Jaemin terkejut setengah mati, lalu meninggalkan tempat itu, selangkangannya masih terasa sangat sesak disana, Jaemin mengusak wajah nya kasar, tidak percaya apa yang dilihatnya barusan ia segera berjalan menuju kamar mandi, menurunkan resletingnya mengeluarkan kejantanan nya yang siap untuk menembakan sesuatu, ia mengurutkan penisnya lalu mengocoknya dengan tempo pelan dan perlahan menjadi begitu cepat.

badan Jaemin bergetar pelan, ia memejamkan matanya bayangan Jaehyun mulai memenuhi otaknya, pikirannya kacau berganti rasa nikmat dibawah sana "eughh, jaehh, fuck" kejantanan Jaemin berkedut menandakan ia akan orgasme.

Jaemin menyemburkan spermanya ke closet menikmati pelampiasannya, ia mengatur nafas yang sedikit tak beraturan lalu menatap tangannya yang sedikit terkena seperma nya tersebut.

Jaemin terkekeh "sial bagaimana bisa Jaehyun"

*****

Jaemin sudah selesai membersihkan badan beserta tangannya agar tidak dicurigai, ia kini berada di tempat area basket yang sunyi itu seperti tempat penenang untuknya, Jaemin merogoh kantong miliknya mengeluarkan ponsel, melihat bahwa waktu masih menunjukan bahwa pelajaran masih belum berganti Jaemin mendudukan pantatnya memejamkan matanya berfikir siapa pria yang melakukan seks tadi, matanya begitu familiar.

saat itu juga Jaemin merasa dirinya lelah dan mulai merasa kantuk, Jaemin berfikir tidak masalah jika tidur beberapa saat.

****

beberapa menit kemudian Jaemin terganggu dengan suara bola memantul, dan menggema di telinganya membuat ia sulit untuk tidur, Jaemin mengerutkan dahinya membuka perlahan matanya dan mengusapnya perlahan.

berusaha melihat siapa yang sedang bermain bola basket tersebut Jaemin tidak mengenalnya sungguh, dia begitu asing. badannya yang kekar, wajah yang serius ketika bermain, bahkan keringatnya bercucuran memberi kesan berbeda bagi Jaemin, kulitnya yang tan membuat Jaemin sedikit melongo dibuatnya.

"apa aku menggangu tidurmu?" ucap pria itu lalu mulai berjalan menghampiri Jaemin, Jaemin mengerutkan dahinya kenapa pria itu berjalan ke arah Jaemin.

Jaemin hanya menggeleng kepalanya pelan "tidak" ucapnya sedikit gugup, pria itu duduk di samping Jaemin, mengambil handuk miliknya dan mulai mengusap bagian bagian yang mungkin basah karena keringat, lalu mengambil botol berisi air dan meneguknya kasar.

Jaemin melihat tonjolan di bagian leher pria itu naik turun, membuat Jaemin hilang akal dibuatnya. Jaemin memalingkan wajahnya berusaha tidak berfikiran aneh aneh kepada pria disampingnya ini.

"siapa namamu?" usap pria itu lalu berfokus pada Jaemin "kau tidak ikut pelajaran?"

Jaemin hanya mengeluarkan senyum tipis menjawab pertanyaan dari orang disampingnya ini "namaku Na Jaemin, aku izin tidak mengikuti pelajaran"

pria itu mengerutkan dahinya "kau sakit? mau ku hantar ke UKS?" ucapnya.

Jaemin menggeleng "tidak perlu, aku baik baik saja oh ya kau sendiri? tidak ikut pelajaran?" tanya Jaemin

pria itu hanya tertawa canggung lalu menggeleng "tidak, aku membolos pelajaran"

Jaemin hanya mengganguk ia penasaran siapa nama pria tersebut "namamu?"

"Mingyu, Kim Mingyu"

Jaemin tidak tahu ada pria semanis Mingyu dia tak pernah melihatnya sungguh "kau murid baru?"

DARE [Jae x Jaem] ⚠️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora