"Wuss..."

Nie Li menarik pelatuknya dan panahpun melesat. Baut yang tersisa berubah menjadi cahaya keperakan dan dengan anggun terbang dengan cepat. Sudut yang ditargetkan Nie Li berada di titik buta dari pandangan Domba Bercula.

"Itu tepat sasaran!"

Melihat baut itu melesat, hati Du Ze terkejut. Nie Li memberinya perasaan aneh. Seolah-olah dia adalah seorang penembak veteran. Domba Bercula tidak berhasil menghindar tepat waktu.

"Chepp!" Bautpun menancap di kaki belakang domba Bercula itu.

Gedebuk!

Domba Bercula tersungkur ke tanah sambil mengerang, mendarat tepat di depan Lu Piao mengakibatkan debu beterbangan di sekelilingnya. Lu Piao terengah-engah. Dia sangat gugup. Ketika dia melihat Domba Bercula meratap tanpa henti, mau tak mau ia berpikir, 'Ya Tuhan, ini terlalu menegangkan! Syukurlah, pantatku selamat.'

Jika baut Nie Li sedikit lebih lambat, dia pasti akan terkena sundul Domba Bercula itu!

Jika bautnya adalah baut panah biasa, luka semacam ini bahkan tidak akan mempengaruhi Domba Bercula yang dirasuki iblis itu dan pasti akan bangkit lagi. Namun, baut yang mereka gunakan bukanlah baut biasa. Baut itu telah dilumuri dengan racun racikan dari gulma hitam dan rumput Zoysia. Racikan ini mesti jadi senjata ampuh untuk menghadapi monster buas Domba Bercula.

Racun itu dengan cepat masuk ke pembuluh darah dan mencapai jantung Domba Bercula. Tak lama kemudian, suara erangan Domba Bercula jadi kayak rintihan.

"Sangat cepat!"

Du Ze terkejut. Dia tidak pernah menyangka bahwa racikan yang dicampur Nie Li akan memiliki efek yang begitu kuat. Setelah beberapa saat, domba yang kuat itu benar-benar kehilangan perlawanannya.

Lu Piao juga terkejut. Dia sepenuhnya memahami kekuatan domba-domba ini. Kekuatannya bagaikan gabungan dari dua Petarung peringkat Perunggu. Biasanya dibutuhkan waktu yang lama untuk mengalahkan satu ekor saja, tetapi Domba Bercula ini dikalahkan hanya dengan baut kecil.

"Itu sungguh mendebarkan!"

Setiap kali Lu Piao mengingat adegan sebelumnya, itu akan membawa kembali rasa takut yang masih ada di dalam dirinya.

"Jika kau tidak kabur, Domba Bercula ini tidak akan menjadi ancaman bagimu!" Nie Li samar-samar tertawa.

"Oke," gumam Lu Piao, dengan wajahnya memerah.

Memang dia yang bertindak tidak sesuai rencana, dan langsung panik ketika melihat Domba Bercula menyerbu ke arahnya. Melihat Domba Bercula yang jatuh, Lu Piao merasa seolah-olah masih hidup dalam mimpi. Kharisma dan aksi Nie Li dari awal tadi sampai sekarang begitu membekas dalam pikiran Lu Piao, meninggalkan kesan dengan kekaguman yang mendalam.

Sejak ia masih kecil, ini adalah pertama kalinya Lu Piao benar-benar mengagumi seseorang. Keterampilan menembak Nie Li sudah di tingkat master. Bahkan jika orang biasa berlatih selama sepuluh tahun, dia tetap tidak akan bisa mencapai level Nie Li.

"Cepat bersihkan. Kita tidak butuh apa pun dari domba ini selain cula, bulu di leher, kristal iblis, dan roh iblisnya!"
Nie Li cepat memerintahkan.

Kristal iblis dan roh iblis Domba Bercula terletak di area otak. Kristal iblis adalah kristal seukuran ibu jari dan sebagian besar monster iblis memiliki kristal iblis. Adapun roh iblis, hanya satu atau dua yang akan ditemukan dalam puluhan ribu Domba Bercula. Bentuk roh iblis itu seperti nyala lilin. Domba Bercula dengan roh iblis umumnya akan lebih kuat daripada Domba Bercula lainnya.

Domba Bercula berada di level yang relatif rendah, karena hanya monster iblis peringkat Perunggu bintang-1. Harga item yang didapat dari badan merekapun relatif murah. Satu cula bisa dijual seharga 5 koin roh iblis, bulu di lehernya bisa dijual seharga 3 koin roh iblis. Adapun kristal iblis, itu bisa dijual seharga 5 koin roh iblis. Jika dikalkulasikan, bahkan jika tidak terdapat roh iblis di dalamnya, total seharga 13 koin roh iblis. Mereka hanya membutuhkan waktu paling lama 5 menit untuk membunuh seekor Domba Bercula. Jika hanya butuh waktu selama ini, bukankah mereka bertiga akan mendapatkan ribuan koin roh iblis dalam satu hari?

TALES OF DEMONS AND GODSWhere stories live. Discover now