Chap 2

4.4K 560 23
                                    

Don't forget to vote!
=================

Kedua manusia berbeda gender sedari tadi hanya diam tanpa obrolan dalam mobil, "ehem, kau tadi ngapain ke cafe tempat Chanwoo kerja?" Tanya Rebecca, (name) terdiam sebentar berfikir "aku hanya merindukannya setelah 3 tahun di US." Jawab (name).

Rebecca mengangguk paham.
Kling!
Bunyi notifikasi hp (name) mengalihkan perhatiannya, jarinya menggulir layar touchscreen itu menekan ikon gmail.

Matanya menyipit melihat surat dari perusahaan dimana ia bekerja mengirim sebuah pesan. Ditekannya pdf tersebut lalu membaca dengan saksama.

Melihat sang adik yang sangat serius memandang handphone nya, Rebecca berinisiatif bertanya "dari siapa?" (Name) tidak menjawab dan terus memperhatikan handphone nya.

Kesal di abaikan, Rebecca menusuk pinggang (name) dengan telunjuknya "wadaw!" Raut kesal (name) tampilkan dengan bibir dikerucutkan. "Apa?" Tanya (name) malas.

"Tadi aku bertanya lohh." Ucap Rebecca, (name) mengedipkan mata mengingat apa yang ditanya oleh kakaknya tadi. "Aku tanya tadi itu siapa, hadehh dasar otak jompo." Kesal Rebecca.

"Oh, tadi aku dapat surat dari perusahaan-" belumlah selesai (name) menjawab "HAH KAU AKAN DI KELUARKAN!?" Shock Rebecca. "Dengerin dulu kali, jangan langsung sembur aja. Tadi itu surat penjelas kalo ada customer." Jelas (name) lagi.

"Ohh." Terdengar kekehan dari mulut Rebecca.

'Kim Myung-Dae, ya?' batin (name).

∆∆∆∆∆∆∆∆

Sesampai di apartemen lelaki imut itu turun dari mobil dan berjalan masuk. "Jangan bergadang ya!" Ucap Rebecca dari dalam mobil, (name) mengangguk paham lalu pergi.

Kakinya berhenti di depan lift lalu masuk setelah menekan tombol keatas. Setelah masuk ditekannya tombol nomor 14
Ting!
Lagi-lagi kaki kecilnya harus berjalan menuju nomor apartemennya, dengan cepat jari kecil itu menekan kode lalu masuk ke dalam.

"Hah... Rumahku istanaku." Gumamnya, tangannya bergerak melepas sepatu lalu berjalan gontai ke dalam kamar, mengambil pakaian bersih lalu pergi mandi.

.

.

"Segarnyaa." (Name) keluar dari kamar mandi dengan kaos putih oversize dan celana joger berwarna hitam.
Iris birunya melirik ke arah jam di meja yang menunjukkan pukul 21.00.

"Masih ada waktu untuk mengecek kerjaan." Ucapnya.
Dihidupkannya laptop dan memakai kacamata bulat serta kertas dan pena.

.

.

"Akhirnya selesai... hah." Diliriknya lagi jam di meja yang menunjukkan pukul 00.15 "sepertinya aku kelewatan." Ucapnya sweatdrop

"Ngomong-ngomong sepertinya aku harus menghubungi customerku satu ini." Ucapnya melihat nomor telepon sang pelanggan. "Tapi karena terlalu malam dan takut menganggu, aku akan menelpon besok saja."

Di rebahkannya tubuh yang lelah itu ke atas kasur berukuran king size, perlahan matanya menutup dan menuju ke alam mimpi.

∆∆∆∆∆∆∆∆

"Hah..." (Name) keluar dari kelas setelah berjam-jam memperhatikan penjelasan dari dosen yang bikin sakit mata dan otak panas. Ia memilih untuk ke taman terdekat, setelah duduk dikursi taman (name) merogoh kantongnya.

Dikeluarkannya kertas tempat ia mencatat nomor telepon customernya kemarin, menekan angka-angka di layar hp lalu menelpon.

