Seperti ikatan batin antara ibu dan anak, mami langsung tahu jika Darius sakit.

"Assalamualaikum, Dar, kamu baik-baik aja, kan?"

"Waalaikumsalam, Mi. Ini aku Kei."

"Oh, Kei sayang. Darius mana? Dia baik-baik aja, kan? Soalnya perasaan Mami kok nggak enak sejak tadi, kepikiran dia terus." Nada suara mami terdengar cemas luar biasa.

Keifani tersenyum dalam hati. "Mas Darius lagi istirahat, Mi. Dia barusan muntah-muntah."

"Apa? Tuh kan firasat Mami nggak pernah salah, terus gimana keadaannya sekarang." Kini suara mami berganti panik.

"Lagi di kamar, Mi. Sekarang udah baikan meski katanya masih mual, makanya aku buatkan air jahe untuk menghilangkan rasa mualnya."

"Syukurlah, ya udah. Mami titip Darius ya, Kei. Jaga dia ya. Darius kalau lagi sakit manjanya minta ampun. Semoga kamu nggak pusing ya, dia itu banyak maunya kalau lagi sakit."

Keifani tertawa kecil. "Iya, Mi. Pasti aku jagain baik-baik."

***

"Jadi lo kemarin ketemu Kei di rumah sakit?" tanya Tiana seraya memberikan teh hangat untuk Bella. "Dan lo baru cerita ke gue sekarang."

Bella meneguk pelan tehnya, lalu menjauhkan cangkir dari bibirnya. "Ini gue bilang ke lo," jawabnya santai.

Tiana geleng-geleng kepala. "Kebiasaan," gerutunya pelan. "Terus, lo ngomong apa aja?"

"Nggak banyak, gue punya infokan kalau anak yang gue kandung ini anak Darius, suaminya."

Tiana mulai tertarik, dia duduk menyamping di sofa. "Gimana reaksi dia?"

"Dia bilang nggak percaya sama gue, dan minta tes DNA jika anak ini lahir. Ya, gue iyain aja tantangannya lagian kan ada lo yang bisa urus semuanya." Bella kembali meneguk tehnya sampai habis lalu menaruh cangkirnya di atas meja.

"Cerdas," Tiana bangga dengan kecerdasan Bella, itulah mereka bisa jadi sahabat yang baik karena mereka punya kesamaan, yaitu sama-sama licik. "Tentu aja gue bantu, soal tes DNA gampanglah." Dia menjetikkan jarinya.

Bella tersenyum lebar. "Gue nggak mau dengar rencana kita ini gagal ya, Ti. Gue mau Darius segera kembali pada gue."

Tiana mengangguk yakin. "Tentu, gue yakin kali ini rencana kita berhasil apalagi dari cerita lo Kei mulai goyah kepercayaannya karena tantangannya nggak membuat lo takut, mungkin juga karena foto kiriman gue."

Kening Bella berkerut samar. "Foto apa?"

"Sebulan yang lalu gue kirim ke alamat kantornya sebuah foto hasil editan yang gambarnya wajah lo dan Darius sedang di atas tempat tidur, tapi gue sempat ragu karena udah sebulan dan Kei nggak ada reaksi sama sekali. Rupanya keberuntungan masih berpihak pada kita."

"Pantes waktu ketemu dia kayak kaget lihat ke arah perut gue," respon Bella tenang.

"Tapi tunggu, Bell. Tadi lo bilang ketemu di rumah sakit, kan?" Bella mengangguk kecil. "Tepatnya ketemu di mana?"

"Poli kandungan."

"Ngapain Kei ada di poli kandungan? Jangan-jangan...."

"Jangan-jangan apa?" tanya Bella penasaran, pasalnya wajah Tiana mendadak pucat.

"Kei hamil juga, Bell."

Bella tersentak, dia tak berpikir sampai ke sana. Benar juga apa yang dikatakan Tiana, istri Darius itu tak mungkin ada di poli kandungan jika tidak ada keperluan memeriksa kandungannya.

"Gue nggak peduli dia hamil atau nggak, yang gue mau adalah Darius, titik!"

"Oke oke, lo tenang ya. Lo nggak mau mau kan kalau lo dibawa ke rumah sakit lagi, jadi gue mohon kendalikan emosi lo! Ingat masa depan lo bersama Darius dan juga anak kalian." Tiana berkata dengan panik melihat dada Bella naik turun menahan segala emosi yang siap meledak.

Selama sebulan lebih ini terapi yang dilakukannya cukup berhasil, Tiana selalu ada di sampingnya menemani dan memberikan dukungan moril. Tetapi ada saat di mana Bella yang tidak bisa mengendalikan emosinya, biasanya Tiana akan mengingatkan tentang kehidupan masa depan bersama Darius. Dia memberikan sugesti tentang lelaki itu, karena hanya dengan menyebut nama Darius, Bella akan kembali tenang.

Dan sekali lagi, mood Bella kembali baik begitu nama Darius diucapkan.

***

BERSAMBUNG

Hai kembali lagi hahaha aku rajin ya updatenya ☺ senang gak? Harus senang dong ya 😅

Vote dan komenny dong, yg banyak2 ya siapa tau hari ini bakal double up 😜😅

See you next part

Loveable Ties (TAMAT) Where stories live. Discover now