Chapter 2

10 1 0
                                    

~Twins~

Kirana merebahkan tubuhnya di kasur kesayanganya, menatap langit-langit mengingat kejadian beberapa saat yang lalu. Lucu memang, jika biasanya ia tak mudah akrab dengan orang lain. Tapi tadi, ia benar-benar seperti sudah mengenal laki-laki itu sejak lama, entah Kirana terlalu larut dalam keadaan hatinya, atau memang Jaya adalah tipe orang yang bisa membuat orang lain nyaman dengan kehadiranya.

Tak dipungkiri tapi Kirana ingin bertemu dengan laki-laki itu lagi. Semoga saja ia bisa jadi teman untuk gadis kesepian itu.

Kirana meraih ponselnya yang bergetar, tergeletak di nakas samping tempat tidurnya. Ia meraih benda pipih itu, ia menatap datar layarnya kemudian menarik ikon telpon berwarna hijau ke atas.

"Kenapa.?" Ucapnya datar

"Habis dari mana lo.?" Tanya seseorang di seberang sana

"Bukan urusan lo."

"Dari minimarket depan lagi.?"

Kirana menghela nafasnya, namun saat ia mendengar suara laki-laki di seberang sana rasanya hatinya menghangat.

"Buka pintu balkon lo."

Kirana berjalan gontai ke arah balkon kamarnya, ia membuka pintu tersebut. Dan setelahnya ia mendapati Mahendra sedang tersenyum menatapnya dari balkon kamarnya.

"Lo habis nangis ya.? mata lo bengkak , jangan nangis lagi dong, gue gak bisa lompat langsung ke balkon lo soalnya."

Kirana terkekeh. Yang kemudian air matanya turun kembali, namun dengan cepat ia hapus.

"Jangan nangis lagi, gue sakit kalau liat air mata lo."

Kirana menundukan kepalanya, sungguh entah apa yang ia rasakan. Senang, sedih dan sakit di saat yang bersamaan. "Capek banget rasanya." Lirihnya

"Ra.? Gue ke rumah lo ya.?"

Kirana menggeleng, "Jangan, Gue mau tidur, masuk gih, dingin." Ucapnya sambil menutup panggilanya, kemudian tersenyum sebentar menatap Mahendra di seberang sana.

Kemudian ia menutup kembali pintu balkonya. Ia menghela nafasnya, lelah sekali rasanya.

Ya dia menyukai Mahendra memang, sudah sangat lama ia menyukai laki-laki itu. Sialnya semakin hari, rasanya itu semakin besar. Dan sialnya lagi adiknya juga menyukai laki-laki yang sama, Kiara juga menyukai Mahendra.

Semuanya telah benar-benar direbut adiknya, bahkan rasanya Kirana tak boleh bahagia barang sedikit saja. Kenapa semua harus Kiara.? Bahkan masalah percintaanya ia harus bersaing lagi dengan adiknya.?

•••••

Pagi harinya masih dengan suasana hati yang kalut, Kirana menuruni anak tangga dan bergegas menuju dapur. Ia sudah siap dengan seragamnya, seperti biasanya rumahnya sudah sepi dan hanya tinggal dirinya dan wanita paruh baya yang sudah mengabdi pada keluarganya sejak ia masih kecil.

Ia tersenyum menyapa Bude Asri yang sedang membereskan meja makan, "Pagi Bude." Sapanya

"Pagi Mbk, Bude bikinin roti selai ya."

TWINS (Jay x OC x Heeseung)Where stories live. Discover now