Banyak orang bilang trauma itu di gampang untuk dilupain , tapi kenyataannya tidak. . .
Trauma masa lalu yang dialami Sabiru memembuatnya enggan untuk memiliki pacar dan lebih memilih untuk menjadi Fangirl.
Namun hal itu berubah setelah ia bertemu...
⚠️CERITA INI MENGANDUNG KATA KATA KASAR/NON BAKU⚠️ !!! Cerita ini hanya karangan penulis dan tidak bermaksud untuk menyingung para reader atau author lain!!!
hii readersits my first story Semoga kalian suka sama cerita aku ya!!! sorry kalo ada yang typo HAPPY READING!!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌍🌎🌏
Pagi hari yang indah dan cuaca yang bagus untuk memulai aktifitas. Di sebuah perumahan di tengah kota Jakarta terdapat sebuah keluarga yang baru pindah dari bandung.
"SABIRU AMOURA VERNATHA BANGUN , GUA MASUKIN PERUT LAGI BARU TAU RASA." Ucap Ibunda Sabiru yang bernama Vernatha. Ya biasalah tugas pertamanya selain bebenah ya itu bangunin Sabiru
"IYAAA MAHHH!!" Balas sabiru yang masih mengumpulkan nyawanya.
Ia melihat ke arah alarmnya.
"Oh masih jam setangah tujuh." sambungnya.
"HAH JAM SETENGAH TUJUH, SIAL HARI PERTAMA LUPA MASANG ALARM LAGI!!!" Teriak biru.
Ia bergegas bangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi dengan tergesa gesa.
Kezia memakai seragam sekolah barunya lalu segera turun untuk sarapan.
"Mah gak sarapan dulu ya udah telat ini , aku bawa roti aja ya." Ucap Sabiru terburu buru. Pasalnya hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah , gak lucu kan baru masuk udah telat.
"Dek , Lo sehat sehat aja kan??" Tanya seorang laki laki tinggi yang tiba tiba turun dari tangga.
"Gak ada waktu buat nanya nanya ya bang gua buru buru ini udah telat mau ospek pula." Jawab Sabiru.
Sabiru lanjut memakan roti yang di buat mamahnya itu dengan lahap dan terburu buru pastinya.
"Telat?orang masih jam setangah enam." Sambung abangnya.
"Uhhuuk. . .Uuhhuk." batuk Sabiru
Tau kezia keselek mamahnya langsung ngasih minum sabiru.
"Nih minum dulu kak." Ucap mamahnya
Sabiru pun meminum air yang mamahnya berikan.
"Hah , masih setengah enam bang?" Bingung Sabiru.
"liat jam makanya." Balas kakanya itu
"Tapi gua liat alarm di kamar itu jam setengah 7 bang." Ucap sabiru lagi.
"Peace dek." Sambung abangnya sambil bikin angka dua pake jarinya udah gtu nyengir nyengir gak jelas kaya gak punya dosa.
"ABANGGGGG!!!!" Ucap Sabiru kesal. Abangnya kabur ke atas takut dia di pukulin sama adeknya.