Tut.
Tut.
Tut.
Klak

"Halo?" Suara bariton namun lembut terdengar ditelinga (name). 'waw suara idaman sekali.' Batin (name).

"ehem, apakah ini dengan Kim Myung-Dae?" Tanya (name).
"Ya itu saya sendiri. Ada apa?" Jawab orang di seberang telepon.

"Saya berasal dari xx company, dan yang akan mendesain ruangan anda sesuai dengan pesanan. Apakah hari ini anda senggang?" Tanya (name). "Em, jam 7-8 malam saya senggang." Jawabnya, "apakah bisa kita membicarakan mengenai ruangan yang anda akan ubah?" Tanya (name).

"Tentu, tentu bisa. Malam ini sekitar jam 8 malam di cafe xx." Ucapnya. "Baiklah, akan saya catat dan sampai jumpa nanti." "Sampai jumpa." Akhirnya percakapan yang lumayan panjang sudah selesai.

Dilihatnya arloji di pergelangan tangan sebelah kiri yang menunjuk pukul 14.25, "baiklah waktunya pulang."

∆∆∆∆∆∆∆∆

Pukul 18.45

Sawarase-

"Halo? Kenapa Chan?" Tanya (name), (name) apa kau akan ke cafe hari ini?" Tanya Chanwoo. "Ya aku akan ke sana untuk bertemu customer kemungkinan aku akan sampai jam 7." Jelas (name) "oke akan aku tunggu."

Pip

Dipandangnya jam di atas meja yang menunjukkan jam sebentar lagi jam 7 malam, "sebaiknya aku cepat ke sana." Diambilnya tas berisi laptop dan handphone.

Cafe xx

Kring!

"Yo (name)! Siapa customermu kali ini?" Tanya Chanwoo sembari membuat pesanan (name), cafe latte. "Em... Kalau tidak salah namanya Kim Myung-Dae." Jawab (name).

Seketika pergerakan gesit Chanwoo tadi berhenti dengan wajah yang shock, melihat sahabatnya yang tiba-tiba Mannequin Challenge pun mengernyit bingung. "Hoi kau masih hidup kan?" Tanya (name).

Tapi Chanwoo hanya diam dan masih shock, "hoi... Kau keNAPA!?" (Name) teriak karena melihat bubuk kopi pesanannya berceceran di meja gara-gara lelaki rambut pudding ini.

"Hoi Chanwoo! Jangan gila! Sadarlah hei!" Tangan kanan (name) melambai-lambai tepat di depan wajah sahabatnya. "Oh! Maaf maaf hehe." Ucapnya cengengesan, "dasar gila." Gumam (name) dengan wajah kesal.

Kring!

Pintu kaca cafe terbuka oleh seorang lelaki tinggi memakai pakaian formal dengan coat diluarnya serta rambut yang rapi.

'waduh horang kaya nih.' batin (name) melirik sebentar.

Kling!
Muncul notifikasi di layar handphone (name) dengan nama Kim Myung-Dae bertulis [saya sudah sampai di cafenya.] Raut bingung (name) keluarkan lalu mengetik balasan [maaf sebelumnya, tapi anda duduk di mana?]

[Saya yang memakai coat cokelat dan pakaian formal.] Balas lelaki itu. (Name) shock sebentar 'oh horang kaya tadi.' Batinnya. (Name) berjalan pelan ke arah MD lalu mengetuk pelan mejanya.

"Dengan tuan Kim Myung-Dae?" Tanya (name) dengan senyum bisnis. "Ya, ternyata kau temannya Chanwoo ya." Balasnya sedikit tersenyum.

'Ya Tuhan suaranya minta nikah bareng.' batin (name).

"Benar, Chanwoo teman saya." Jawab (name). "Jangan terlalu formal denganku, santai saja." Ucapnya ramah

"Baiklah mari kita mulai sekarang. Kamu bisa menjelaskan ruangan yang kamu mau." Ucap (name) sembari mengeluarkan laptopnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued

885 kata

Kam, 7 Oktober 2021

[✓] My Customer (BJ Alex x M! Reader)Where stories live. Discover now