"hey, apa aku tidak seterkenal itu? aku seniormu bahkan aku melihatmu beberapa kali"

"tapi aku–" suara berdering dari ponsel milik Jaemin membuat keduanya berhenti untuk berbicara satu sama lain "maaf" ucap Jaemin hendak mengangkat telefon tersebut dan dibalas anggukan oleh Mingyu.

Jaemin mengerutkan dahinya, ini nomer yang tidak dikenal? "siapa?" tanya Jaemin ketika berbicara pada seseorang dibalik layar ponsel nya.

"kau dimana?" Jaemin terkejut bahwa yang menelepon nya ialah Jaehyun "oh Hyung, kenapa?" ucap Jaemin.

"kau dimana? aku mencarimu di kelas kau tidak ada, kata Ssaem Sehun kau di UKS tapi tidak ada, dimana kau sebenarnya!?" ucap Jaehyun sedikit kesal, Jaemin sendiri tidak mengerti kenapa anak itu jadi begitu kesal sekarang. "aku di area basket, bersama Mingyu sunbae" kata Jaemin sembari melirik Mingyu disampingnya, tetapi sambungan telepon itu kini sudah dimatikan Jaemin merasa aneh dengan Jaehyun.

"kau kenal Jaehyun?" ucap Mingyu.

Jaemin hanya mengganguk "yahh, kami tidak sengaja kenal" ucap Jaemin.

"kau ada masalah dengannya? Jaemin ku peringatan kau, lebih berhati hati dengan Jaehyun"

Jaemin menatap Mingyu, mendengar semua ucapan yang keluar dari setiap bibirnya "kenapa?" ucapnya sebagai balasan.

"dia hanya akan–" kata kata Mingyu terhenti ketika mendengar suara pintu dibanting dengan keras, keduanya menoleh kepihak suara dan Yapp, Jaehyun dengan ekspresi dinginnya mulai mendekat ke Jaemin.

Jaemin merasa begitu takut dengan Jaehyun sungguh, dia begitu mengerikan, wajahnya yang dingin serta keringat yang bercucuran pula membasahi wajah tampannya, sebenarnya kenapa dengan Jaehyun?

Jaehyun menarik pergelangan tangan Jaemin, menggenggam erat dan mulai menariknya bisa dipastikan genggaman itu membekas merah di tangan Jaemin. Jaemin meringis ketika Jaehyun menggenggam erat tangannya "shh, sakit Hyung"

Mingyu sendiri menarik salah satu tangan Jaemin, sepeti adu tarik tambang sekarang. "hey bro lama tidak berjumpa, bukan begitu?" Mingyu yang kini hanya menatap intens Jaehyun dari atas sampai bawah dan mengeluarkan senyum miring yang susah diartikan.

"aku tidak ada urusan denganmu, lepaskan tangan Jaemin" ucap Jaehyun sembari menekankan setiap kata yang dia lontarkan.

"kau bercanda huh? kau yang menyakitinya Jaehyun!" ucap Mingyu tak kalah tegas dengan Jaehyun.

sedangkan Jaemin sendiri tidak mengerti kenapa dengan dua orang ini, menarik narik tangannya tanpa henti "stop!!" Jaemin menarik kedua tangannya, mengusap usap pergelangan tangan miliknya yang terasa panas dan memerah itu, "ada apa dengan kalian?"

"ku peringatkan kau Jaemin, dekat dengan Jaehyun bukanlah hal yang baik, kau dengar ini dia dulu telah merebut wonwoo dari ku, dan menyetubuhinya, sekarang sasarannya adalah lubang milikmu setelah melakukan itu dia akan meninggalkan mu seperti seorang –"

kata kata Mingyu terhenti, Bogeman mentah dari Jaehyun berhasil mendarat di pipi kanan milik Mingyu, membuat Mingyu meringis memegangi pipi kanannya sudah dipastikan itu mengeluarkan darah, Jaemin panik dan mulai melerai Jaehyun, nafas Jaehyun terengah engah, bahkan tangannya mengepal dengan kuat siap untuk menghajar Mingyu kembali.

"jaga bicaramu bajingan!"

Jaehyun menarik paksa tangan Jaemin dan meninggalkan Mingyu begitu saja dengan luka di sudut bibirnya, Jaemin hanya menurut mengikuti Jaehyun. entah Jaemin hanya pasrah dia tidak ingin jika Jaehyun memukul Mingyu lebih keras.

setelah beberapa menit berjalan ternyata Jaehyun membawa Jaemin ke atap gedung sekolah, Jaemin terkagum dengan pemandangan sekitar, ia tidak pernah ke sini sebelumnya.

"kenapa kau mengajakku kesini?"

Jaehyun sendiri hanya menghembuskan nafasnya kasar, dia mendudukan pantatnya di tanah tanpa memperdulikan celananya yang kini kotor akibat debu. Jaemin sendiri menatap Jaehyun dengan perasaan iba kenapa tidak? Jaehyun yang ia kenal cukup percaya diri dan keren tapi kali ini tidak Jaehyun seperti sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya tak karuan seperti sekarang.

"apa kau percaya? dengan omongan Mingyu?"

"emm, tidak. aku baru saja mengenal Mingyu"

Jaehyun tersenyum mengeluarkan tanda cacat dikedua pipinya yang membuat hati Jaemin berdegub kencang "tampan", itulah kata yang dipikirkan Jaemin sekarang untuk Jaehyun.

Jaehyun berdiri menepuk pantatnya menghilangkan debu yang bertengger di celana nya dan menghampiri Jaemin.

Jaemin membulatkan matanya saat Jaehyun mendekapnya dalam pelukan "terimakasih" ucapan Jaehyun membuat Jaemin tidak percaya sungguh, ada apa dengan Jaehyun?

"untuk apa hyung?"

"terimakasih telah mempercayaiku Jaemin"

Jaemin hanya mengganguk menepuk punggung Jaehyun berusaha menenangkannya "sebenernya kenapa?"

"aku ingin mengajakmu ke club, kau mau menemaniku?" ucap Jaehyun lalu melepaskan pelukan dari tubuh Jaemin, kini tangannya mulai merangkul pinggang ramping dari seorang Na Jaemin sambil tersenyum.

"kau gila? kita baru berumur 19 tahun. kita dilarang memasuki area dewasa bahkan meminum alkohol."

"jadi kau menolak permintaan ku?"

Jaemin tersentak, hanya dengan tatapan Jaehyun tubuhnya seakan dikendalikan memaksa dirinya berkata 'baiklah'.

"huh, baiklah aku akan menemanimu"

tidak heran dengan penampilan Jaehyun yang bak preman sekolah tidak pernah pergi ke club malam? apa mungkin dia sudah pernah melakukan seks dengan wanita dalam club itu? sepertinya begitu.

Next or no?
vote sama follownya dongg:D
thank u

DARE [Jae x Jaem] ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang