Chap 5

4.3K 468 13
                                    

Don't forget to vote!
===================

Dalam perjalanan ke apartemen, (name) berpikir apa yang terjadi pada sahabatnya itu, kalau dia sakit mengapa sahabatnya memilih untuk berjalan di taman bersama partnernya di dinginnya malam?

Entahlah dia ingin berhenti memikirkan itu dan akan bertanya langsung pada sahabat tercintanya itu besok.

Setelah sampai di apartemen, (name) berjalan kekamar dan langsung tidur setelah membersihkan diri.

"(Name) kau harus mencobanya ya!"

(Name) terbangun karena suara alarm di sebelah telinga, mengusap wajah gusar karena mimpinya dihantui oleh Chanwoo yang memaksanya untuk mencoba hal mengerikan itu.

"Dari pada pusing lebih baik aku bersiap kuliah." Ucap (name) menuju kamar mandi.

∆∆∆∆∆∆∆∆

Kali ini (name) benar-benar dihantui oleh sahabatnya sendiri yang membuat dia tidak fokus dalam kuliah, apa lagi foto barang-barang meresahkan yang pernah dikirimnya.

'Astaga.' batin (name) lelah.

Setelah kuliah lelaki berambut cream ini memilih untuk jalan-jalan sekalian mengisi perut. Dirinya menolak dengan keras untuk ke cafe tempat sahabatnya kerja.

'Bisa-bisa tambah trauma aku.' batin (name) gusar. (Name) berjalan santai menuju restoran yang baru ia dapat dari rekomendasi teman kuliahnya.

Telinga kanannya dipasang earphone mendengar lagu kesukaan, kakinya melangkah sesuai tempo lagu yang didengar.

Setelah sampai di tempat makan langsung memesan makanan porsi jumbo akibat terlalu lapar, (name) tidak sarapan hari ini.

Dilahapnya makanan setelah dihidangkan oleh pelayan tanpa memandang kiri dan kanan, semangkuk udon jumbo dengan tambahan tempura benar-benar membuat (name) puas akan rasanya.

Kring!

Suara dering pintu (name) tidak peduli, dirinya hanya fokus pada semangkuk udon di depan mata. Beberapa menit menyeruput mie tanpa henti membuat (name) lelah.

Akhirnya lelaki ini memilih untuk beristirahat dengan minum sedikit air. "Oh! (Name) kah?" Panggil seseorang.

Mendengar namanya dipanggil (name) mengadah keatas melihat siapakah orang itu. "DG! Dengan siapa kau kemari?" Tanya (name) dengan senyuman.

Lelaki imut itu tersenyum malu, "aku bersama sunbae ku." Ucapnya. (Name) sangatlah peka akan hal ini maka dari itu dia menyeringai atau tersenyum licik.

"Hee~ itu sunbae atau pacar~~" Goda (name), sedangkan yang digoda merona hebat mendengarnya. "D-dia hanya sunbae ku." Jawab DG dengan wajah merona.

"Haha okok kalau sudah official kasih tau aku ya." Tawa (name), "kalau begitu aku pergi dulu (name), aku sudah dipanggil." Ucap DG.

∆∆∆∆∆∆∆∆

"(Name), bisa kau datang ke cafe? Ada kabar baru!" Ucap Chanwoo di seberang telepon. "Oke, tolong jangan aneh-aneh." Jawab (name).

Setelah sampai di cafe, (name) disambut oleh Chanwoo dan MD yang sedang duduk berdua serta di depannya ada sekotak kardus.

"Hai." Ucap (name) lalu duduk didepan mereka berdua, "jadi ada apa memanggil." Ucap (name), "hari ini dari perusahaanmu sudah mengirimkan tukang, makanya kami mau mengajakmu ke apartemen." Ucap MD.

"Oh lebih cepat 2 hari ternyata, baguslah. Jadi aku ke sana kapan?" Tanya (name). "Sekarang." Jawab Chanwoo dengan senyuman lebar. "Ha?"

∆∆∆∆∆∆∆∆

Mereka bertiga sudah sampai di apartemen milik MD.
//MD pake apartemen kan?//

Apartemen yang luas dan bersih terawat, selama berjam-jam (name) memantau pergerakkan semua tukang-tukang yang diantar oleh perusahaan.

(Name) sedari dulu memang sudah mengenal mereka karena sudah berteman lama, apalagi mereka saling mengenal sejak (name) pertama kali kerja.

Meskipun mereka cuma bertiga tapi pergerakan mereka sangat cepat dan lincah, semuanya selesai dalam sehari mungkin karena yang ingin di renovasi tidaklah terlalu banyak.

Dan pesanan lemari serta laci sudah dibuat sebelum terjun lapangan, jadi semuanya cepat dan praktis. Pesanan yang lain juga seperti kasur baru sudah sampai tepat mereka renovasi.

Lumayan melelahkan bagi (name) untuk selalu memantau mereka sekalian memberi arahan agar semuanya berjalan dengan baik.

Selesai





























(Name) melirik ke arah arlojinya menunjuk pukul 19.12 lalu menghela nafas, pantas saja dari tadi perutnya berbunyi ternyata sudah waktunya makan malam.

Para pekerja sudah selesai beberapa menit yang lalu dan pulang ke perusahaan. Pinggang (name) encok karena membantu membersihkan semua debu.

"Hah, baiklah. Aku pulang dulu." Sebelum (name) memasang sepatu, teriakan Chanwoo membuat dia berhenti. "Jangan pulang dulu, MD sudah membuatkan makan malam untuk kita."

Tentu (name) tidak ingin merepotkan customer nya itu, "lebih baik aku pulang karena sudah malam juga. Sampaikan terima kasihku ke dia." Ucap (name) lalu bergerak untuk membuka pintu.

Namun.....

ZRASSS

Hujan lebat turun dari langit malam ditambah udara dingin yang menusuk. "Lebih baik kau menginap saja, kurasa hujannya akan reda besok karena lebat sekali." Ucap MD dari dalam.

(Name) menghela nafas lelah lalu menatap MD yang berdiri melipat tangan sungguh membuat (name) salfok setengah mati. Bagaimana tidak, otot tangan MD yang terlihat sangat jelas dengan kemeja putih yang digulung sesiku.

"Baiklah, maaf merepotkan." Ucap (name) pelan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued

Hey! Ini chapter terakhir ya!
Tenang masih ada 1 chapter lagi yang bakal menjadi bonus chapter!
Ga bakal ngecewain

757 Kata

Jum, 15 Oktober 2021

[✓] My Customer (BJ Alex x M! Reader)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin