T w o

613 55 6
                                    

50 vote dilanjut ya!!

Safira melepas ciumannya, tatapan matanya begitu polos menatap Devin.

"Tadi gitu.." Safira menoleh ke arah Alpha.

"Habis itu Safira nangis terus Kak Alpha dateng!" Safira menutup cerita pendeknya.

"Issh kok pada diem sih! Safira kan habis cerita!" Safira menghentakkan kakinya. Ia kesal karena mereka terus menatapnya tanpa memberi respon sama sekali.

"Upacara pembukaan kita tutup. Kalian bisa pulang dan mempersiapkan diri kalian untuk kegiatan besok pagi." Ucap salah satu anggota osis.

Dengan enggan para siswa baru membubarkan diri. Mereka tidak langsung pulang, ada yang masih stay di lapangan menanti kelanjutan drama picisan yang disajikan dan ada pula yang pergi ke kantin. Yang jelas tidak ada di antara mereka semua yang menginjakkan kakinya keluar gerbang.

"Safira!" Lembut tapi jelas ada penekanan didalamnya.

"KENAPA?" Safira ngegas, ia masih sebal karena tidak ada yang merespon ceritanya.

"Kenapa marah?" Alpha masih mencoba sabar.

"Dulu pas di TK kalo Safira cerita pasti temen-temen Safira semuanya tepuk tangan. Kok tadi Safira cerita pada diem semua nggak ada yang tepuk tangan. Safira sebel ihh!" Jawab Safira panjang lebar, tak lupa kakinya ia hentakkan.

"Safira bukan anak TK. Sekarang udah SMA!"

"Terus Safira nggak boleh sembarangan cium-cium orang. Minta maaf sama.... Devin!" Alpha memberi pengertian untuk bocah TK yang terjebak di tubuh remaja yang beranjak dewasa.

"Devin siapa?"

Alpha menggelengkan kepalanya, "Orang yang habis kamu templokin bibirnya pake bibir kamu!"

"Ooooooooo," Safira kemudian menoleh ke arah Devin.

"Tapi tadi Safira sama Devin juga templok-templokin bibir. Terus nggak ada yang minta maaf."

"Itu karena nggak sengaja. Sekarang minta maaf!" Alpha mulai emosi.

"Tapi tadi Safira liat Kak Alpha juga templok-templokin bibir sama cewek kok nggak ada minta maaf. Malah bibirnya cewek yang dicium di elap."

"ITU BEDA. KAK ALPHA SAMA DIA UDAH PACARAN. KAMU BELUM!"

"YAUDAH KALO GITU SAFIRA SAMA DEVIN PACARAN, BIAR BISA CIUM-CIUMAN!" Safira makin ngegas.

"YA GAK GITU PAIMAN!" Bukan Alpha, tapi paduan murid baru yang masih stay di lapangan.

"NAMA SAFIRA ITU SAFIRA BUKAN PAIMAN!" Wajah Safira memerah, tanda jika ia marah. Namun bagi yang melihat, wajah Safira yang cemberut terlihat menggemaskan.

"Minta maaf, SAFIRA!" Safira bisa apa jika Alpha sudah bertitah.

"Safira minta maaf!" Safira mengulurkan tangannya.

"Ya, nggak papa!" Jawab Devin yang sejak tadi hanya diam menyaksikan.

"Safira udah minta maaf!"

Alpha mengangguk, "Sekarang pulang!"

"Tapi Safira masih mau di sekolah. Safira mau beli jajan."

"5 menit. Habis itu pulang." Jawab Alpha tidak mau dibantah.

Sambil cemberut dan kaki dihentakkan, Safira mengikuti Alpha dari belakang.

****

"Devin!" Devin menoleh, siswa perempuan yang tadi ia temui kini sudah berada di depannya dengan raut wajah yang sudah bisa Devin tebak.

"Renata!"

"Aku mau ngomong, tapi nggak disini!"

Devin mengangguk, kemudian mengkuti Renata dari belakang.

____

"Kamu nggak mau jelasin kejadian tadi?"

Devin tersenyum, mereka ada di taman belakang sekolah yang sepi karena jarang dikunjungi siswa.

"Aku nggak sengaja nyenggol dia tadi pagi dan kejadian itu terjadi gitu aja. Maaf." Devin memulai.

"Aku sakit hati liat kamu sama dia ciuman. Kita bahkan selama pacaran nggak pernah ciuman."

"DAN DIA SEHARI BELUM GENEP DENGAN GAMPANGNYA BISA CIUM KAMU DUA KALI!"

"DUA KALI DEVIN! DUA KALI! IT'S MY DREAM. NOT HER!" Teriak Renata, menumpahkan segala kekesalannya lalu pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban Devin.

"Renata!" Devin berniat mengejar Renata, tapi...

"Devin ayok ciuman lagi sama Safira. Safira suka. Safira pengen lagi!"

"Nggak bis......." Devin terdiam, saat bibir keduanya bertemu untuk yang ketiga kalinya. It's Renata dream.

 It's Renata dream

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC

NOTE : Thank you yg masih ngikutin. 50 vote ya cantik.

Paypay.

DeNSaWhere stories live. Discover now