10 #너의 하루는 좀 어때

Start from the beginning
                                    

Aku menyukai Nana sejak awal aku pindah ke rumahnya.

Aku selalu mengikuti Nana ke mana pun ia pergi, dan aku selalu berusaha menjaganya dari jauh.

Nana tersenyum kepada pria lain untuk pertama kalinya, dan pria itu bukan aku.

Aku mengidap alzheimer karena bawaan dari ayahku, dan semoga Nana tidak mengetahuinya.

Aku takut jika aku melupakan Nana suatu saat nanti.

Aku ingin menyatakan perasaanku, tapi Nana pasti akan mengira jika aku gila.

Seharusnya aku sadar diri, meskipun aku dijodohkan dengannya, aku tak mungkin bisa memiliki hatinya.

Setiap aku terbangun pada pagi hari, hal pertama yang harus ku ingat adalah Nana.

Sekarang aku tinggal di rumah ayah Nana dan diadopsi oleh pak Aditama, bukan di rumah peninggalan orang tuaku sendiri.

Ingat! Namaku adalah Jeffrey Rajaswara, bukan Jeffrey Aditama.

Kamu terduduk lemas di lantai kamar Jeffrey setelah membaca semua notes yang tertempel di dinding kamar kakak tirimu itu. Airmatamu lolos begitu saja, tidak menyangka jika Jeffrey memiliki rahasia sebesar ini.

"Apa papa tahu? Apa papa tahu kalau diaㅡ"

Kamu tidak bisa meneruskan kalimatmu. Dadamu terasa sakit, melihat betapa selama ini kamu begitu membenci kehadirannya. Tidak pernah sekalipun kamu menganggap Jeffrey ada, tidak pernah. Meskipun kamu terkadang merasa jika kakak tirimu itu seperti ingin mendekatimu, tetapi kamu selalu berhasil untuk menjauh darinya.

Kamu tidak pernah memberinya kesempatan untuk mendekatimu, dan mungkin itu yang membuat sikap Jeffrey selalu berusaha terlihat dingin di depanmu. Namun, setelah kamu membaca semua catatan yang tersebar di dinding kamar Jeffrey itu, kamu sadar jika selama ini Jeffrey selalu memerhatikanmu dari jauh.

Bahkan, semua hal yang tertempel di dinding kamarnya adalah tentang dirimu, seakan Jeffrey sadar jika suatu saat nanti perlahan-lahan pasti ingatannya tentangmu akan memudar. Apakah memang Jeffrey sesayang itu padamu? Hal itulah yang sedang mengusik dirimu, dan kamu pun kini takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada Jeffrey di luar sana. Jeffrey sedang sendirian, dan kamu mulai mengkhawatirkannya.

"Apa dia benar-benar sudah didiagnosis mengidap penyakit yang sama seperti ayahnya? Semoga saja tidak. Aku yakin tidak! Tidak boleh, dia tidak boleh mengidap penyakit itu!"

***

"Pah, rumah peninggalan orang tua yang dimaksud mas Jeff semalam ada di mana? Aku mau ketemu mas Jeff sekarang."

Pagi hari setelah kamu tidak sengaja tertidur di kamar Jeffrey, kamu pun segera bersiap-siap untuk menjemput Jeffrey di rumahnya. Kamu hanya tahu jika rumah peninggalan orang tua Jeffrey masih terletak di kota yang sama, tapi kamu belum tahu di mana lokasi tepatnya. Kamu pun berinisiatif menanyakan hal tersebut pada ayahmu, namun ayahmu terlihat bingung melihatmu yang sudah berpakaian rapi di pagi buta.

"Kamu mau ke mana pagi-pagi begini? Bukannya hari ini kamu sekolah? Kenapa memakai pakaian bebas?"

"Aku mau menjemput mas Jeff, papa! Tadi kan aku sudah bilang, aku mau menjemput mas Jeff. Papa jangan membuatku kesal! Aku sedang tidak ingin bercanda sekarang."

ET CETERAWhere stories live. Discover now