ANTAGONIST GIRL : 15

Start from the beginning
                                    

Edgar tak menolak sama sekali. Dia malahan memperdalam ciuman mereka berdua, dan kali ini lebih menuntut.

Sinar bulan yang berada di atas mereka menjadi saksi penyatuan mereka malam ini.

••••

0897××××××××
Mansion w

0897××××××××
2

0897××××××××
A.r . a.z

0897××××××××
Bening.

Aruna menatap heran ponselnya itu, cobaan apalagi ini? Maksudnya apa? mansion w, 2, a.r . A.z, bening.

Apa kali ini dia di suruh untuk memecahkan teka teki lagi? Ini gila?! Otaknya benar benar ingin meledak hari ini juga. Kenapa banyak sekali kejadian aneh hari ini?

Aruna mulai menetralkan pikirannya, semenjak kejadian tadi waktu dia membentak papanya, dia menjadi seperti ingin menangis terus menerus. Apakah ini yang selalu Aruna asli rasakan? Setersiksa ini kah dia?

Aruna yang di kenal angkuh, dingin, kejam, sombong dan tak berperasaan itu ternyata adalah gadis yang rapuh.

Dia mengejar Algarick agar bisa mendapat kasih sayang dari seseorang. Karena selama hidupnya dia tidak pernah merasakan kasih sayang dari siapapun.

"Mansion w... maksudnya apaan sih anjg?!"

Aruna baru akan membalas pesan itu namun ia sudah di blokir oleh pemilik nomor tersebut.

Rasanya Aruna sangat ingin menghancurkan semua benda yang ada di sekitarnya.

Anak pungut (Aluna)
Runa? Aku ke kamar kamu ya?

Aruna C.W
Ga!

Anak pungut (Aluna)
Aku bawain kamu martabak telur na...

Damn!

Apa anak ini sedang menyogoknya? Mentang mentang Aruna sedang lapar.

Tok tok tok!

Ceklek!

"Ngapain lo kesini?!"

Aluna yang baru masuk sudah mendapatkan amukan sang pemilik kamar langsung tersenyum kikuk.

Tapi Aruna mengalihkan pandangannya ke tangan Aluna, gadis itu membawa sekotak martabak telur.

"Nih! Tadi aku pesenin buat kamu. Dimakan ya Runa! Atau mau aku suapin?"

Aruna menatap sinis ke arah Aluna. "sokab banget lo sama gue! Tapi...boleh deh gue juga lagi laper soalnya, siniin! Habis itu lo keluar."

Aluna berjalan menuju kasur milik Aruna. "nih!"

"Kamu kalau ada masalah bisa cerita ke aku Run, pasti aku bantu kok, janji. Ga akan aku bocorin juga."

"Minggat lo!"

"Yaudah aku keluar dulu ya," saat Aluna akan keluar kamarnya, Aruna menahan tangan Aluna. "tunggu!"

"Tadi kata lo...lo mau bantu gue kan?"

Aluna mengangguk antusias.

"Kalau gitu sini duduk."

Aruna kemudian menceritakan bahwa mereka berdua tidak lama lagi akan mempunyai saudara baru yang bernama Shaveera.

Aluna tertegun sejenak saat mendengar itu. "kamu tau darimana?"

"Cenayang gue."

"Tapi...bener kata kamu itu? Kalau papa selingkuh? Pasti kamu salah liat deh run, coba aja kamu liat hubungan mama sama papa baik baik aja tuh. Jadi ngapain dia mau selingkuh?"

Aruna menatap malas ke arah Aluna. "yaudah kalau ga percaya! Keluar lo." Usir Aruna pada Aluna.

"Y-yaudah aku percaya kok! Sekarang kamu mau aku ngapain?"

Aruna tersenyum senang karena telah memiliki partner untuk membuat Shaveera sengsara nantinya berada di rumah ini. Lalu Aruna membisikkan rencana mereka berdua yang diangguki oleh Aluna.

"Oke aku bakal lakuin sesuai rencana kita...tapi kamu janji kan? Kalau kamu ga bakal benci lagi sama aku?"

"Hm. Janji."

Jangan lupa vote dan komen, vote itu ga susah.

Ingat ya, jangan jadi silent readers!

Anw, makasih banyak ya, udah mau mampir ke cerita aku, apalagi readers yang baca pas cerita ini masih 0 pembaca dan masih stay sampai sekarang, terharu banget sama mereka. Thank u babe♡

ANTAGONIST GIRL Where stories live. Discover now