Setelahnya gadis tadi yang tak lain adalag Aurel pamit undur diri untuk kembali menjalan kan tugas nya.

Gadis yang dipanggil nona tadi sekarang termenung menatap bangunan yang menjulang tinggi dari kaca ruang kerja nya itu.

Aiyla, iya! Gadis itu adalah aiyla. Sosok yang sangat rindukan alfa dan dicari keberadaan nya. Saat ini gadis itu berada sangat jauh dari tanah kelahiran nya.

Bukan, aiyla bukan nya lari dari masalah. Namun, aiyla sedang mengejar masalah utama nya. C'mon seseorang yang telah mengusik nya tak akan dia biarkan pergi dengan tenang, harus ada kenang-kenangan yang tertancap pada tubuh nya.dan jangan harap bisa kabur dari jangkauan aiyla.

Semakin kalian berusaha untuk lari, maka kalian akan berporos pada rotasi yang aiyla buat, dan berakhir menyerahkan diri. Tidak akan dia biarkan bedebah itu lolos dari maut yang sudah aiyla persiapkan.

"Majukan planing kita, saya mau malam nanti semua sudah beres" Ujar Aiyla kepada seseorang dibalik telfon itu. Setelahnya aiyla langsung memutuskan sambungan secara sepihak.

Tutt

"Kalian salah mencari lawan" Batin aiyla menyeringai.

****

Sedangkan dibelahan bumi lain, jihan sedang termenung. Meratapi nasib nya saat ini. Kacau, satu kata yang menggambar kan penampilan jihan.

Flashback on

Huekkk...

Hueekkkk

Huekkkk

Huhh

Huhh

Jihan sedang mengatur nafas nya, badan nya sangat lemas dan sejak pagi dia terus merasa mual. Tapi tak ada yang dia muntah kan hanya cairan bening yang keluar dari muntahan nya.

Jihan berjalan gontai keluar dari kamar mandi dan membaringkan diri nya di kasur. King size nya.

Jihan mulai membuka hp nya dan shearcing di google gejala-gejala yang dialami nya. Sambil menunggu loading, jihan meminum air yang berada dinakas dekat tempat tidur nya.

Jihan mulai fokus membaca dan deg apa yang dialami nya saat ini adalah ciri-ciri dari orang yang sedang hamil?

Tidak!

Dia harus membuktikan nya

Jihan melangkah keluar dari apartemen nya tak lupa dia mengambil kunci mobil dan juga jaket karena cuaca diluar sangat dingin.

15 menit kemudia

Jihan sudah kembali membawah kantong plastik berwarnah putih dan kembali memasuki kamar mandi, sekitar 5 menit menunggu akhirnya jihan mulai mengangkat alat yang tadi dia celupkan dan melihat hasil nya.

Deg

Positif

"E-enggak!!!! Ini pasti salahh iya!! Ini pasti salag hiks nggak mungkin gue hamil hiks!" Jerit jihan sambil terisak pilu.

Dia harus apa sekarang? Mengugurkan bayi tak berdosa ini? Tapi dia tak tega, walau bagaimana pun anak ini tidak berdosa.

Tapi dia juga tidak bisa membesarkan anak ini seorang diri melihat kondisi nya saat ini yang masih pelajar, bagaimana bisa dia menghidupi anak ini nantinya.

Flashback off

"Gue harus apa hiks,,,, gue bener-bener udah hancur sekarang" Ucap jihan dengan frustasi.

"Gue nggak bakal bisa perjuangin Arfan lagi hiks GUE HARUS APA SEKARANG ARGHHH BRENGSEK" ucap jihan kembali membanting apa pun yang berada didekatnya.

Sedangkan tanpa sepengetahuan jihan ada seseorang yang sedang melihat nya lewat layar monitor yang tersambung oleng cctv tersembunyi yang orang itu pasang dikamar nya.

Ini awal dari pembalasan gue jihan. Batin seseorang itu. Walau sorot mata nya tajam kearas monitor itu, tapi tak dapat dielakan bahwa ada sedikit rasa tak tega dalam diri nya.

"Tinggal hama berikutnya" Ucap seseorang itu dengan sorot tajam menghunus kearas selembar foto yang telah tertancap pisau itu.
Bersiaplah bitch ini jauh lebih menyakitkan . Batin nya.







TBC

Yeyy!!!

Gimana sama part kali ini?

Jangan lupa vote comment nya yaaa 🥳

Btw, hari ini aku ultah loh,,,, hehehe

Okey, sampai jumpa di next part nya yaaa ❤

AIYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang