Mendengar pertanyaan haruto rose cemberut namun tetap melahap macaroon tanpa henti.
"entahlah, dia bilang pergi ke kota sebentar tapi sampai saat ini laki laki menyebalkan itu belum juga pulang. Awas saja..."

"dia tunanganmu rose"

Rose mengangguk.
"aku tau" ia menghela nafas pelan. " kenapa dulu aku menerimanya ya...."

Haruto memutar manik matanya malas.
"karena noona mencintai hyung"

Yoona tertawa begitu juga gadis imut yang duduk disisinya.
"sayang dimana susu hangatnya?"

"oh iya aku sampai lupa, tunggu sebentar ya bu aku akan mengambilnya"

Yoona mengangguk.
"pelan pelan saja sayang jangan lari"

"siap komandan" pekiknya lucu lalu mengubah lariannya menjadi jalan biasa.

"noona! Aku ingin susu coklat hangat"

"iya" balas gadis imut itu mengangkat tangannya dengan kedua jari telunjuk dan jempol menyatu membentuk tanda ok.

"aku juga ya!" pekik rose berhasil membuat gadis imut itu terkekeh lalu melakukan hal yang sama.

Ia hampir sampai pada pintu rumahnya yang terbuka bahkan tinggal selangkah lagi kakinya bisa mencapai lantai rumah namun suara haruto yang keras memanggil manggil namanya berhasil membuat ia sedikit kesal.

Ia berbalik, niatnya memarahi haruto namun nafasnya tercekat saat manik mata bulatnya terpaku menatap seseorang yang selama ini ia rindukan berdiri disana bersama ibu, haruto dan rose.

"ka-kalian!"

"barbie eonnie!" sapa gadis kecil yang berdiri diantara laki laki tampan itu.

"nalissa!" panggil salah satu laki laki berwajah manis itu tersenyum lebar menampilkan gigi ginsulnya yang menawan.

"kau semakin cantik dan terlihat lebih dewasa" sambung laki laki tampan berwajah western.

"tapi masih terlihat imut juga" laki laki tampan penuh pesona ikut nimbrung menatap gadis imut yang terpaku tak jauh darinya.

Sedangkan kedua laki laki yang lain hanya menatap gadis imut itu dengan tatapan rindu.
Sangat rindu, rindu yang tak bisa digambarkan oleh apapun.

Sama halnya dengan Nalissa, gadis yang masih tak beranjak dari tempatnya hanya bisa terpaku. Manik mata bulatnya memerah memancarkan kerinduan mendalam, bahagia bercampur haru sekaligus tak percaya pada mereka yang berdiri dihadapannya bagaikan mimpi.

"hiks"

Nalissa tak tau harus memulai dari mana dan akhirnya hanya isak tangis bahagia yang keluar dari bibir ranum gadis imut itu.

Haruto menarik Rose yang melihat nalissa menangis ikut meneteskan air mata, mengelus lembut bahu gadis cantik yang sudah ia anggap noonanya sendiri.

Disebelah bagian dada kirinya ada ibunya yang bersandar ikut menangis bahagia.

Gadis kecil itu mendongak menatap laki laki disisinya yang juga menatapnya lalu mengangguk mengizinkan adiknya mendekati nalissa.

Gadis kecil itu melangkah perlahan sembari mengeratkan pelukan pada boneka barbie kesayangannya.

"barbie eonnie___ yuni peluk boleh?"

Nalissa menatap yuni kemudian menjatuhkan lututnya guna mensejajarkan tinggi badan lalu segera memeluk gadis kecil itu.

"eonnie merindukan kalian"

Yuni tersenyum membalas pelukan nalissa lebih erat.
"yuni dan para oppa juga sangat merindukan eonnie"

MY LISA (end)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora