༘ ˖* ♡

97 17 0
                                    

━✧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

━✧.*

━━━━━━
Dawai mengalun halus menyusuri selaput halus telinga. Dawai yang begitu halus dan elok hingga mencuri atensi semesta. Jika diibaratkan, anggap saja sang nada sebagai wanita yang hadir dengan eloknya pada pesta dansa kerajaan. Dan anggap sang semesta sebagai pangeran, dia mengajak wanita elok itu berdansa di lantai dasar.

Perumpamaan yang cukup klasik, namun itulah adanya.

Tak ada penyangkalan, seisi bumantara pasti akan terlena dalam alunan simfoni.

Kelak bagaimana rasanya ketika kamu mendengar dan menyimpulkan nada itu elok, namun tak dapat merasakan hawa sang adiwarna dari nadanya?







━✧.*




















*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

━━━━━━"Kelak apa yang dapat aku lakukan untuk merasakan hangat sang adiwarna?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

━━━━━━
"Kelak apa yang dapat aku lakukan untuk merasakan hangat sang adiwarna?"




















━━━━━━"Kelak apa yang dapat aku lakukan untuk merasakan hangat sang adiwarna?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dengan jatuh cinta, mungkin?"—Iridescent

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dengan jatuh cinta, mungkin?"
—Iridescent.

𖥔 𝐈𝐑𝐈𝐃𝐄𝐒𝐂𝐄𝐍𝐓 ۪  ⊹  ˑ   𝘀𝗮𝗶𝗺𝗮𝘁𝘀𝘂Where stories live. Discover now