PART SIX

2 0 0
                                    

Hari pertama Nina menjadi asisten seorang Mario Danadyaksa cukup padat. Pagi tadi ia terbangun akibat deringan telepon dari Mario yang memintanya untuk segera ke apartemennya dan mengantarkan Marvel ke sekolahnya. Ia hampir mengumpat marah akibat bosnya yang sudah bertindak seenaknya kalau saja laki-laki itu tidak mengatakan bahwa dirinya harus berkumpul di studio dengan anggota groupnya yang lain.

Dan siang ini, setelah memastikan ia telah menuntaskan tugasnya sebagai Nanny—Nina benci dengan tugas itu tapi ia tidak punya pilihan lain, Nina segera pergi menuju kantor Wina. Terdapat dua studio yang berada di kantor Wina. Satu studio mungil yang lebih sering digunakan untuk para penyanyi individu atau solo dan satunya lagi studio besar yang bisa memuat kapasitas hingga 15 orang. Nina membuka pintu masuk studio besar yang terletak dilantai 4, kedatangannya segera mengundang orang-orang yang ada di ruangan itu menatap kepadanya. Seketika Nina merasa canggung karena ia tidak mengenal semua orang yang berada disana.

Seorang perempuan tiba-tiba berbicara sambil mendekatinya, "Oh, you must be Nina, right? Mario tadi sudah bilang bahwa asistennya akan menyusul kesini. Dia sedang didalam, rekaman dengan anak-anak yang lain," ujarnya sambil menunjuk kearah ruangan yang Nina asumsikan sebagai studio yang biasa digunakan untuk rekaman. 

Melihat kebingungan dimata Nina, perempuan itu tersenyum lalu menyodorkan tangannya untuk bersalaman, "I'm Hanna, by the way, manajer AJAX. Yang itu Gendhis dan Bimo, road manager AJAX, dan yang lagi duduk itu Mas Yasa, produser musik nya Wina," jelas Hanna pada Nina.

"Road manager?" tanya Nina.

"Yup. AJAX itu salah satu band yang punya jam terbang tinggi di Wina or i can say di Indonesia. Mereka sering banget manggung diluar kota, bahkan sehari bisa manggung di dua sampai tiga kota makanya butuh road manager lebih dari satu, selain itu, mengurus empat orang sekaligus itu gak gampang," Hanna tersenyum, "Maka itu kita seneng banget kamu bisa bergabung, setidaknya bisa berbagi beban mengurus empat bayi besar itu," Hanna mengakhiri penjelasan panjangnya dengan tertawa kecil.

Nina hanya mengangguk mendengar penjelasan Hanna, namun ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, "Aku pikir semua anggota AJAX punya asisten pribadi, ternyata tidak juga," kata Nina.

"Ya, awalnya AJAX hanya memiliki road manager saja tidak ada asisten pribadi, dan hampir semua anggota AJAX juga tidak butuh asisten pribadi, karena kebutuhan pria tidak serumit kebutuhan wanita. Sejauh ini, Gendhis dan Bimo pun masih mampu untuk menghandle job individu masing-masing anggota, but Mario, is a different case," Nina mengerutkan dahinya penasaran.

Hanna kembali berujar, "Selain sebagai drummer AJAX, beberapa tahun ini Mario terjun langsung menjadi produser musik untuk beberapa penyanyi Wina, selain itu diantara anggota AJAX yang lain, ia memiliki job individu paling banyak. Dulu sih kami masih bisa menghandle itu, tetapi selama satu bulan ini Mario sedikit kesulitan melakukan pekerjaannya karena ada Marvel yang membutuhkan perhatiannya," keterangan Hanna membuat Nina mengangguk paham.

"Lalu mereka sedang apa di dalam sana?" Terlalu banyak hal baru yang ia serap dalam waktu singkat ini membuatnya bahkan lupa apakah ia sudah bertanya hal itu atau belum tadi.

"Like i said before, mereka sedang rekaman tahap akhir. Ini lagu pertama dari album mereka yang akan rilis akhir tahun ini, rencananya mereka mau membawakan lagu ini di konser tur nanti," sekali lagi Nina mengangguk. Ternyata Hanna sudah menjelaskan kegiatan mereka tadi tapi Nina tidak menyimak dengan baik. Come on Nina, let's not embarrass yourself here. Focus! Batinnya.

Menekan rasa malunya, Nina bertanya sekali lagi, "Apa kita akan menunggu mereka latihan disini?" Hanna menggeleng, "Kita akan rapat bersama tim non teknis untuk membicarakan beberapa hal, kami menunggumu agar kamu bisa mengikuti rapat ini juga, karena kata Mario kamu juga akan terlibat dalam rangkaian konser ini," sekali lagi Nina merasa tidak enak hati karena semua orang jadi harus menunggunya akibat tugas yang diberikan bos sialannya itu sejak pagi. Terkutuklah lah kau Danadyaksa!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 17, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Don't Mess With The DrummerWhere stories live. Discover now