagaimana tidak aneh, mereka saja biasanya lemas terus seperti tidak punya semangat hidup.

Beomgyu yang berada disebelah Jeongin menepuk pelan pergelangan Jeongin. "Oi napa lu? Dari tadi bengong mulu kek dugong."

Jeongin hanya tersenyum canggung. "Haha..iya nih kayaknya sebentar lagi gua bakal jadi dugong karna bengong terus." Gurau Jeongin.

Beomgyu tertawa terbahak-bahak mendengar gurauan Jeongin. Maklum dia orangnya receh sekali. Tapi, untung saja ia tertawanya tidak sampe berguling-guling. Hanya memukul meja juga memukul bahu Jeongin saja.

"Dah dah, kuy ke lab."

Sampai di lab pun tidak ada yang aneh. Jika dicerita fiksi biasanya akan ada hal yang aneh.

Selama perjalanan berlangsung tidak ada yang aneh bagi mereka. Namun tidak bagi Jeongin. Ia terus-menerus merasakan ada yang mengawasi mereka semua.

Beomgyu menepuk pundak Jeongin. "Oi, lu perasaan dari tadi bengong mulu dah."

Jeongin sedikit tersentak, namun ia tetap mengikuti langkah temannya ini. Tapi tanpa disadari, mereka semua kini sedang di intai oleh seseorang.

Jam pelajaran kedua terkesan sangat membosankan. Hanya puluhan soal fisika yang membuat pusing kepala, tapi tidak bagi orang yang pintar.

Tidak ada pelajaran diluar ruangan. Kelas juga terasa sangat sepi, karena para murid yang lain sedang sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh sang guru.

Suara robekan buku terus terdengar begitu juga dengan suara bolpoin yang bersentuhan dengan kertas pun terdengar. Sesunyi itu memang.

KRING!!

KRING!!

KRING!!

"Baiklah anak-anak, kita akhiri pelajaran kali ini. Jangan lupa kerjakan tugasnya, kita akan bertemu lagi minggu depan. Silahkan kalian istirahat." Ucap sang guru fisika, lalu pergi meninggalkan kelas.

Suasana kelas yang tadinya sangat hening kini berubah menjadi sangat ramai. Suara-suara kesenangan mulai terdengar saling bersahutan.

Kesebelasan remaja itu langsung keluar kelas dan pergi menuju kantin sekolah. Memang dimana lagi tempat yang dituju siswa-siswi saat waktu istirahat tiba? Yang pasti kebanyakan pergi ke kantin, ahh jika untuk anak pintar biasanya mereka akan pergi menuju perpustakaan.

[ hiatus ] hide and seekWhere stories live. Discover now