🦋🦋🦋

"Sudah ketemu?"

"Sudah tuan,"

"Bagus! Tolong awasi terus. Dan jika terjadi sesuatu bilang padaku!"

"Baik Tuan."

'Aku akan segera jemput kalian.'

🦋🦋🦋

Di Uks Luna belum berhenti menangis. Dadanya terlalu sakit untuk mengingat perlakuan semua orang padanya. Rasanya dia ingin berhenti sekolah saja kalau tidak ingat dengan ibu nya.

"Udah, jangan dipikirin." Ucap Revan dengan mengelus punggung Luna lembut.

Entah kenapa Revan seakan merasakan apa yang di rasakan oleh Luna. Apalagi wajah Luna mengingatkan dengan seseorang.

"Hati aku sakit Van," Luna berucap dengan memukul mukul dadanya.

"Hei," Revan memegang tangan Luna, agar berhenti memukul dadanya.

"Udah! Ada gue. Kita temenan sekarang, jangan ngerasa sendiri lagi." Ucap Revan dan langsung membawa Luna kedalam pelukan hangatnya.

Badan Luna menegang ketika Revan memeluknya dengan tiba-tiba. Tapi Luna pun mulai membalas pelukan Revan, dan rasanya sangat nyaman. Entah kenapa pelukan Revan sangat nyaman, seperti pelukan seseorang yang sedang ia rindukan.

"Jangan sedih lagi, jangan insecure lagi, jangan takut lagi." Ujar Revan dengan mengelus rambut Luna lembut.

"Andai aku cantik, mereka gak bakal nuduh aku." Ucap Luna.

"Heh! Kata siapa? Lo cantik kok, cantik banget malah. Udah jangan insecure," Sahut Revan.

"Enggak Van, muka aku ada bekas lukanya." Jawab Luna.

"Nanti juga sembuh cantik, sini liat wajahnya." Revan melepaskan pelukan nya lalu menangkup wajah Luna.

"Mata lo indah Lun, apalagi bola matanya warna biru. Hidung lo, mungil. Pokonya lo cantik Lun, udah jangan insecure yaa." Ucap Revan dengan menatap wajah Luna.

"Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing Lun. Dan manusia tidak ada yang sempurna." Lanjut Revan

Dan Revan akui Luna memang cantik. Saat dia bilang Luna cantik, dia tidak bohong. Hanya saja wajahnya tertutup oleh Luka yang terdapat pada pipi nya. Luka bakar yang sulit terobati. Ditambah wajah Luna terlihat kusam tidak ter urus dan munculah jerawat dan bintik-bintik. Tapi meskipun begitu, Luna tetap cantik, itu menurut Revan.

Luna merasa gugup ditatap seperti itu apalagi wajahnya di pegang Revan, cowok ganteng dan populer di sekolah nya.

"Ekhemmmm!"

"Astaghfirullah," Kaget Luna.

Revan dan Luna langsung mengalihkan pandangannya kearah suber suara itu, disana terdapat Alga yang tengah menatap mereka.

Revan mendengus kelas Alga itu di mana-mana selalu ada yah. Dan selalu menganggu suasa saja. Rasanya  Revan ingin melemparnya kekandang buaya.

"Lagi berzina ya lo pada?" Tuduh Alga.

"Eh mulutnya," Sentak Luna.

"Ganggu!" Ketus Revan.

"Ngapain lo?" Tanya Revan.

"Tidur, di kelas berisik." Jawab Alga dengan berjalan kearah berangkar dekat Luna.

Alga membaringkan tubuhnya. ah sangat nikmat Rasanya Alga ingin tidur sepanjang hari tanpa gangguan. Kenapa tidur senikmat ini? Tolong jelaskan.

"Lun, buka lowongan teman?" Ucap Alga tiba-tiba.

"H-hah?"

___

Jangan insecure yaa😡🧡
ILY(♥ω♥*)

Instagram: raniii_999

INSECURE GIRL Where stories live. Discover now