WEIRD -G.satoru×reader[UNCONTINUED]

[21]

Satoru tercengang, Mahito berkeringat dingin, Yuuji kebingungan, dan [name] nampak emosi.

"Cepat selesaikan ini brengsek yang benar saja, geto suguru sudah mati tahun lalu anj-"

"Sebentar dulu [name]." Satoru menyela.

"[N-name] sensei, Geto suguru itu siapa?" Bisik Yuuji lumayan ragu.

[Name] terdiam, lalu ia menghela nafas pendek "nanti ku jelaskan." Jawabnya singkat.

"Jelaskan secara singkat maksud dari geto suguru masih hidup."

Huk-

"A-aku akan menjelaskan, namun biarkan aku menumbuhkan tubuhku!"

Tep

Satoru menjentikkan jarinya, tubuh Mahito kembali.

Pandangan Satoru menggelap, mengerikan. Itulah pikiran bagi siapapun yang melihat pandangan itu.

Yuuji yang selama ini hanya melihat sisi Satoru yang ceria merasa asing dengan gurunya itu.

"Sial.." Gumam Mahito kecil.

"Sepertinya kau tidak dalam posisi dimana bisa mengumpat sesuka hati, Mahito." Demi apa, kesabaran [name] sudah dianggap batas, ia ingin beristirahat, terlihat dari urat urat kecil yang muncul dari sisi dahi [name] dan rahangnya yang mengeras.

"Aku mengerti! Tapi kau harus membebaskanku!"

"SUDAH KUBILANG KAU TIDAK DALAM POSISI DIMANA BISA MENGATAKAN HAL YANG INGIN KAU KATAKAN BAJINGAN INI-!!"

"[Name] tenang..." Ucap Satoru lembut sambil mengelus elus bahu sang gadis pelan.

'[Name] sensei menyeramkan hiks' Batin Yuuji ingin menangis.

{Memang nem itu galak, di rl jg begitu pasti 🗿}

Mahito menatap [name], bayangkan saja dia seperti menciut setelah diamuki.

"Kutukan! Tubuh geto suguru dikendalikan kutukan!"

"Hah?"

Kali ini bukan [name], melainkan Satoru, aura nya bahkan membuat [name] berkeringat dingin, jadi bayangkan sendiri wajah Yuuji dan Mahito saat ini—

"Mana aku tau tentang kutukan yang didalamnya! Yang jelas geto suguru dikendalikan kutukan! Sudah bukan?!" Pekik Mahito antara ketakutan dan kesal.

"Yuuji." Bisik [name].

"H-hai'?!" Balas Yuuji kaget.

[Name] bersweatdrop melihat reaksi Yuuji, tak lama..

Krak krak