" Pulang kerumah gue disuruh bunda." Ucap Ace cepat tak ingin salah paham kalau dia mengajak pulang Gaia karna kemauannya sendiri. Gaia mendengus sebal lalu otak cantiknya dengan cepat bekerja. Dia bisa memanfaatkan pertemuannya dengan bunda Ace untuk membatalkan pertunangan. Dia tersenyum simpul , namun tak bertahan lama setelah Anna datang menghampirinya,lebih tepatnya menghampiri Ace.

"Ace aku boleh nebeng pulang sama kamu gak?" Ucap Anna tiba tiba membuat Ace mengalihkan perhatiannya , lalu matanya menyusuri area parkir dan tatapanya jatuh pada Zayn yang hendak memasuki mobilnya.

" Lo pulang bareng Zayn aja, gue ada urusan." Ucap Ace dengan nada datar seolah kehadiran Anna sangat mengganggu, Anna yang hendak protes pun menciut setelah melihat tatapan tajam Ace. Lalu Ace menatap Gaia seolah menyuruhnya untuk mengikutinya, dan Gaia melajukan motor mengikuti Ace namun sebelum itu dia tersenyum remeh menatap Anna.

Setelah beberapa menit mereka akhirnya sampai di mansion mewah keluarga Ace. Gaia hanya bisa melongo melihat betapa besarnya bangunan didepanya. Meskipun mansion keluarga Gaia cukup mewah namun jika dibandingkan dengan kekayaan Ace cukup jauh. Definisi tokoh utama tidak boleh miskin.

Mereka memasuki mansion bersama setelah memarkirkan motor masing masing.

"Gaia!" Ucapan melengking seorang wanita paruh baya yang diduga bunda Ace. Dia langsung memeluk Gaia penuh kerinduan dan disambut Gaia dengan baik. Ace hanya menatap mereka diam lalu dia berjalan memasuki kamarnya.

"Bunda kangen tau sama kamu." Ucap bunda riang sembari menggiring Gaia ke sofa tengah. Gaia tersenyum menanggapi , dia sedikit canggung dan bingung harus bersikap seperti apa.

"Bunda apa kabar?" Hanya itu yang bisa diucapkan Gaia saat ini.

" Baik banget sayang, Apalagi ada kamu. Mau masak bareng bunda?" Ucap bunda ramah membuat Gaia sedikit rileks.

"Boleh Bun." Setelah nya mereka menghabiskan waktu di dapur memasak untuk makan malam mereka. Sesekali mereka berbincang riang menghangatkan suasana. sedangkan Ace dari atas tangga hanya mengamati mereka dalam diam.

Malam ini mereka makan malam bersama. Gaia, Ace , bunda bahkan ayah Ace juga sudah pulang tadi sore. Mereka makan dengan hikmat sampai makanan habis.

Ekhm

Dehemman Gaia membuatnya menjadi pusat perhatian.
" Ada yang ingin aku omongin Bun." Ucap Gaia tiba tiba membuat suasana hening.

"Ngomong aja sayang." Ucap Nevada tersenyum lembut. Ace seolah tidak perduli melanjutkan makannya.

" Bunda, dulu Ace pernah menginginkan pertunangan ini batal, Gaia rasa kita memang perlu menentukan pilihan sendiri. Aku mau batalin pertunangan!" ucapan Gaia tegas sontak membuat Ace menjatuhkan sendok ditanganya. Dan Nevada menatap Gaia terkejut.

"Kenapa kamu mau batalin? Kamu dipaksa Ace lagi?" Ucap Nevada langsung menatap tajam Ace. Sedangkan Ace terdiam masih mencerna ucapan Gaia.

"Bukan Bun, ini murni keinginan Gaia sendiri bukan karena paksaan." Ucap Gaia menjelaskan yang malah membuat Nevada sedih. Ace menatap Gaia rumit.

"Kamu gak sayang bunda lagi ya?" Ucap Nevada menunduk sedih membuat Gaia kelabakan sendiri.

"Bukan gitu bunda, aku cuma merasa belum cukup dewasa untuk hubungan ini."
Jawab Gaia setelah mencari alasan yang logis, namun penjelasan Gaia tidak merubah raut wajah Nevada.

"Bunda bilang pertunangan boleh batal kalau Gaia dan Ace setuju?" Ucap Ace menyela membuat Gaia lega. Akhirnya pertunanganya akan batal. Dia yakin Ace pasti mendukung keputusan Gaia. Bunda hanya mengangguk lesu.

" Ace gak setuju ,jadi pertunangan tetap berlanjut." Ucap Ace tegas membuat mereka melotot tak percaya, Bahkan ayahnya yang sedari tadi diam memandang putranya terkejut.keadaan seakan terbalik ,jika dulu Ace yang meminta perjodohan dibatalkan lalu Gaia tidak setuju kini malah berbalik Gaia yang minta dibatalkan dan Ace yang tidak setuju.


"Gitu dong Ace, bunda kan jadi seneng," ucap Nevada membuat Ace tersenyum tipis.

Gaia terdiam dengan tatapan kosong. Matanya menatap pada pisau buah didepannya, dia sungguh ingin menyayat Ace saat ini juga. Bukan seperti ini jawaban yang dia inginkan. Ace membuatnya terlihat bodoh.

"Bun Yah, Gaia izin pulang ya, udah malem." Ucap Gaia tersenyum paksa. Nevada hendak menghalangi namun segera dicegah Ayah.

"Mau dianter Ace aja?" Ucap ayah dan ditanggapi gelengan oleh Gaia. Gaia segera pamit kepada mereka lalu meninggalkan mansion dan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Setelah beberapa saat dia memarkirkan motornya disebuah cafe.

"ACE GILA! Maunya dia apasih," Teriak Gaia tak habis pikir. Bukanya itu yang diinginkan Ace selama ini, tapi kenapa dia malah menolak keputusan nya untuk membatalkan pertunangan konyol ini.

Dia akan meminta penjelasan besok disekolah, dia tidak sempat bertanya tadi karna terlalu marah, Gaia tak ingin membuat keributan disana. Padahal Gaia ingin segera membatalkan pertunangan, karna sedari awal kesialan kesialan yang Gaia alami pasti berhubungan dengan Ace.
Matanya menelusuri sekeliling dan tak sengaja dia terpaku menatap seorang pemuda yang amat dikenalnya tengah menghajar seorang pria paruh baya. Gaia mengernyitkan alis lalu perlahan menghampirinya.

"Gabriel?" Gumam Gaia lirih.

_____________________________________

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen!

Terimakasih 🥰

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang