Chapter 9

48 3 0
                                    

Pemakaman Myungsoo sudah selesai. Kimbum dan ibunya tampak masih syok. Kepergian Myungsoo yang tak terduga kemarin memang mengejutkan banyak orang, termasuk Jiyeon yang sempat berbicara dengan Myungsoo di hari terakhirnya.

Jiyeon masih diam di tempatnya, matanya lekat menatap lurus ke arah batu nisan yang berukiran nama Myungsoo.

"Myungsoo-ya Mianhae, seharusnya kemarin aku tidak membiarkanmu pergi," gumam Jiyeon disela isak tangisnya.

Sungyeol yang berdiri di sampingnya hanya menatapnya iba. Ia juga tidak mengira kalau Myungsoo akan pergi secepat ini. Karena sejahat apapun Myungsoo, dia tetap teman sekaligus sepupunya.

"Sungyeol-ah tolong antarkan eomma pulang, aku akan menemani Jiyeon dulu," ujar Kimbum, ia tahu kalau Jiyeon masih enggan untuk pergi dari makam Myungsoo.

Sungyeol mengangguk kemudian menuntun ibu Kimbum dan membawanya pulang.

"Oppa mianhae, seharusnya aku memberitahumu soal balapan itu," sesal Jiyeon. Sejak tadi air matanya tidak mau berhenti. Ia bahkan sempat pingsan saat melihat jasad Myungsoo dimasukan ke dalam tanah.

"Ini bukan salahmu Jiyeon-ah, Tuhan pasti sudah merencanakan ini semua," kata Kimbum menghibur Jiyeon sekaligus dirinya sendiri.

"Aku bahkan belum mendapatkan maaf darinya, aku memang kakak yang tidak berguna." Kimbum mengelus nisan Myungsoo dengan penyesalan yang teramat dalam.

"Myungsoo apa sekarang kau sudah bertemu dengan ayah dan ibumu?" Kimbum mengambil jeda sesaat, "Aku minta maaf karena tidak pernah bisa menjadi seorang kakak yang baik untukmu. Aku harap kau bahagia di sana." Kimbum menghapus air mata yang meluncur bebas di pipinya.

Myungsoo, kau bisa lihat sekarang? ada banyak orang yang menyayangimu dan sangat kehilangan dirimu. Seharusnya kau tidak mengambil keputusan itu. batin Minho yang berdiri agak jauh dari pemakaman Myungsoo.

Tunggu aku Myungsoo, suatu saat kita akan bertemu lagi. Minho berjalan menghampiri Jiyeon dan Kimbum yang masih berjongkok di depan kuburan Myungsoo.

"Myungsoo beruntung memiliki kalian semua," ujar Minho membuat Kimbum dan Jiyeon menoleh ke arahnya.

"Kita pernah bertemu sebelumnya," ujar Minho pada Kimbum.

"Siapa?" tanya Jiyeon yang merasa tidak mengenal Minho.

"Sebelumnya aku minta maaf, karena kita harus bertemu dalam keadaan seperti ini. Aku Minho, temannya Myungsoo."

"Minho?"

"Kau pasti Jiyeon, Myungsoo sering menceritakanmu padaku," ujar Minho seraya memaksakan seulas senyum pada bibirnya.

"Ikutlah denganku, ada banyak hal yang harus aku ceritakan pada kalian. Karena selama ini Myungsoo tinggal bersamaku."

"Apa?" Jiyeon mengerutkan dahinya. Sementara Kimbum menatapnya tak percaya.

"Benarkah? apa Myungsoo benar-benar tinggal bersamamu, tapi waktu itu kenapa kau bilang kalau kau tidak mengenal Myungsoo?" tanya Kimbum setelah mengingat pertemuannya dengan Minho beberapa waktu lalu.

"Maafkan aku, aku terpaksa berbohong karena Myungsoo tidak ingin ada yang tahu kalau ia tinggal di sana. Jadi apa kalian bisa ikut denganku?" Minho mengulang pertanyaannya.

Kimbum menatap ke arah Jiyeon sebelum mengiyakan ajakan Minho. Ia penasaran apa yang akan dikatakan laki-laki itu.

"Tentu." Kimbum menatap nisan Myungsoo sekilas kemudian berdiri dan mengikuti Minho, Jiyeon pun melakukan hal yang sama.

The Way You Look at Me [END]Where stories live. Discover now