Part 9 Kang Gosip

1.7K 249 33
                                    

Nuni langsung di makamkan hari itu juga di dekat makam kedua orang tuanya. Anak-anak Nuni yang hadir dan ikut mengurus jenazahnya hanya Rayyan dan Rakan, mengingat anak-anaknya yang lain berada di luar negeri. Mungkin mereka akan datang nanti untuk melihat peristirahatan terakhir ibu mereka. Hanya menantu dan cucu-cucu Nuni yang tinggal di Indonesia yang berkumpul di rumah Nuni sekarang.

Rayyan meminta pada adik-adiknya agar mengikhlaskan kepergian orang tua mereka. Tentu saja mereka sangat terpukul atas kepergian Riyadh dan Nuni yang berjarak sepuluh hari saja.

" Yummah, Yubbah. Semoga kalian bisa bertemu di Surga-Nya, walau kalian di kebumikan di belahan dunia yang berbeda. Semoga Allah menerima amal ibadah kalian berdua. Dan semoga kita semua bisa berkumpul kembali di akhirat kelak."

Tidak ada penyesalan pada anak-anak Nuni, karena mereka sudah menuruti keinginan Nuni yang ingin kembali tinggal di tanah kelahiran.

Saat mendengar sang nenek wafat, Noah dan Yuyun langsung meluncur ke Tasikmalaya. Setelah pemakaman selesai Yuyun langsung kembali ke Bandung karena harus bekerja, dia sudah lama cuti jadi tidak mendapatkan cuti lagi. Sedangkan Noah mungkin akan menemani ayahnya untuk beberapa hari di Tasik.

****

"Katanya cinta sama Arfan, nyatanya, belum setahun cerai udah nikah lagi."

Begitulah perkataan yang sering Yuyun dengar, mereka yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan pernikahannya dengan Arfan. Apalagi setelah kepulangan Yuyun dari Swiss, mereka sampai berbusa membicarakan Yuyun.

"Gimana rasanya Bu Yuni, nikah sama orang Arab?" tanya seorang guru yang juga bekerja di sekolah yang sama dengan Yuyun. Yuyun hanya tersenyum, teman-temannya memang sering menggodanya. Kadang mereka sering bertanya, 'gedean mana, pisang Arab sama pisang Indo', tentu saja Yuyun menjawabnya dalam hanya dalam hati. Sungguh pertanyaan yang membagongkan.

"Enak ya dapat duda Arab, udah ganteng tajir lagi, jadi pengen," ujar teman sejawat Yuyun sambil membayangkan dirinya juga mendapatkan duda Arab seperti Yuyun.

"Kang Rusli mau di kemanain, Bu Siska," kata Nuni pada temannya yang bernama Siska. Pasalnya Siska sudah mempunyai suami.

"Pengen nyobain Arab," kekeh Siska.

"Aya-aya waè," (Ada-ada aja)," keduanya lalu tertawa. Yuyun masih mengajar di sekolah yang lama meski jaraknya agak jauh dari rumahnya sekarang.

"Pasti pake dukun 'kan, Bu Yuni. Setau saya Arfan dan Pak Noah itu berteman. Pasti Ibu mengguna-guna teman suami Ibu itu karena lebih kaya," ujar salah satu teman Yuyun yang lain.

"Astagfirullah, Bu Dian. Saya tidak pernah menguna-guna teman Kang Arfan. " 'Malah Kang Arfan yang menyuruh nikah sama Bang Noah' batin Yuyun.

Dian ini sepupu Arfan, dia yang sering menjelek-jelekan Yuyun, sejak  Yuyun menikah lagi dengan Noah, dia menyebut Yuyun ini yang membuang Arfan karena ingin menikah dengan Noah yang merupakan teman Arfan.

Banyak juga orang yang mengatakan Yuyun ini wanita yang tidak benar, meninggalkan suami demi menikah dengan laki-laki yang lebih kaya.

"Atau jangan-jangan, Bu Yuni sama duda Arab itu selingkuh, trus ketahuan. Makanya Arfan menceraikan Bu Yuni," ujar Dian sinis. Saat ini jam istirahat, jadi para guru juga sedang beristirahat.

"Hati-hati kalau ngomong, Bu Dian. Bu Yuni bercerai dengan Kang Arfan mungkin karena mereka bukan jodoh. Dan memang sekarang jodohnya Bu Yuni itu, pak Noah," ujar Siska membela Yuyun. Mereka berteman baik sejak zaman kuliah dulu, jelas Siska tahu di balik perceraian Yuyun dan Arfan.

