"apa yang kau katakan, jangan pernah berpikiran seperti itu lagi, biarkan jeongguk menikmati masa lajangnya, sebentar lagi dia akan menikah" jonho menimpali

"Justru itu yang membuatku khawatir, setelah dia menikah, dia akan memiliki tanggung jawab lain, aku takut jeongguk juga mengabaikan keluarga kecilnya kelak, seperti dia yang mengabaikan kita" balas jennifer dengan raut penuh kerisauan

Jonho mencoba membuat istrinya tenang."kau harus berpikir positif, siapa tahu setelah jeongguk menikah nanti, dia bisa berubah, yakinlah, jangan terus-terusan berpikiran buruk"

Jennifer tersenyum lalu mengangguk kecil."aku harap yang aku pikirkan tidak akan pernah terjadi"

Saat ini jeongguk tengah memberikan soal latihan mengenai materi baru yang ia jelaskan dari pagi. Kelasnya telah dimulai sejak satu jam yang lalu

"Kalian kerjakan soal yang sudah dibagikan, sesuai.."

Salah satu mahasiswa mengacungkan tangannya."maaf pak, bisakah bapak berikan satu contoh lain sebelum mengerjakan soal latihan ini" pinta sang mahasiswa

Jeongguk menanggapinya dengan senyum manis."tentu saja" ia kemudian berbalik menatap papan putih besar yang menjadi media pembelajarannya

Tidak hanya memberikan contoh lain, jeongguk kembali menjelaskan semuanya dari awal, mulai dari cara, rumus mengerjakan, dan lainnya.

Proses belajar mengajar yang seharusnya selesai dalam tiga jam, sekarang jalan empat jam dosen mereka masih menjelaskan tentang materinya. Meskipun begitu, semua mahasiswa tampak semangat dan mendengarkan dengan baik penjelasan dari Jeongguk.

Hampir satu jam Jeongguk terus mengoceh."sekarang kalian boleh kerjakan soal latihannya" Jeongguk mempersilahkan

Dia menaruh spidol ke tempat asalnya, kemudian meraih ponsel miliknya yang ada diatas meja.

*49 panggilan tidak terjawab dari taehyung*

Jeongguk terlihat sangat terkejut."sial" buru-buru ia mengambil tas dan mantelnya

"Kalian kerjakan soal latihannya, setelah itu kumpulkan dimeja bapak" ucap Jeongguk kepada mahasiswanya, setelah mengatakan kalimat tersebut, Jeongguk meninggalkan ruangan.

"Tuan taehyung, banyak yang menjuluki anda sebagai seniman modern, bagaimana anda menanggapinya?" tanya salah satu wartawan

"Kau tahu, ketika mereka tidak mengerti jenis seni, mereka akan menyebutnya seni modern " balas taehyung

Sontak para wartawan yang ada disana tertawa."sebenarnya ini seni modern, tetapi inspirasinya kuno, aku mendapatkan ide ini satu tahun yang lalu"

Bruukk...

Seseorang tanpa sengaja menabrak salah satu lukisan yang ada di pameran tersebut hingga terjatuh

"Maaf" itu Jeongguk

Langsung saja taehyung menghampirinya. Kemudian mengajak Jeongguk pergi ke salah satu restoran terdekat.

Didalam restoran, keduanya sama-sama diam, tidak ada yang ingin memulai perbincangan.

Terlihat sekali jika taehyung sangat kesal, mereka berdua hanya saling melirik satu sama lain sejak tadi.

Ini salah Jeongguk, karena sebenarnya kemarin dia sudah berjanji akan mengunjungi pameran seni milik taehyung.

"Maaf" Jeongguk mulai membuka suara."sebenarnya, tadi ada yang kurang paham dengan penjelasanku, jadi aku mengulang..."

"Sampai satu jam?" potong taehyung

"Sebenarnya satu setengah jam" masih sempat-sempatnya membenarkan, ingin sekali taehyung melayangkan pukulan

Taehyung menatap Jeonggukk dengan penuh kekesalan."pamerannya sudah dibuka, tapi kau.."

Jeongguk menyela."maafkan aku" sembari meraih tangan taehyung

Tapi taehyung langsung mencoba melepaskan tangan jeonggukk yang memegangi pergelangan tangan milik taehyung."jangan menyentuhku"

"Tae..i'm sorry" masih berusaha, kali ini dengan tatapan yang memelas

Jeongguk mengambil bunga dari dalam sakunya."tae...sorry"

Percobaan yang bagus, taehyung langsung tersipu malu sembari menerima bunga pemberian Jeongguk.

Kekasihnya ini mudah sekali dibujuk, Jeongguk senang taehyung sudah memaafkannya."aku lapar"

"Aku sudah memesan ayam mentega, dan ayam gochujang" balas taehyung

"Kau sangat tahu kesukaanku, sekarang aku semakin merasa lapar.." Jeongguk menatap dalam keindahan yang ada dihadapannya."..kau tahu, kita seperti pasangan yang sudah lama menikah"

Taehyung terlihat sangat antusias."Ya, kau benar sekali..maka dari itu, aku mulai memikirkan tentang kehidupan kita setelah menikah nanti" balas taehyung

Makanan yang taehyung pesan telah datang, Jeongguk menatap lapar hidangan didepannya ini, kelihatan sangat menggiurkan

"Bayangkan, suatu hari nanti kau akan menjadi profesor yang handal, dan aku seorang seniman terkenal, kita memiliki rumah yang sangat besar, dan juga anak, aku pikir dua atau mungkin tiga yang akan mirip sepertiku, kita akan hidup bahagia bersama, setiap malamnya kau akan selalu mengatakan, aku mencintai hidupku" taehyung terlihat sangat bersemangat sekali

Tapi, Jeongguk terlihat biasa-biasa saja."apa kau tidak merasa, kita terlalu cepat mengambil keputusan untuk menikah?"tanya Jeongguk yang mampu membuat taehyung menghentikan kegiatan makannya

"Kenapa? Kau merasa ragu menikah denganku?"tanya taehyung

"Bukan..bukan begitu, aku hanya takut pernikahan ini tidak berjalan baik"

"Apa yang kau katakan, pernikahan kita akan dilangsungkan empat hari lagi, jangan mengatakan mengenai hal-hal buruk" balas taehyung.

Sebenarnya, didalam lubuk hati jeongguk yang paling dalam, tersimpan keraguan yang teramat besar, dia belum siap untuk menikah, dia belum cukup bertanggung jawab untuk membina sebuah rumah tangga, jeongguk masih memiliki keinginan lain yang belum bisa terwujud

Sekarang jeongguk jadi berpikir, bisakah keinginannya terwujud, setelah ia menikah?

To Be Continue..
Sorry for typo.

Hope y'all like it,
Terimakasih buat yang sudah vote cerita ini

See u next part.

Papayyy..

The Time | KV [END]Where stories live. Discover now