Bab 11 : Lalu Gigit Jika Lepas Dan Bunuh Aku

2.7K 292 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen 🥰💗

Happy reading✨

* * *

Tamon mengulurkan tangannya yang kapalan dan meraih leher Roselyn.

Lehernya sangat tipis sehingga bisa patah hanya dengan satu tangan dan sedikit tenaga.

Leher yang selalu lurus dan tegak.

Akan jauh lebih memuaskan jika dia bisa mematahkan leher ini dengan banyak kekuatan.

Menjaga Permaisuri Tanatos yang ditinggalkan tetap hidup adalah membuat musuh menjadi musuh yang lebih merepotkan. Adalah hal yang bodoh untuk kehilangan darah dan daging dan memeluk pedang.

Jika dia meninggalkan wanita ini sekarang, tidak ada yang akan mengganggunya.

Tetapi tetap saja…

Tetapi tetap saja…

“… Kenapa aku sangat membencimu?”

"Kenapa aku begitu putus asa untuk menyelamatkanmu?"

Dia adalah musuh yang ingin dia bunuh ……… ..

Dia selalu menjadi duri di matanya ……

Tamon melepas semua pakaian yang dikenakannya.

Tubuhnya, tanpa seutas benang pun, menerima lilin yang berkedip-kedip dan menciptakan berbagai corak.

Saat otot-ototnya menonjol dan bergerak, pakaian yang dikenakan Roselyn menghilang, satu, dua sekaligus.

"Hmmm…"

Ketika semua pakaian yang menutupi tubuhnya telah hilang, Roselyn merasakan hawa dingin dan membuka matanya dengan samar.

Tubuh besar dan kokoh yang tampak dalam pandangan kaburnya bukanlah tubuh suaminya yang dia kenal.

'Kenapa dia………… Kenapa?'

Tamon menurunkan dirinya secara bertahap, melakukan kontak mata dengannya. Tubuhnya yang berat benar-benar bertautan dengan tubuh lembutnya.

Setiap kali kulit mereka saling bergesekan, Roselyn tersentak kaget.

Kulitnya sangat dingin.

Itu sangat dingin sehingga membuatnya haus.

Dia sangat haus sehingga dia ingin berpegangan padanya.

Dia ingin menempel secara vulgar ke tubuhnya, memohon padanya untuk menurunkan bibir manisnya untuk memuaskan dahaganya.

Dia ingin menempel padanya.

Dia ingin menyentuhnya.

Dia ingin memeluk tubuhnya dengan seluruh tubuhnya.

Dengan dia di pelukannya, vitalitas pria yang meluap itu sepertinya menyerapnya.

"Tidak tidak Tidak…. Aku tidak mau.”

Roselyn tidak ingin hidup.

Dia melawan tanpa daya di depan godaan, yang terbentang dengan selera di depan matanya.

Bibir pria itu terbuka dan tertawa, seolah mengejeknya.

"Tidak."

Meskipun demikian, bibir Tamon berpegangan pada bibirnya.

“Kamu harus hidup.”

Bibir kering Roselyn terbuka, dan lidahnya yang tebal dan keras masuk, mengaduk isi perutnya dengan akarnya.

Permaisuri Dicuri Jenderal MusuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang