Perlahan debu menghilang, menampilkan hasil pertandingan mutlak. Ama menatap tak percaya kearah lapangan, air matanya mengalir kemudian memeluk Kyuto yang ada disampingnya.

"Kan, sudah kubilang, mereka kuat, nggak percaya sih" ucap Kyuto yang tengah menggendong Ama didepan
"Ya kan, aku khawatir, orang timnya lawan Rare semua" balas Ama sambil mengeratkan pelukannya

Ya, tim Ama yang menang, saat ini mereka berada diperjalanan pulang. Ama menatap soul soul yang bertarung tadi. Tubuh mereka dipenuhi oleh lecet dan luka, kecuali Milk. Ya, secara dia healer.

Ama beralih menatap Pudding yang yang tengah menulis sesuatu. Ia menyipitkan matanya.

"Pudding.... apa yang kau tulis?" Tanya Ama
"Bukan apa apa" balas Pudding datar

Ama mengerucutkan bibirnya, kemudian beralih menatap Bostons Lobster dan Double Scoop,

"Bagaimana? Kami keren kan!" Ucapnya sombong
"Heh, tapi yang udah pesimis duluan siapa?" Sindir Bostons Lobster
"Heh!"
"Apa? Benar kan ucapku"
"Hmp! Serah"

"Tim kalian keren!!! Apa lagi saat Steak menahan serangan dari Cookie, dia terlihat sangat keren!!" Puji Vanilla
"Um"

Ama melirik pada Steak saat Double Scoop itu memujinya, ia tersenyum malu. Melihat hal itu, Red Wine menggodanya, berakhir mereka saling baku hantam.

Perjalanan terasa singkat, mereka sampai direstoran. Ama langsung turun dari gendongan Kyuto. Ia berlari masuk kerestoran langsung menuju kamarnya.

BRAAKK!!

Ia menutup kencang pintu kamarnya dan menguncinya.

"Dia kenapa?" Tanya Bostons Lobster
"Heh?! Kenapa kah peduli?" Tanya Kyuto kaget

Mendengar hal itu perempatan imajiner muncul didahi Bostons Lobster. Ingin sekali ia memukul orang ini, tapi nanti tuannya nanges. Secara Kyuto ini kakak kesayangan Ama.

Ngomong ngomong soal saudara... Bostons Lobster jadi ingat dengan saudara saudaranya saat di tempat itu. Ia berharap mereka masih hidup. Bostons Lobster mendecih pelan sebelum ia berjalan meninggalkan Kyuto dan Soul lainnya.

"Sekarang dia yang kenapa coba?" Tanya Kyuto heran

Sudah lewat seminggu semenjak pertarungan terakhir mereka. Dan Ama hanya keluar kamar untuk makan dan jarang berinteraksi dengan yang lain. Bahkan kantung matanya sangat mengerikan. Kyuto yang mengetahui itu hanya meghela napas, mau dicegah bagaimana pun jika Ama tidak mau yang tidak mau.

Memang, jika timnya mengalami kekalahan Ama akan mengurung dirinya sebagai bentuk hukuman pada dirinya sendiri. Tapi kan kali ini mereka menang, lalu apa yang direnungkan oleh bocah itu. Itulah yang dipikirkan para soul miliknya.

Bahkan Bostons Lobster pun geram melihat Ama menyiksa dirinya. Akhirnya dengan izin Kyuto...

Bentar... tumben dia izinಠ_ಠ

BRRRAAAAKK!!!!

Pintu kamar Ama didobrak, Ama yang tengah santuy membaca buku sambil rebahan pun terkejut sampai sampai buku yang ia baca jatuh menimpa wajahnya. Untung bukan hp, karena hp nya tengah diisi ulang.

'Kampret... siapa sih yang masuk tanpa adab' bantin Ama kesal

"Siapa...... loh? Heh?! Ngapain kau dateng kekamarku? Dateng dateng ngeruskan pintu kamar orang lagi" omel Ama
"Kau yang kenapa bodoh?! Kau membuat khawatir soul soul yang lain!" Bentak Bostons Lobster
"Ha?..... maksudnya?"

Bostons Lobster menggeram kesal pada Ama, sumpah dia saat ini pengen banget mencincang tuannya ini menggunakan capitnya sekarang

"Kau kenapa tidak keluar seminggu? Merasa bersalah atau bagaimana?!" Ucap Bostons Lobster geram
"Hah? Lah... Bang Kyu memang tidak memberitahu ya?"

"Ha? Apa maksudmu?"
"Aku mengurung diri karena nge-maso event sama belajar" jawab Ama
"....."

"Pffftttt!!!! Hahahahhahaahaha lucu juga melihat seorang Bostons Lobster yang arogan khawatir padaku hahaha" gelak Ama
"Ck! Diam!" Bentak Bostons Lobster

Bukannya diam, Ama malah semakin tertawa. Kesal karena ditertawakan, Bostons Lobster keluar kamar dengan wajah memerah kesal. Dengan iseng Ama mengikuti Bostons Lobster, lumayan nge jahilin soul tsundere itu kesenangan tersendiri.

BRAAKK!!!

Bostons Lobster dan Ama yang berada diruang tamu terkejut, langsung menoleh kearah pintu. Disana berdiri seorang pria dengan tinggi sekitar 2 meter, mengenakan kacamata yang sudah pecah dengan pakaian penuh darah. Mantap tajam kerah Ama dan Bostons Lobsters

Salah satu tangannya memegang tombak yang masih berlumuran darah, bahkan masih meneteskan darah. Pria itu berjalan maju. Mendekati Ama dan Bostons Lobster yang berdiri.

Sriing!!!

Tbc...

Hope & Dream Project Where stories live. Discover now