"Ga! Ganggu waktu gue aja lo. Latihan sendiri sono."

"Napa Njun pliss! Di lapangan deket rumah kita aja ko, ga jauhkan." Rumah Haechan sama Renjun memang tidak jauh hanya saling berhadap-hadapan.

"Ga ah! Males panas, mendingan dirumah tiduran, baca buku sambil dengerin musik."

"Baca mulu lo mah Njun! Ulangan aja kadang masih nyontek ke si Soobin."

Choi Soobin, si murid pintar di kelasnya tapi bagi Haechan dia yang paling pinter karna gamau kalah sama si ketua osis SMA Neo Dream.

Ngomongin ketua osia Haechan jadi inget waktu sekolahnya lagi pemilihan ketua osis dan ia serta mark menyalonkan diri untuk jadi ketua osis. Tapi sialanya, yang kepilih Mark karna voting lebih banyakan dia daripada Haechan, beda 4 doang si. Jadinya Mark yang kepilih jadi ketua osis dan dia jadi wakil osisinya. Haechan kan maunya jadi ketua bukan wakil! Sebel, dari SMP sampe sekarang Haechan jadi wakil osis dan Mark jadi ketua nya terus! Haechan jadi makin sebel sama si sok ganteng Mark Jung itu.

"Udah ah jangan pada bacot. Gue mau manjaann sama ayang bebep gue," kata Jeno melerai adu mulut Haecha dan Renjun.

"Jijik banget pagi-pagi udah liat yang manjaan di depan mata." Jadi posisi tempat duduk mereka itu, Shotaro dan Jaemin didepan Haechan dan Renjun terus yang dibelakangnya baru Haechan dan Renjun. Dan kebetulan Shotaro belum datang jadi tempatnya sama Jeno pake dulu.

"Berisik jomblo."

"Fuck you!" umpat Renjun dan Haechan bersamaan. Haechan ikutan karna tersindir, dia kan jomblo juga.

"Jeno bisa pergi? Taro mau duduk," usir Shotaro sang pemilik kursi yang Jeno duduki baru datang.

* * *

Bel istirahat sudah berbunyi menit lalu dan Haechan, Renjun, serta Jaemin tengah duduk di tempat kantin sambil memakan makanan yang sudah mereka pesan terlebih dahulu sebelum duduk.

Jika kalian tanya kenapa Jeno tidak ikut berkumpul dengan mereka karna Jeno bukan kelas 11 Ips 1 dia anak 11 Ipa 2. Dan tadi Jeno hanya berkujung ke kelas kekasihnya bermaksud bermanja sebelum bel masuk berbunyi.

"Itu martabak ga lo abisin, Njun?" tanya Haechan menatap binar ke martabak yang masih tersisa beberapa motong milik Renjun.

Renjun menyodorkan piringanya ke Haechan, "makan, Chan kalo perut babi lo masih belum kenyang mah." Jahat memang tapi Haechan mana peduli, dia langsung ambil dan melahap satu potongan martabak besar sampai pipinya bergembung besar.

"Makan yang banyak ya bear, biar makin montok ntar," seru Hwang Hyunjin teman sekelas Jeno yang selalu mendekati Haechan. Ah, tidak Haechan saja si banyak para uke dan wanita yang Hyunjin deketin.

Cepat-cepat Haechan menelan martabak dimulutnya dan menatap galak ke Hyunjin, "bibir lo mau gue tarik, hah!"

"Jangan, Chan nanti makin dower," seru Seungmin si gebetan guru olahraga; Bangchan.

"Gue aduin lo, Min ke pak Bangchan kalo kemaren lo jalan berdua sama cewek lain."

"Aduin aja. Orang dia bukan siapa-siapa gue ko."

"Bukan siapa-siapa tapi kemaren gue liat tuh bibir abis ketemuan sama bibirnya pak Bang-mphhh." Buru-buru Seungmin menutup mulut lemesnya Felix, "anjing! Tangan lo bau sperma."

Plak

"Bacot lo Lix gada akhlak," kata Haechan sambil menggeplak bibir seksi Felix.

Begini kalo Haechan, Renjun, dan Jaemin kalo nyatu sama temennya si Jeno; Seungmin, Hyunjin, Felix, sama si Han Jisung.

"Chan, kiw ada kak Mark tuh," ucap Jisung melihat Mark serta teman-temannya berjalan akan duduk ditempat yang masih kosong dan itu harus melewati tempat Haechan dulu.

Saat Mark berjalan mendekat Haechan langsung bersuara, "Wah, si pangeran Mark Jung mau makan disini. Hahaha, tumben banget biasanya kan di dalem kelas mulu sambil dengerin musik biar keliatan sok kerennya." Haechan tahu karna cewek-cewek dikelasnya selalu cerita kalo Mark makin ganteng dan keren pas dengerin musik pake earphone ditelinga nya saat jam istirahat. Karna laki-laki itu lebih memilih berdiam diri kelasnya. Tapi kenapa sekarang tidak?

Mark hanya melirik Haechan dan tersenyum miring yang sangat menyebalkan, menurut Haechan.

"Awas aja! Lo bakal kalah dari gue di lomba lari nanti!"

Haechan tidak akan mau memanggil Mark menggunakan kata 'kak'. Bodo amat dianggap tidak sopan dengan kakak kelasnya.

Mark berhenti dan berbalik menghadap Haechan saat mendengar ucapan Haechan tadi.

Mark menudukan kepalanya sampai dekat dengan wajah manis Haechan yang selau menatapnya sinis, "siapa takut. Saya bakal tunggu waktu kamu menang di lomba itu." Dengan suara beratnya berhasil membuat bulu kuduk Haechan meremang.

Setelah mengatakan itu Mark menjaukan wajahnya dan lanjut berjalan mengabaikan tatapan memuja, tertarik, dan lainnya dari para siswa siswi disini.

Sebenarnya hal itu sudah biasa bagi murid SMA Neo Dream. Tapi tetap saja itu terlihat menarik dimata mereka saat Haechan dan Mark bertengkar entah kecil atau besar.

Tbc.

Lanjut / tidak?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lanjut / tidak?

Rival [Markhyuck] Where stories live. Discover now