21

96 12 0
                                    

Mengajukan Lamaran dan Si Calon Pengantin Wanita tertidur Lelap
********

"Tidakkah menurutmu aku menjalani dua hari yang penuh dengan kesialan?" Chu He meringkuk kedinginan di dada Xiao Jinli setelah dia selesai berbicara panjang lebar.

"Bukankah ada keuntungan di balik kesialan." Xiao Jinli tersenyum dan tertawa kecil mendengarnya. Dia masih memijat pinggang Chu He dan sekarang mereka berada di dalam mantel yang sama sebagai selimut.

Hujan turun tanpa bisa mereka duga. Jadi Xiao Jinli mendengarkan analisis Chu He diiringi dengan suara hujan. Beruntung dia sudah menutup semua jendela dan pintu yang berada di ruangan itu. Walaupun udara dingin masih bisa mereka rasakan.

Ketika Chu He akan membuka mulut lagi, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Chu He refleks berusaha untuk bangkit, akan tetapi usahanya sia-sia. Bagian bawah tubuhnya masih sakit walaupun Xiao Jinli sudah membantunya memijat, akan tetapi rasa sakit itu tidak bisa sembuh dengan cepat.

"Aishhh!!!"

"Ah-He!" Xiao Jinli menarik Chu He kembali berbaring. "Biar aku saja. Itu Bai JingZi."

"Kenapa kau bisa sangat yakin jika itu adalah Bai JingZi. Ck, hidupmu penuh dengan rahasia." Awalnya Chu He akan lanjut mengomel, tetapi melihat senyum di wajah Xiao Jinli, dia segera mengurungkan niatnya dan kembali diam dan meringkuk.

Xiao Jinli beranjak dari tempat tidur dan segera menghampiri pintu. Dan memang benar Bai JingZi yang datang.

"Jenderal." Bai JingZi memberi hormat begitu melihat wajah Xiao Jinli.

"Dimana barang yang kuminta?"

Dan Bai JingZi segera mengulurkan sebuah bungkusan besar dan memberikannya kepada Xiao Jinli. Chu He yang masih berbaring hanya bisa melihat punggung Xiao Jinli. Wajah Bai JingZi hanya bisa dilihat sekilas. Akan tetapi Chu He tidak memusingkan hal itu. Dia kembali meringkuk di dalam mantel.

"Kerja bagus." Xiao Jinli menepuk pundak Bai JingZi.

"Sudah tugas bawahan. Jenderal, semua sudah di siapkan. Dan besok pagi anda bisa pergi. Apakah petugas Chu baik-baik saja?"

"Bagus. Dia baik-baik saja. Hanya perlu sedikit istirahat untuk memulihkan tubuh dari racun. Kembali ke penginapan dan tetap selidiki kediaman bangsawan Gu."

Setelah mengatakan hal itu, Bai JingZi segera pergi. Dan hujan masih deras di luar sana. Xiao Jinli menutup pintu dan kembali menghampiri Chu He yang sudah meringkuk seperti bola besar.

Xiao Jinli yang melihatnya, merasa bahwa Chu He sangat lucu di balik mulut sarkasme miliknya.

Dengan hati-hati, Xiao Jinli kembali naik ke atas tempat tidur dengan alas kaki yang sudah dia lepas.

"Aku sudah meminta JingZi untuk membawakan selimut dan beberapa kue. Kau tidak akan kedinginan lagi."

Chu He mengeluarkan kepalanya dari balik mantel. Dia hanya diam dan mengamati Xiao Jinli yang sudah mulai membuka bungkusan besar itu.

Xiao Jinli mengeluarkan sebuah selimut tebal berwarna hitam dan kemudian menyelimuti Chu He dengan itu. Baru kemudian dia mengeluarkan sebuah kota kayu ukuran sedang dan membukanya. Melihat apa yang ada di dalamnya, mata Chu He berbinar-binar. Itu adalah kue osmanthus kesukaannya. Dan ada beberapa kue lain di dalamnya. Tanpa diperintah lagi, Chu He segera mengambil satu dan memakannya.

Xiao Jinli yang melihat lagi-lagi hanya bisa tersenyum. Dia kembali mengeluarkan sebuah surat. Dan juga botol obat kecil dari giok hijau.

"Apa itu?" Chu He menunjuk surat yang dipegang Xiao Jinli.

[BL] The General and His ForensicsWhere stories live. Discover now