"Halah, mana ada gitu, cerai belum setahun udah nikah lagi. Sama teman baik mantan suami lagi, pasti kalian ada hubungan di belakang Arfan 'kan. Kasihan Arfan, kerja keras hanya untuk istri modelan Bu Yuni." Dian menatap Yuyun jijik. Dia sendiri seorang janda beranak dua.

"Cukup, Bu Dian. Terserah Ibu mau ngomong apa. Seperti  apa hubungan saya dan Kang Arfan biar kami berdua yang tau. Yang pasti saya bukan perempuan yang seperti Ibu tuduhkan," Yuyun tahu jika sepupunya Arfan ini memang tidak begitu menyukainya, mungkin karena dendam masalalu juga, dulu Dian pernah satu sekolah dengan Yuyun saat SMP. Waktu itu Dian di putuskan pacarnya karena cowok itu lebih memilih Yuyun. Padahal Dian sangat mencintai pacarnya itu. Sejak saat itu Dian membenci Yuyun hingga sekarang, selama Yuyun menjadi istri Arfan pun, Dian tidak pernah akrab dengan Yuyun.

"Sekali pelakor tetap pelakor, dulu Bu Yuni merebut Dika dariku, sekarang meninggalkan suami demi laki-laki yang lebih kaya," Dian tetap dendam pada Yuyun, padahal dari mereka berdua tidak ada yang menikah dengan Dika. Malah sekarang Dika menikah dengan perempuan lain.

"Siapa yang Bu Dian maksud dengan pelakor? Saya tidak pernah merebut Dika dari Ibu. Dia sendiri yang bilang kalau dia sudah putus dari pacarnya, itu sebabnya saya menerima dia jadi pacar saya," ujar Yuyun geram. Kalau. Tidak ada orang mungkin dia sudah nenghajar Dian.

"Cukup-cukup, kalian ini guru, seharusnya kalian bisa memberi contoh yang baik untuk anak-anak didik kalian. Bukan malah berantem gara-gara ngerebutin si Dika budug itu, (budug=korengan)" ujar Siska melerai keduanya.

"Budug- budug gitu juga tetap mantan cinta monyet saya," padahal Dika itu lumayan ganteng, tidak budug seperti Siska bilang.

Teng.... teng....teng..

"Bell udah bunyi, ayo masuk ke kelas masing-masing," ujar guru yang lain.

*****

Saat memasuki halaman rumahnya, Yuyun kaget melihat mobil Noah yang sudah terparkir di depan rumahnya .

"Loh Bang Noah, udah pulang," batin Yuyun.
Setekah masuk ke dalam rumah ternyata benar, Noah sudah duduk di ruang tamu.

"Assalamualaikum, Abang kapan datang?" Yuyun mencium tanga tangan suaminya.

"Baru aja," jawab Noah tersenyum ramah menyambut istrinya.

"Mau makan?" Noah menggeleng.

"Tadi udah makan sebelum berangkat." Noah lalu menarik Yuyun agar duduk di pangkuannya.

"Abang!" seru Yuyun.

"Yuyun mau mandi dulu, bau keringat, ini."

"Wangi kok, nanti aja kita mandi bareng," ujar Noah, perlahan-lahan dia membuka hijab berwarna kuning yang menutupi kepala istrinya. 

"Kangen," bisik Noah di telinga istrinya. Memang sejak pulang dari Swiss, tidak ada waktu bagi mereka untuk bermesraan karena semua sedang berduka dan sibuk.

"Yuyun mau mandi dulu, Bang,"

"Ga usah. Nanti mandinya. Sayang kalau mandi sekarang, nanti juga keringetan lagi." Noah langsung mengangkat tubuh Yuyun ala bride style, menuju kamar mereka.

"Besok Abang ada kerjaan di Jakarta," ujar Noah sambil menggosok punggung istrinya dengan sabun. Mereka baru saja selesai 'melepas rindu', saat ini Noah dan Yuyun sedang berendam di dalam bathup. "Sebenarnya Abang masih ingin menemani ayah di Tasik. Tapi ada kerjaan yang tidak bisa di  wakilkan."

"Berapa hari?" tanya Yuyun. Matanya terpejam menikmati pijitan Noah. Ya selain menyabuni tubuhnya, Noah juga memijit seluruh tubuh Yuyun dengan lembut. Mantan duda Arab itu benar-benar telah membuat Yuyun mabuk kepayang dengan pijitannya.

"Besok juga langsung pulang," ujar Noah. Memanjakan Yuyun  dengan cara memijit tubuhnya adalah kebiasaan Noah sekarang, meski tubuhnya sendiri butuh pijatan.

"Semoga kamu cepat hadir ya," ujar Noah dalam hati saat menyentuh perut Yuyun.

Bersambung

6 Oktober 2021
THB

Istri Kontrak (Duda Araban jilid 3)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt