Suster yang menemaninya tersenyum kecil lalu mengambil Fala dalam gendongan Tiana. "Sepertinya baby Fala haus, Bu. Kita kasih susu formula saja dulu, kasihan baby-nya."

Tiana mengangguk setuju, apa pun yang terbaik bagi Bella dan Fala dia akan lakukan.

Bella belum bisa memberikan ASI dikarenakan saat ini tubuhnya penuh dengan alat, Tiana pun sempat panik sebab dokter mengatakan jika darah tinggi Bella sempat naik. Tetapi semuanya kembali normal meski harus dibantu memakai alat yang menempel pada tubuhnya.

Mau tak mau Tiana terpaksa mengizinkan Fala minum susu formula untuk sementara sampai alat di tubuh Bella dilepas.

Tiana kembali ke kamar inap Bella, ingin melihat kondisi sahabatnya. Langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok yang tengah berdiri di depan pintu kamar inap Bella, dengan langkah tergesa-gesa Tiana mendekati sosok itu yang ternyata Fuad, lelaki yang katanya anak dari Hartanto.

Tiana menyentak tangan Fuad saat akan membuka knop pintu. "Mau apa lo ke sini?" tanyanya ketus.

Fuad menoleh, menatap santai Tiana yang sedang menahan amarahnya. "Gue sudah bilang gue mau ketemu Bella untuk bertanggung jawab, gue mau menika---" Ucapannya terpotong ketika Tiana menariknya kasar, membawanya ke ujung koridor dekat toilet karena di sana terbilang sepi.

"Gue kan udah bilang, lo nggak boleh nampakkan batang hidung lo pada Bella sebelum lo bawa si berengsek itu ke sini!"

"Papa lagi di China saat ini, dan baru pulang minggu depan. Lagian gue melakukan ini hanya ingin melindungi Bella, Papa memberikan gue waktu sampai bulan depan untuk membawa Bella pergi dari sini sebelum Papa nekat melakukan yang bisa membahayakan Bella dan bayinya."

"Apa maksud lo?"

Fuad menatap sekeliling koridor lalu kembali menurunkan pandangannya pada Tiana. "Papa punya rencana untuk membunuh bayi Bella, makanya gue ingin menikahi Bella untuk melindunginya dan bayinya agar Papa berhenti melanjutkan rencananya. Tapi Papa ngajuin satu syarat, gus harus membawa Bella dan bayinya pergi jauh."

"Berengsek!" Tiana mengumpat kesal. "Hartanto bangsat!"

Fuad akan membuka mulutnya sebelum sebuah suster yang tadi menamani Tiana di ruang bayi datang dengan wajah panik.

"Ibu Tiana," panggilnya.

"Ya?" Tiana dan Fuad kompak menoleh.

"Ehm, itu, Bu. Ada yang mencari Ibu." Kening Tiana berkerut bingung, pasalnya sekarang dirinya berada di rumah sakit. Dan tak ada satu temannya yang tahu jika dia berada di sini, jadi siapa yang mencarinya.

"Siapa, Sus?"

"Polisi, Bu."

Tubuh Tiana menegang, Fuad pun menyadarinya.

***

Tiana ditangkap pihak kepolisan terkait tergabungnya dengan jaringan protistusi online yang melibatkan beberapa model dan para anak di bawah umur, barang bukti sudah disita yaitu dua buah ponsel dan bukti transfer sejak tahun 2019.

Berita itu sudah tersebar di media online bahkan media elektronik, banyak wartawan berbondong-bondong memberitakannya. Bahkan sejak semalam agensi tempatnya menjadi asisten dipenuhi wartawan, di kosannya juga, apartemen Bella, bahkan rumah sakit.

Setelah melakukan pemeriksaan 20 jam, akhirnya Tiana ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus protistusi online yang berperan sebagai mucikari dan dua tersangka lainnya yang bertugas menyewa hotel untuk para perempuan yang ingin berkencan dengan klien.

Harga yang dipatok beragam, dari belasan juta sampai ratusan juta. Tergantung dari klien yang memilih perempuan untuk di booking.

"Terungkapnya kasus prostitusi online melibatkan asisten model Bella Lasafati berinisial TA dan kedua rekannya BK dan CN, polisi sudah menetapkan mereka bertiga sebagai tersangka dengan barang bukti berupa dua buah handpone dan transaksi melalui transfer bank yang dikirimkan klien ke rekening TA. Saat ini TA dan kedua rekannya sudah di tahan di Polda Metro Jaya untuk melanjutkan proses hukum dan mengumpulkan barang bukti serta memanggil beberapa saksi."

Keifani dan Darius saling melirik satu sama lainnya, sedangkan mami malah berkomentar.

"Alhamdulillah, akhirnya asisten perempuan itu ditangkap juga. Pasti sebentar lagi perempuan itu akan menyusul karena terlibat."

"Mi," tegur papi. "Nggak boleh nyumpahin orang lain."

Mami menoleh. "Abis Mami masih kesal, Pi. Dia kan sudah...." Kalimatnya terhenti lantas menatap Darius dan Keifani bergantian. "Mami bersyukur bukan dia jadi mantu Mami."

"Mi, udah dong. Toh, itu hanya masa lalu Darius. Sekarang Darius udah bucin banget tuh sama mantu kesayangan Mami, lihat deh, dari tadi sibuk natap Kei terus. Kayak istrinya mau ke mana aja." Papi sengaja mengalihkan perhatian mami agar tidak membahas masa lalu Darius, apalagi kondisi Keifani yang sedang mengandung. Mood ibu hamil kan gampang naik turun, terlalu sensitif. Papi tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Keifani dan bayinya.

Darius dan Keifani sejak tadi diam, hanya memasang senyum. Sampai akhirnya lelaki membuka suara. "Pi, Mi, aku dan Kei naik ke atas dulu ya. Kei harus banyak istirahat."

Setelah melihat anggukan mami dan papi, Darius menuntun Keifani naik ke kamarnya.

"Kamu istirahat sekarang ya." Darius membantu Keifani berbaring di ranjang lalu dia ikut berbaring di sebelah istrinya seraya menepuk pelan punggungnya. "Kamu jangan berpikir terlalu keras, kita fokus aja sama anak kita, hm."

Keifani mendongak. "Tapi, Mas. Mereka----"

"Udah, Sayang. Jangan pikirin mereka lagi ya," potong Darius mengeratkan pelukannya hingga wajah Keifani terbenam di dada bidangnya.

Keifani menikmati detak jantung Darius yang berirama sama detak jantungnya, berusaha keras untuk tidak kepikiran dengan berita tertangkapnya asistennya Bella. Apalagi tadi dia sempat melihat gambar beberapa wartawan di depan sebuah rumah sakit.

Apakah Bella sudah melahirkan? Kalau Keifani ingat-ingat lagi, ini sudah masuk bulan Bella. Berarti perempuan memang sudah melahirkan.

Segera Keifani menjauhkan wajahnya, lalu menaikkan pandangannya menatap sendu Darius.

"Mas, boleh aku ketemu sama Bella," pintanya memohon.

***

BERSAMBUNG

Masalah satu per satu sudah selesai ya, tandanya apa? Yap, bentar lagi TAMAT dong 😁 tinggal dua part lagi sih 😜😅

Sedih ya bakal pisah sama tokoh2 unik dalam cerita ini terutama mami Shalu dan papi Irvin 😭😭

Yang mau baca kisah mami dan papi bisa cuss ke dreame ya, ketik aja Suami Settingan dipencarian 😉

Vote dan komennya ya teman2 🙏

See you next part

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now