Gehen {Pergi}

12 5 18
                                    

。☆ ♫ Love Back - Why Don't We ☆  ♫   。


《|| 》____●_____________________ 0:32 ~ 3:06

⠀()_/)
⠀(。ˆ꒳ˆ)⠀Happy
ଫ/⌒づ♡  Reading!!!

.   ◜◝--◜◝    。゚゚・。・゚゚。
( 。・ ˙‌ ・ )  ゚。  this love for u ♡
  / っ♡と       ゚・ ◠ ◠ ◠ ◠ ◠ ◠ ◠ ◠ ◠    
ヽ___つ_つ    𖦹

"Halo, Gez? Ada apa?"

"Woi! Jawab! Masa gue denger napas lo doang disini,"

"Innalillahi wa'inailahi roji'un, telah meninggalnya--"

"Ke bandara Halim sekarang!" bentaknya.

Tut

Gezi terdiam. Tatapannya hanya fokus ke mata Gavan. Penuh isyarat dan seperti ada kontak mata yang sedang berbicara.

"Pulang sekarang, Ze," Lagi dan lagi Gezi menyuruh Zean pulang ke rumah sakit.

Hanya tatapan sinis yang dilempar ke Gezi sebagai jawaban.

Ramadhan, Rezi, Gavan, Gezi dan Vale, sekarang hanya menikmati air mineral, dengan nafas yang terengah-engah karena dari tadi lari mengelilingi bandara. Bukan keringat lagi yang mereka keluarkan dari tubuh, bahkan ada butiran seperti garam sangking dehidrasinya mereka. Demi mencari Zeta, semua berpencar berlarian kesana kemari. Zean pun yang baru bangun dari koma, dia ikutan lari mengelilingi bandara, walaupun jalannya masih tertitah-titah seperti bayi yang baru belajar berjalan.

"Kata Mba-nya tadi pesawatnya Zeta udah berangkat belum?" tanya wanita yang baru saja datang membawa paperbag.

Semua menoleh ke gadis itu, "Lo tau adek gua mau ke German?" sargas Zean, sebelum semua membuka suara untuk bertanya ke gadis itu.

"..." Tidak ada jawaban.

"Diem? Lo mau bilang gatau? Tapi, tadi lo tiba-tiba nanya gitu. Trus, kalo lo tau, kenapa ga bilang ke gue?" Zean seakan-akan tidak memberi Bina nafas sekejap.

Skak!

Bina membisu. Bibirnya tidak bisa berkata-kata.

'Zean ada dendam ape sama gue, heran,' batin Bina bersuara.

"Jawab!" bentak Zean.

Semua terkejut. Baru kali ini Zean marah besar. Sahabatnya hanya tau Zean adalah orang pendiam, dan dingin.

"LO TAU?! GUA GAK BAKAL NGIZININ DIA BALIK KESANA, WALAUPUN KEADAAN DIRUMAH GUA LAGI RUNYAM! LO TAU ITU SEMUA, BIN!" Nafas Zean naik-turun, dan mukanya memerah.

"KENAPA DIEM? BISU LO?!"

Tiba-tiba Gavan dorong Zean ke belakang.

Dia menunjuk ke muka Zean, lalu berkata" LO! BANCI!"

"LO KALO MAU MARAH, KE GUA, LAN! GUA YANG SALAH. GUA YANG AWAL-AWAL NGEHASUT ADEK LO BUAT BALIK KE GERMAN, GUA YANG DIPERCAYA DIA BUAT NGASIH SURAT KE LO. WAKTU ABIS SIDANG PERCERAIAN ORTU LO, KITA SEMUA SEKONGKOL BUAT NGEHASUT ZETA. KARENA APA? KITA SEMUA SAYANG SAMA KELUARGA LO! TERUTAMA ZETA! LO MAU SEMUA KEBONGKAR?! LO MAU ZETA TERUS-TERUSAN MENDERITA?! LO TOLOL! EGOIS LO BRENGSEK!" Semua pengunjung, dan sahabatnya Zean hanya diam menyaksikan pertengkaran tadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 20, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Zean and ZetaWhere stories live. Discover now