REIN: Apa Kau Takut?

55 13 1
                                    









Pada Kamis malam, ibunya datang untuk memeriksa keadaannya. Ibunya sangat penuh kasih dan memanjakannya, di saat yang bersamaan, Jungkook merasa jauh. Mereka sama sekali tidak intim seperti ibu dan anak, Jungkook duduk di kursi makan dan memakan sup tulang sapi yang beraroma kuat, ia tidak menyukainya.

"Ibu, supnya terlalu kental. Aku tidak bisa memakannya lagi," katanya dengan suara pelan. Ibunya mengerutkan dahi tidak setuju, "Apakah Jungkookie pilih-pilih makanan lagi? Saudaramu tidak ada yang pilih-pilih makanan sepertimu, untuk memiliki makanan, itu sudah sangat bagus! Orang-orang di luar sana bahkan tidak memiliki makanan dan tidur dengan perut lapar!" Jungkook tidak ingin mendengarnya.

"Aku tidak bisa memakannya!"

"Jungkookie!"

Dengan kemarahan di matanya, Jungkook membalas, "Apa? Apakah Ibu ingin terus membandingkanku dengan kakak-kakakku?! Ibu terus mengatakan aku pemilih makanan, aku anak yang tidak disiplin, aku hanya bisa membuang-buang uang! Bahkan ayah juga membandingkan studiku!" Dadanya terasa sesak.

Dengan kesal Jungkook kembali berkata, "Kalian tahu aku tidak bisa, tapi kalian hanya terus memaksaku untuk melakukannya. Apakah aku sangat tidak berguna?" Rasa sedih itu datang seperti gelombang badai.

Ibunya tampak tercengang dan tidak bisa berkata-kata, "Itu... Bukan begitu maksud Ibu!" Nyonya Jeon sangat tidak nyaman ketika melihat putra bungsunya mengatakan ia dan suaminya membandingkan anak-anak mereka.

"Demi kebaikanku? Aku bahkan tidak bisa bertahan dengan tes ekonomi!"

"Jungkookie!"

Di dalam kamarnya, Jungkook membuka obrolan dengan kekasihnya. Menceritakan pertengkarannya, sebagai manusia, Jungkook juga membenarkan dirinya. Taehyung tidak menanggapi, kemudian pesan itu dibalas keesokan paginya. Taehyung hanya mengatakan untuk tidak terlarut dalam kemarahan, semua orang tua memiliki alasan mereka. Jungkook terbangun dengan dua notifikasi dari kekasihnya dan menjadi lebih tidak bahagia.

Tanpa mandi, Jungkook hanya mencuci muka dan menyikat giginya. Di tangannya ada semangkuk sereal yang dihangatkan, tanpa sengaja memilih saluran berita. Flu itu memiliki gejala yang sama dengan flu babi, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan tubuh yang tidak nyaman.

Pembawa berita itu tampak tegang, "Pemerintah mengharapkan masyarakat untuk berhati-hati di luar, menyiapkan kotak obat harian dan bahan makanan secukupnya agar tidak sering bepergian." Wanita di televisi itu sepertinya sangat gugup untuk melanjutkan, tetapi menjaga etika profesionalnya, "Flu ini telah memakan korban, belum dapat dipastikan apakah itu benar atau hanya kebetulan. Tim medis yang bertugas di bagian timur laut menemukan salah satu penderitanya meninggal secara mendadak, bersamaan dengan adanya suatu virus yang menyerang sel darah, sumsum tulang belakang, dan otak penderita tersebut." Berita ini seperti ditutupi, seakan ada sesuatu yang disembunyikan.

Flu itu berubah menjadi penyakit mematikan atau kebetulan penderita itu terkena virus aneh?

Ponselnya berdering sekali, menandakan ada pesan masuk. Taehyung menanyakan apakah ia sudah sarapan?! Tiba-tiba suasana hati Jungkook menjadi berseri, "Apakah pria ini akhirnya tahu bagaimana menyenangkan kekasihnya?" Tanpa peduli dengan mangkuk serealnya, Jungkook menjawab dirinya belum sarapan.

New Project: REINWhere stories live. Discover now