Special Chapter 02

615 67 7
                                    

Setelah puas melepas rindu dengan Seokjin, mereka semua berkumpul di ruang tengah kamar hotel yang di sewa Seokjin. Sejak dirinya pindah ke Amerika untuk operasi ginjal satu tahun lalu, baru kali ini mereka bisa berkumpul lagi. Waktu yang cukup panjang mereka lewati tanpas Seokjin.

"Kau bohong, kenapa baru sekarang bisa kembali ke Korea," si bontot yang paling vocal memprotes. Dia pikir perpisahan dengan kakaknya itu tidak akan selama itu.

"Aku masih dalam perawatan Jungkook-ah," ujar Seokjin yang duduk di paling tengah, siap mendengar ocehan semua adik-adiknya. Dia tersenyum geli melihat wajah kesal adik kecil yang dia sangat rindukan itu. Jungkook adalah tipikal anak yang cuek dan seperlunya kalau seseorang menghubunginya melalui chat namun sangat berisik di real life.

"Hyung, apa masih sering sakit?" tanya Taehyung, melihat ke arah bawah perut Seokjin,

"Tidak, hanya masih perlu kontrol beberapa bulan sekali," jawab Seokjin menenangkan. Dia bisa melihat raut kekhawatiran di wajah Taehyung.

"Kau sengaja karena cewemu di sana kan hyung?" tebak Jimin yang tiduran di karpet dengan kepalanya di pangkuan Hoseok. Tangannya sibuk bermain game kesukaannya.

Hoseok terkikik mendengar ucapan Jimin,

"Cewe yang mana sih?" saut Seokjin tak mengerti,

"Cewe yang kau pajang fotonya di sosmed kemarin itu," saut Jungkook,

Seokjin tertawa, "Dia temanku selama di L.A,"

"Ah kan hyung sudah berani pacaran sekarang," ledek Jimin,

"Aku tidak tahu," Taehyung tampak bingung,

"Kau tidak perlu tahu, kami hanya berteman tenang saja," bisik Seokjin kepada Taehyung.

Taehyung tersenyum menatap Seokjin. Dia bersyukur, kalau kakaknya sekarang sudah lebih sehat, dan kehidupan Seokjin di Amerika juga sepertinya berjalan dengan baik. Dia sempat cemas kalau kakaknya itu masih belum bisa melupakan sahabatnya, Ken.

"Tae?" panggil Seokjin, karena tiba-tiba dia memerhatikan Taehyung yang melamun.

"Ah iya hyung?"

Seokjin tersenyum, "Kalian menginap kan nanti?"

Taehyung mengangguk, memang dia tidak merencanakan akan menginap karena setahu dia Seokjin akan pulang ke rumah lamanya dan bahkan Taehyung dan Jungkook sudah mempersiapkan kedatangan kakaknya itu, tapi dia tidak akan menolak menghabiskan malam bersama kakak sepupunya di hotel ini.

Makne line akhirnya menginap di kamar Seokjin dan hanya Hoseok yang pamit pulang karena harus kembali ke rumah sakit.

Jungkook sudah terlelap di ruang tengah dengan selimut tebal menyelimutinya, sementara Jimin tengah sibuk di depan laptopnya.

Tengah malam Seokjin bangun dan mendapati Jimin masih terjaga dengan tugas dari kampusnya. Jimin dan Taehyung sekarang adalah mahasiswa tingkat dua namun berbeda jurusan.

"Belum tidur?" tanya Seokjin, dia terbangun karena haus,

"Sebentar lagi, aku baru saja selesai," ujar Jimin, mematikan layar laptopnya, dan mengerakan lehernya yang kaku.

"Tae sudah tidur?" tanya Jimin,

Seokjin mengulurkan sebuah gelas air hangat untuk Jimin, "Gomawo hyung,"

"Iya dia tidur setelah menyentuh bantal, dia sepertinya lelah sekali," ujar Seokjin,

Hanya mereka berdua yang tidur di kamar. Awalnya Seokjin mengajak mereka berempat tidur bersama di ruang tengah, tapi tak ada yang setuju, khawatir Seokjin kedinginan dan sakit.

My Heroजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें