49. TAK TERBALASKAN

1.4K 265 123
                                    

[ Jake Enhypen ]
.
.
.
Selamat membaca^^
.
.
.

Yeayyy! Today my birthday 🎂🎈

  • Jake : selamat ulang tahun cantik🥰
   • Hana : Kiw ultah, jangan lupa traktir es teh manis Mang Yuta y!
  • Jay : HBD! Sehat selalu ya😊

______

Jay
Udah lupain aja. Nggak perlu lagi lo pikirin

Satu pesan balasan dari Jay akhirnya terpampang jelas di bilah notifikasinya. Hana hanya membacanya tanpa ada niatan untuk membalas pesan tersebut. Hal tersebut sudah lumrah bagi Hana, hanya membaca tidak perlu membalas jika menurutnya tidak terlalu penting.

Beda lagi kalau mendapat pesan dari mentornya alias dari Jake. Jika tidak dibalas, bisa jadi besoknya Hana hanya tinggal nama. Oke, sedikit berlebihan.

"Sayang..."

Hana menoleh, melihat mamanya yang berjalan ke arahnya dengan sebuah kotak kecil di tangannya.

Hana mengernyit, otak kecilnya berusaha untuk berpikir jernih. 'nggak mungkin kalau es teh manis berada di dalam kotak itu' batinn Hana berusaha menebak-nebak.

"Itu apa, Ma?"

Ria tersenyum, lalu ikut duduk di sebelah mana. Tangan Ria mulai membuka kotak itu, didalamnya terdapat sebuah foto dan sebuah kalung cantik dengan bandul kunci yang sangat indah.

'foto itu? Seperti tidak asing, gue kayak udah pernah lihat, tapi di mana?' lagi Hana lagi hanya membuatkan tidak mengatakannya secara langsung kepada mamanya.

"Sayang, janji sama mama kamu nggak boleh menyala saat Mama bicara. Oh ya jangan sampai marah nantinya. Kamu harus dengerin sampai mama selesai bicara."

perasaan Hana berubah tidak enak ketika mendengar ucapan mamanya yang tidak seperti biasanya, kali ini terlihat sedikit serius.

"Ma, ada apa sebenarnya?"

Rio menghela napas, berusaha menguatkan hatinya untuk jujur kepada Hana, walaupun ia tahu Hana bakalan kecewa atau marah jika mengetahui hal ini.

Ria menunjukkan sebuah foto itu kepada Hana. Foto dua bayi kecil yang baru lahir.

"Dia saudara kamu."

Hana terdiam, otaknya sedang berusaha mencerna kalimat yang baru saja diucapkan oleh mamanya dengan sekali tarikan itu.

"Apa, Ma?"

"Sebenarnya kamu mempunyai saudara. Kamu punya seorang kakak, seorang yang lahir lebih dulu dari kamu.  Kamu punya saudara kembar, sayang." Ucap Ria berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya.

"Ma..."

"Dia selama ini di sembunyikan oleh papa—bukan, lebih tepatnya berada di dalam pengawasan papa kamu. Mama juga nggak tau kalau mama mempunyai anak selain kamu. Selama belasan tahun, fakta mengejutkan ini baru saja mama dengar langsung dari papa kamu saat mama ada di Amerika kemarin."

Hana terpaku. Otak Hana rasanya seperti tidak berfungsi saat ini. Apa kata mamanya tadi? Ia mempunyai seorang saudara? Dan mengejutkannya lagi mamanya sendiri tidak tahu bahwa ia mempunyai anak selain dirinya? Wahh.

"Foto dan kalung ini. Kedua barang ini yang bisa mama andalkan untuk memastikan anak mama benar dia atau bukan."

Hana mengambil alih foto yang berada di genggaman mamanya. Hana seakan pernah melihat foto itu dengan sekilas, tapi dimana Hana lupa. Setelah melihat foto itu, Hana meraih kalung yang berada di dalam kotak, kalung dengan bandul kunci yang sangat cantik.

GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang