Cruella DeVille~3

19 8 0
                                    

🌿🌿🌿

"Lebih tepatnya, kami memasukkannya ke dalam rumah sakit jiwa."

Sean membulatkan matanya terkejut. "Rumah sakit jiwa? tapi kenapa? Estella tidak mungkin gila, aunty."

"Awalnya, aunty berpikir seperti itu, tapi setelah melihat semuanya--" Aunty Martha tidak melanjutkan ucapannya, wanita paruh baya itu menitikkan air matanya.

"Semuanya? Apa yang aunty lihat?"

"Estella, membunuh lima orang anak panti," jawab aunty Martha.

Sean membulatkan matanya terkejut mendengar jawaban aunty Martha. Tidak mungkin. Setahu Sean, Estella hanyalah gadis pendiam.

🔪🔪🔪

Stella menatap pantulan dirinya di depan cermin. Gaun pendek berwarna putih itu sangat pas di tubuh rampingnya. Oh, dan jangan lupakan riasan wajahnya yang sangat menor dan menakutkan.

"Sempurnah!"

Sementara itu, di ruang tamu, Brian menatap bosan pintu kamar Stella yang masih tertutup sejak satu jam yang lalu. Gadis itu tadi mengatakan tidak ingin siapapun mengganggunya. Alhasil, Brian hanya duduk di sofa dan sesekali akan menguap karena bosan.

Cklek!

Akhirnya pintu kamar itu terbuka dan sosok Stella dengan penampilan barunya keluar dari balik pintu. Brian mematung melihat penampilan gadis itu yang sangat menyeramkan.

"Oh, shit! Kau membuatku takut. Apa kau tidak merasa takut saat bercermin tadi?" komentar sinis Brian

Stella memutar bola matanya malas saat mendengar komentar Brian barusan. "Ini adalah fashion, dan aku sangat menyukainya."

"Terserah. Sekarang kita harus segera pergi, sebelum pesawatnya lepas landas," ucap Brian mengingatkan sambil memakaikan coat, kerudung dan topi untuk menutupi penampilan Stella yang sangat menonjol. Bisa-bisa penyamaran mereka akan terbongkar.

🔪🔪🔪

Sean merebahkan tubuhnya di atas kasur king size. Pikirannya masih berkecamuk. Tadi, ia pergi ke alamat rumah sakit jiwa yang aunty Martha berikan. Sesampainya di sana, ia kembali di buat terkejut saat mendengar bahwa Estella berhasil kabur dan membunuh salah seorang dokter yang bertugas.

Siapa sebenarnya Estella? fakta yang terungkap benar-benar membuatnya pusing, belum lagi kasus seorang gadis yang membunuh mantan pacarnya.

Saat Sean tengah sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba ponselnya berdering.

"Ada apa?" tanya Sean setelah mengangkat panggilan telepon itu.

"...."

Sean segera bangkit dari posisi berbaringnya setelah mendengar informasi yang di sampaikan salah seorang bawahannya. Tanpa berkata apapun lagi, ia segera menyambar kunci mobil dan dompetnya. Tujuannya sekarang adalah kantor polisi.

----****----


Sosok gadis bergaun pendek itu menatap lekat senjatan di depannya. Seharusnya sekarang dia sudah berada di London. Tapi para polisi itu berhasil mengungkap identitas asli mereka.

"Aku harap kalian tidak akan terkejut dengan kedatanganku!"

🔪🔪🔪

Sean tiba di kantor polisi sedikit terlambat akibat terkena macet. Setelah memarkirkan mobilnya, ia pun berjalan masuk ke dalam bangunan itu. Kedua matanya membulat sempurna saat melihat keadaan kantor polisi yang sangat berantakan?

"Ada apa ini?" tanya Sean pada salah seorang polisi di sana.

"Seorang gadis datang dan menghancurkan tempat ini," jawab polisi itu.

"Bagaimana dengan tahanan baru itu? Brian Cornelia?"

"Maaf, sir. Brian Cornelia berhasil kabur bersama gadis itu."

Sean memejamkan matan demi meredam amarahnya.

'Gadis itu, pasti dia Stella Cornelia. Dia datang untuk membebaskan kakaknya.'

TBC

Cruella DeVilleWhere stories live. Discover now