12. Kakak laki-laki ketiga dan sekolah

Start from the beginning
                                    

"Hei apa kalian tidak tau? Aku dengar-dengar katanya dia kerabat jauh keluarga Gillbert."

"Kerabat jauh kah? Tapi aku dengar katanya murid baru itu adalah anak haram keluarga Gillbert."

"Ini masih rumor, tapi menurutku mau dia secantik apa pun dia tidak ada apa-apanya dibandingkan Jesslyn nona muda sejati keluarga Gillbert."

Selina tersenyum sinis dalam hati kala mendengar salah satu orang mengatakan bahwa Jesslyn adalah nona muda sejati keluarga Gillbert.

Jika mereka tau bahwa sebenernya Jesslyn adalah anak yang tidak sengaja tertukar, ia tidak bisa membayangkan akan seperti apa wajah mereka

Akan tetapi Selina tidak peduli, toh, mau dia bicara bagaimana pun pada orang-orang, mereka tidak akan mempercayai fakta bahwa Jesslyn hanyalah putri palsu. Terlebih Selina saat ini hanyalah orang baru di sini.

"Saudari, kau di kelas mana?" tanya Jesslyn yang entah tiba-tiba muncul begitu saja.

Ketika mereka melihat sosok Jesslyn, mereka sedikit heboh karena bagaimanapun Jesslyn adalah primadona sekolah ini.

"Astaga lihat, Jesslyn benar-benar cantik, suaranya begitu imut."

"Benar, senyumnya manis. Lihat dia begitu baik pada orang yang baru saja datang dari pedesaan.

"Ah iya, Jesslyn memang cocok menjadi bunga sekolah, dia sempurna cantik, baik dan juga pintar."

Mendengar bisikan-bisikan yang memuji dirinya, senyum Jesslyn bertambah lebar. Jadi ... apa? Meskipun Selina memiliki wajah yang lebih cantik darinya, tetap saja bagi orang-orang Selina tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengannya.

"Kelas 7 biasa," jawab Selina dengan nada datar.

"Ah ... sayang sekali kita tidak satu kelas, aku berada di kelas 1 unggulan." Jesslyn berkata dengan wajah sedih, akan tetapi dalam hati di berbahagia. Sudah dia duga bahwa Selina tidak mungkin bisa masuk ke kelas unggulan.

Memang, dalam sistem sekolah ini membagi kelas sesuai dengan kepintaran masing-masing murid.

Kelas 1 adalah kelas unggulan, di sana terdiri dari orang-orang yang sangat pintar dan nilai rata-rata diatas 8,5.

Sedangkan kelas 7 bisa dianggap kelas biasa, atau bahkan bisa dibilang kelas buangan. Anak-anak yang berada di sana, adalah anak-anak nakal dan dengan nilai dibawah rata-rata.

Pada mulanya, kepala sekolah menyuruh Selina untuk masuk ke kelas unggulan, akan tetapi Selina menolak karena dia tidak ingin berada dalam kelas yang sama dengan Jesslyn. Sebab Selina tau, gadis itu sangatlah licik, dia pasti akan melakukan berbagai cara untuk menjebaknya.

Selina terlalu malas untuk mengikuti permainan Jesslyn saat ini, yang dia pikirkan saat ini adalah cara menghasilkan uang begitu cepat.

"Ah ya sudah, saudari aku pergi ke kelasku dulu," ujar Jesslyn yang hanya dibalas anggukan oleh Selina.

Melihat Jesslyn yang sudah pergi dengan teman-temannya, Selina segera pergi menuju ruang guru untuk mengkonfirmasi perpindahannya hari ini.

•••

"Kamu sudah membaca semua peraturan sekolah yang ada di sini?" Guru itu bertanya pada Selina dengan nada dingin, dia menatap Selina dari atas sampai bawah untuk memperhatikan lebih jelas siswa barunya itu.

Sementara Selina yang diperhatikan hanya memasang wajah tenang, dia sudah terbiasa diperhatikan seperti itu dikehidupan pertamanya. "Sudah bu," jawab Selina seadanya.

Guru yang diketahui bernama Bu Juliet, hanya mengangguk mengiyakan, melihat kelakuan Selina yang nampak normal dan tidak terlihat seperti murid nakal membuat Juliet tanpa sadar menghela nafas lega.

"Ikuti saya, saya akan mengajakmu ke kelasmu." Bu Juliet memberikan perintah.

Selina segera mengikuti langkah kaki Bu Juliet dari belakang, dia berjalan dengan tenang. Jarak antar kelas 7 dan kantor guru cukup jauh, maka dari itu tak heran apabila siswa kelas 7 sangat malas apabila harus pergi ke ruang guru.

Saat sampai, di kelas 7, Bu Juliet segera membuka pintu kelas. Juliet memandang semua murid yang ada di sana, sedangkan para murid yang ditatap dengan tajam hanya diam.

"Silakan masuk," ucap Juliet menyuruh Selina masuk.

Mengikuti perintah, Selina masuk ke dalam kelas.

Semua mata murid di kelas 7 tertuju pada Selina.

Gadis itu sangat cantik, dia menggenakan seragam sekolah yang bersih dan rapi, rambutnya yang hitam dan lurus sengaja dia kuncir kuda sehingga kini wajahnya terlihat begitu fresh.

Fitur wajahnya sangat bagus, dengan hidung mancung, mata beriris abu, bibirnya tipis dan merah seperti cherry, dan kulitnya sangat putih seputih susu. Selina benar-benar terlihat cantik seperti boneka.

Sehingga membuat semua murid di kelas 7 memandang kagum pada Selina.

"Silakan perkenalkan dirimu terlebih dahulu," ujar Juliet.

Selina mengangguk, matanya menatap lurus pada semua murid yang ada di kelas. "Hai semua, perkenalkan saya Selina. Mohon bimbingan kalian." Selina tersenyum tipis dan memperkenalkan dirinya dengan ramah.

Begitu Selina selesai memperkenalkan dirinya, suara tepuk tangan terdengar begitu heboh. Sepertinya, Selina disambut dengan baik di kelas 7 ini.

"Silakan Selina, pilih tempat duduk di kursi yang kosong," ujar Juliet pada Selina sambil tersenyum.

Selina mengangguk, dia berjalan menuju kursi kosong yang ada di barisan pojok kanan.

Dia langsung duduk dan menaruh tasnya diatas meja.

Para murid di kelas 7 yang melihat Selina memilih duduk di sana, hampir menahan nafas. Bagaimana tidak? Kursi yang dipilih oleh Selina adalah tempat duduk milik Darel-Pentolan sekolah ini, dan Darel tidak suka diganggu oleh siapapun dan tidak suka apabila harus memiliki teman sebangku.

Yang bisa dilakukan oleh mereka semua adalah berdoa, semoga saja Darel tidak melakukan apapun pada gadis yang sangat cantik seperti Selina.

Hello guys I'm back.

Gimana part ini?

Maaf guys tadinya aku mau up kemarin malem, tapi kuotanya abis jadi aku up nya sekarang deh.

Oke segitu dulu, see yy next chapter guys ♥️
















Endless Love Fairy Tale : Menjadi Penjahat Genius Sejati.Where stories live. Discover now