16 | Merasa Iri

21 4 0
                                    

Datang, temani, rasakan, dan nikmati semua lukanya.

"Kematian itu adalah takdir, tak ada yang tahu dan kita harus ikhlas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kematian itu adalah takdir, tak ada yang tahu dan kita harus ikhlas. Namun terkadang mereka suka menyalahkan orang lain yang disangka penyebab kematian tersebut."

~ R A Q U E L

16. Merasa iri.

Raquel menguap lebar setelah bangun dari tidurnya.

Berjam-jam berada di dalam gudang membuatnya jadi mengantuk. Selain memang ia tidak bisa keluar, dirinya juga malas teriak-teriak untuk meminta bantuan.

Raquel rasa, sekarang sekolah sudah sepi. Siswa-siswi sepertinya sudah pulang ke rumahnya masing-masing mengingat hari terlihat semakin sore.

Gadis itu menghela nafas panjang. Ia jadi menyesal karena tadi tidak berteriak meminta bantuan. Sekarang resikonya ia jadi sendirian di dalam gudang, mana serem lagi.

Ponselnya juga ketinggalan di rumahnya, ia lupa membawa. Jadi ia tidak bisa menghubungi siapa-siapa.

Sepertinya, malam ini Raquel akan tidur di dalam gudang ini. Ck, miris sekali.

Ceklek.

Pintu gudang itu terbuka dengan sendirinya. Raquel yang melihat itu langsung berdiri, menatap takut-takut pada pintu tersebut.

Entah mengapa ia merinding melihatnya. Apa itu perbuatan setan sekolah?

"Tan? Oy setan?" kata gadis itu konyol.

Bukannya lari dari tempat tersebut, gadis itu malah celingak-celinguk tidak jelas.

"Makasih, tan." Setelah berucap seperti itu Raquel langsung saja berlari dengan cepat.

Ketika Raquel sudah jauh dari tempat tersebut, seorang pemuda keluar dari persembunyiannya. Orang itu adalah yang membukakan pintu gudang tadi.

Ricky, pemuda itu menatap punggung kecil Raquel dengan tatapan yang sulit diartikan.

Dirinya merasa kasihan dengan gadis malang itu. Gak dirumah, gak disekolah, gadis itu selalu saja diperlakukan dengan tidak baik. Gadis itu selalu saja disakiti.

Tapi mengingat kejadian dulu, Ricky rasa apa yang gadis itu alami sekarang adalah karma. Gadis itu memang pantas mendapatkan itu semua, pikir Ricky.

Entah kenapa Ricky jadi merasa menyesal karena telah membantu Raquel keluar dari gudang itu. Seharusnya ia tadi tidak usah menolong Raquel.

Jika dulu Ricky pura-pura tidak peduli dengan Raquel, maka sekarang pemuda itu benar-benar sudah tidak peduli dengan Raquel.

Jika dulu Ricky diam-diam memperhatikan Raquel, dan menjaga gadis itu dari kejauhan. Maka sekarang ia tidak akan mengurusi gadis itu lagi.

RAQUEL (On Going)Where stories live. Discover now