Bumi menelusuri lapangan yang terlihat sepi. Mencari sosok gadisnya yang tadi mengirimkan chat lokasi tempatnya kini berada. Ia terlalu khawatir dengan gadisnya itu. Setelah lama mencari, akhirnya Bumi menemukan sosok Citra.
Citra terlihat tidak sedang baik baik saja. Ia meringkuk di pojok lapangan dibawah kursi kecil yang tersedia disana. Dibelakangnya berdiri kokoh pagar tembok pembatas lapangan.
"Sayang. Kamu kenapa..??" Tanya Bumi saat ia sampai ditempat Citra. Bumi mendekat. Ia menggendong tubuh Citra yang kini terlihat tak bertulang. "Apa yang menyebabkannya jadi seperti ini..?" Gumam Bumi dalam hati. Ia akan menanyakannya nanti setelah mereka samapai dirumah. Bumi membawa Citra masuk kedalam mobilnya dengan perlahan. Taka ada air mata. Hanya ada gurat ketakutan pada wajah Citra.
"Sayang... kita pulang ya.." ucap Bumi lembut kemudian mengemudikan mobilnya dengan cepat namun terkondisikan.
Setelah sampai di rumahnya. Ia membawa Citra untuk masuk kedalam kamarnya. Citra sudah tertidur saat di mobil tadi. Belum ada kata yang terucap dibibir Citra sejak Bumi menemukannya di lapangan tadi. menyelimuti tubuh Citra dengan selimut hangatnya, mencium kening Citra lembut. Kemudian turun menuju hidung dan terakhir bibir Citra.
Ia mengambil HP nya dan menghubungi sekretarisnya untuk menghandle semuanya selama Bumi tidak dikantor. Ia berniat untuk menemani gadisnya ini.
Bumi berbaring disebelah Citra. Menatap lembut wajah polos Citra yang terlihat damai saat ia tertidur.
YOU ARE READING
Mr. Mulut Pedas (END)
RomanceHidup Citra berubah derastis sejak bertemu dengan Bumi. ia merasa tidak tenang bahkan ia tak bisa hidup nyaman sekarang. Bumi bagaikan malaikat maut yang kapan saja bisa mencabut nyawa Citra. ia merasa dimanapun ia berada hidupnya tak pernah jauh da...