Semuanya mulai mengambil piring masing-masing, sedangkan para istri menyiapkan untuk suaminya terlebih dahulu. Sesudahnya baru para istri mengambil makanan mereka.

Saat Haechan ingin mengambil udang goreng Mark juga mengambilnya, tangan mereka bersentuhan.

"Maaf. Kamu duluan yang ambil," ucap Mark sesudah berdehem.

Haechan acuh dan mengambil 3 udang. Padahal di piringnya sudah 1 ayam goreng, kangkung tumis, 2 telur balado dan sekarang ditambah 3 udang goreng. Tenang saja, Haechan tidak malu akan makan sebanyak itu. Karna baginya makanan yang paling penting daripada rasa malunya.

"Astaga, piring lo, mbul! Bukan maen penuhnya. Bakal abis itu segitu?" Jeno menganga tak percaya melihat porsi makan Haechan. Yang Jeno tahu Haechan sangat suka makan, itupun dari kekasihnya; Jaemin.

"Tenang, Jen, dia kalo dirumah biasanya nambah 3 kali. Tapi ga tau kalo disini," ucap Ten malah membuka aib anaknya sendiri.

"Mae ish! Diem deh." Haechan jadi sedikit malu saat porsi makannya diubar oleh Ten. Ingat sedikit ya.

"Gapapa. Biar makin montok," timpal Taeyong, "kalo montok, nanti banyak yang suka."

"Echan ga montok! Ini cuman sedikit lemak aja," sangkal Haechan.

"Kegym makanya, Chan. Biar punya perut kotak dan berotot kaya bang Mark. Masa lo mau kalah sama tubuhnya bang Mark," Jeno memanasi Haechan. Karna jika sudah bersangkutan dengan apa yang Mark miliki, Haechan pasti menginginkan nya juga.

"Udah om ajak, Jen tapi anaknya malas mulu," sahut Johnny.

"Biarin kak Echan kaya gini, soalnya bikin gemes. Sungchan jadi ga bisa bayangin gimana muka cantik dan manis kak Echan tapi berotot dan punya perut kotak-kotak. Ih, ga cocok banget!" ucap Sungchan.

Sedangkan yang dibicarakan hanya melanjutkan makannya tanpa peduli orang di sekitarnya. Tapi saat Jeno memanasinya karna tubuh bagus Mark, hatinya jadi panas dan matanya juga sesekali melirik ke arah tubuh Mark yang memang benar apa yang dibilang Jeno tadi.

Haechan tidak sadar karna melahap makanannya dengan terburu-buru dengan menatap tajam ke tubuh Mark.

"Haechan, pelan-pelan makannya," peringat Johnny melihat cara makan beruang kesayangannya.

"Chan, natap ke abang gue biasa aja ngapa. Serem tau."

Haechan tersadar saat tangan halus milik Beomgyu menepuk lengannya.

"Apa?" sewot Haechan terbawa emosinya.

Beomgyu sedikit menciut karna wajah galak Haechan. Benar kata kak Mark, jika Haechan galak.

"Tidak usah galak-galak, itu adik saya."

"Maaf." Haechan sedikit merasa bersalah jadi ia mengusap surai hitam Beomgyu.

"Haechan," panggil Jaehyun dari tadi diam memperhatikan.

"Iya?"

"Kamu ingin memiliki tubuh seperti, Mark?" tunjuk Jaehyun ke anak sulungnya. Dan Mark berusaha terlihat biasa-biasa saja, padahal jantungnya sudah ribut sejak Haechan menatap tubuhnya. Ia jadi merasa panas dingin.

Rival [Markhyuck] Where stories live. Discover now