chapter 2: perjodohan

23 7 5
                                    

'auhhhh panas' Fio kepanasan karena pergelangan tangannya terkena kopi panas yang baru saja di seduh.

"Ahh maaf maaf panas yaa...." Ucap perempuan yang menabrak Fio khawatir.

"Yaiyalah panas pake nanya lagi" protes Fio.

"Yasudah mana saya liat" ucap perempuan itu sambil memegang dan melihat pergelangan tangan Fio yang memerah akibat terkena air kopi mendidih.

"Udah udah gapapa gak sakit sakit banget kok makasih udah khawatir" jawab Fio sambil menghindar kan pergelangan tangan nya dari perempuan itu.

"Iya okay hmm bagaimana, sebagai permintaan maaf nya saya traktir kamu?" Tawar perempuan itu.

"Hmm" gumam Fio sambil mengusap dagunya dengan ibu jari dan telunjuk.

"Oke dehh" jawab Fio setuju.

Setelah menyetujui nya Fio dan perempuan itu duduk di meja cafe yang kosong.

"Kenapa sii tiap orang ngomong sama gw hampir semua pake bahasa formal emg segitu terhormat nya gw?" Protes Fio.

"Memangnya kamu orang terhormat yaa?? Saya tidak tahu tuhh pakai bahasa formal karna belum kenal saja" protes perempuan itu juga.

"Lo gak tau gue siapa?" jawab Fio sedikit percaya diri.

"Siapa memangnya?" Bingung perempuan itu.

"Gue CEO di perusahaan samping cafe ini" jelas Fio.

"Ohh ternyata CEO nya kamu" balas Perempuan itu sambil mengangguk.

"Yaa... Gak usah formal aelah keliatan nya kita seumuran" protes Fio lagi.

"Oke dehh" balas perempuan itu singkat.

"Gue Fio, nam-"

" Ini qaqa kopinya selamat menikmati" pelayan datang membawa kopi hangat di atas nampan.

Sebelum duduk mereka berdua telah memesan kopi terlebih dahulu.

"Ahh iya terimakasih mba" jawab Fio bersamaan dengan perempuan itu.

"Ehh gue belum selesai nanya, nama Lo siapa?" Tanya Fio.

"Lo Fio kan? Gue Sera lengkap nya sii Tessera tapi panggil aja Sera" jelas Sera sembari memastikan bahwa pria di depannya itu bernam Fio.

"Iya gue Fio tepatnya sii Fiover" jelas Fio.

"Ohh okay"

Fio menghabiskan masa istirahat nya bersama dengan Sera mereka terlihat sangat akrab walau baru pertama kali bertemu. Sampai masa istirahat Fio habis Fio kembali ke kantor dan Sera kembali ke kantornya untuk melakukan pekerjaan nya sebagai director.

Tessera Marley, ia adalah produser musik sekaligus director di salah satu perusahaan ayahnya, yaitu Marley company. Perusahaan lebih tepatnya agensi itu menaungi musisi musisi bertalenta. Banyak musisi-musisi papan atas berada di dalam naungan Marley company. Karya karya yang ia produseri semua sukses.

***

Tak terasa hari telah berganti malam, waktu nya Fio selesai dari pekerjaan nya lalu pulang ke rumah, namun, malam ini setelah pulang ke rumah ia sudah harus bersiap siap untuk dinner bersama keluarga dan calonnya itu.

"Huh, Fio, untuk sekarang ikutin aja dulu maunya mama okee" ucap Fio pada diri sendiri sambil memperlihatkan body kharismatik nya di depan sebuah kaca besar.

Setelah itu Fio beranjak ke luar rumah nya dan pergi ke tempat yang ibunya minta.

Sementara itu di sebuah tempat telah bercengkrama dua keluarga yaitu keluarga Fio dan keluarga calonnya.

SEMANGGI BERDAUN 4 Where stories live. Discover now