Chapter 1

10.6K 846 83
                                    







Yang Jungwon mengumpat pelan saat tungkainya terhenti di ambang pintu kelas Omega dan Beta angkatan dua. Sudah sejak pagi ia mencari keberadaan Sunoo yang menghilang setelah ia tinggal ke toilet.

"Kau tahu dimana Kim Sunoo?"

Seorang gadis bersurai pirang mengeryit bingung. Ia melempar tasnya sembarang tanpa peduli barang di dalamnya terlempar atau tidak. "Aku baru saja tiba, Jungwon-ah."

"Sialan! Bocah satu itu meresahkan sekali."

"Ada apa?"

"Abel-" Nama si gadis beta sahabat Jungwon dan Sunoo itu. "Pergilah ke lapangan dan sisakan satu antrian untukku di lajur Beta dan untuk Sunoo di lajur Omega. Aku akan mencari dia di kantin."

"Omega? Ku pikir dia Alpha."

"Alpha?" Jungwon tertawa sampai terpingkal-pingkal. Bagaimana bisa Sunoo seorang beta jika nyatanya Jungwon sudah tahu sejak lama status sang sahabat. "Seluruh Lunar Pack akan gempar mengetahui Moongoddes melahirkan Alpha pecicilan seperti Kim Sunoo."

"Well, sahabat kita yang satu itu sedikit unik."

Jungwon menggeleng, masih tak bisa menahan tawanya. Ia lekas beranjak, setelah yakin Sunoo pasti berburu daging di kantin.

***

BRAK

"YAK!!"

"Cepat ikut aku ke lapangan."

Sunoo menggerung marah, ia tengah asik menikmati sarapannya berupa daging panggang dengan berbagai makanan teman-teman sayurnya. Kedatangan Jungwon jelas ia anggap mengganggu.

"Ada apa?"

Jungwon memutar bola mata malas. Jika dia bukan ketua kelas, sudah dipastikan hal begini tak akan ia pedulikan.

"Sekolah kembali mengadakan pemeriksaan status. Sekalian persiapan untuk musim berburu bulan depan."

"Aku Alpha."

"Katakan itu pada pantatku." Dengus Jungwon kesal. "Tahun kemarin kau tidak ikut pemeriksaan status karena sakit. Meski aku yakin jawabannya."

"Aku Alpha!"

"Kau Omega."

"Aku tak pernah mengalami heat!"

"Kau baru delapan belas tahun."

Sunoo menggigit daging yang tertempel pada tulang ayamnya. "Tapi Omega heat pada usia empat belas."

"Siapa tahu Beta."

"Jangan menurunkan harga diriku dong!"

Jungwon hanya menatapnya datar.

"Aku ingin tambah daging."

"YAK! PERIKSA DULU!!"

***

"Apa kita harus ikut juga?" Tanya Heeseung pada saudaranya.

Jay menyahut. "Ikut saja. Sekalian persiapan untuk musim berburu."

"Ayah bilang kan wajib hyung."

Jay mengangguki perkataan Niki. Adik bungsunya itu melenggang, melompat ke dalam mobilnya yang sudah terbuka tanpa atap.

"Siapa yang tidak punya jadwal siang nanti?" Tanya Jake tiba-tiba.

"Ada apa?"

"Aku ingin membeli sepatu di mall. Bisa kau temani aku?"

Freedom Runner PackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang