part 1

1.4K 43 0
                                    

Terik matahari mulai terasa menyengat kulit, hawa panas pun menambah susana siang itu. Seorang gadis berjalan santai mengelilingi tempat pemberhentian bis. Beberapa orang menyapa gadis itu dengan sopan. Gadis itu pun membalasnya dengan lambaian tangan pelan.

"Er, ada yang nawarin jadi bodyguard" ujar seorang pria besar yang duduk sambil memainkan ponselnya, ia melirik gadis yang menghampirinya sekilas sebelum kembali memfokuskan pada ponselnya.

"Emang lagi sepi job?" Tanya gadis itu kemudian memilih duduk didepan pria besar tersebut.

"Ada, cuma beberapa. Sekarang biro perjalanan sudah banyak yang bermunculan, apalagi mereka menawarkan sesuatu yang nggak kita miliki" jelas pria besar itu yang sudah menyimpan ponsel kesakunya.

"Ziaroh?" Ujar gadis itu dengan senyum getir.

"Kita nggak bisa bersaing kalo kaya gini terus er, lama-lama kita bisa bangkrut"

"Makanya loe nawarin jadi bodyguard?" Tanya si gadis menelisik.

"Mereka punya keluarga, bukan seperti kita"

"Nanti gue pikirkan" ucap gadis itu akhirnya.

"Owh ya, loe dicari arin. Katanya loe ditunggu ditempat biasa" ujar pria besar itu lagi setelah beberapa saat saling terdiam. Gadis yang diajak bicara hanya menatap pria didepannya sekilas kemudian tersenyum getir. " Kalo nggak penting mending nggak usah loe kesana" imbuh pria itu lagi.

Fikiran si gadis melayang membawanya pada kejadian saat pertama kali ia bergabung dengan perguruan silat yang sampai sekarang ia masih bergabung. Saat itu setelah sebulan ia bergabung, beberapa temannya mengajak kesebuah tempat semacam bar namun sepi pengunjung, tempat itu sudah lama kosong dan mereka menggunakannya untuk sekedar berkumpul setelah berlatih.

Si gadis yang masih lugu saat itu hanya mengikuti apa yang seniornya lakukan, sampai pada suatu kejadian dimana seorang wanita dijebak meminum sebuah minuman yang sudah dicampur dengan obat tertentu, awalnya tak ada efek apapun, namun setelah beberapa menit berlalu tubuh wanita tersebut seperti tersengat listrik hingga tubuhnya menggeliat, dia pun sampai membuka seluruh pakaiannya sendiri hingga menyisakan pakaian dalamnya saja.
Melihat hal itu si gadis ketakutan, mulut dan matanya membulat tak mampu menutupi keterkejutannya.

Bukannya menolong wanita tersebut, semua yang hadir pun seakan bersorak melihat kejadian itu, mereka seperti menikmati dan sudah menunggu kejadian tersebut.

Belum hilang rasa heran si gadis, seorang pria besar dan tinggi datang, dia pun langsung diberi minuman yang sama seperti wanita itu, hingga mereka berdua sama-sama telanjang.

Tak ada rasa takut dan malu pada kedua orang tersebut, mereka melakukan hubungan badan tepat didepan teman-temannya.

"Sudah biasa" bisik indah salah satu teman si gadis, ia seakan mengerti perubahan ekspresi pada si gadis. "Mereka berdua pacaran ko" imbuh indah lagi.

"Kenapa harus begitu" suara si gadis yang mulai serak, entah kenapa ia seakan ingin muntah melihat kejadian yang ada didepannya, ia sudah berusaha menundukkan kepalanya untuk tidak melihat apa yang terjadi.

"Itulah adat mereka, kalo ada yang baru jadian pasti akan dipaksa seperti itu, dan ini bukan kali pertama dinda seperti itu" jelas indah sambil menunjuk wanita yang tengah ditindih oleh pria besar. Keduanya tampak sangat bernafsu satu sama lain. "Minuman itu, obat perangsang" bisik indah pada si gadis.

Seketika perut sigadis seakan meluap tak mampu menahan gejolak yang beberapa menit lalu terjadi. Dengan segera si gadis pun berlari keluar ruangan tersebut, ia segera memuntahkan semuanya dalam washtafel.

Semenjak hari itu, sigadis sempat dirawat dirumah sakit karna selalu muntah-muntah. Ia tak bisa makan dengan benar karna setiap ia memasukkan semua kedalam mulutnya, ia akan teringat kejadian saat itu. Hingga bang jeck pun menyuruhnya untuk pergi ke psikiater.



#bersambung..
Hai.. salam kenal, aku baru dalam dunia menulis, jadi jika ada yang salah atau kurang pas mohon maaf.. 🙏🙏

Sweet Brondong (Tamat)Where stories live. Discover now