"Hahahaha. Mama lebay deh hahah. Gak usah sibuk-sibuk. Luna cuma mau minta doa sama mama dan papa aja. Papa dimana ma?"

"Papa kamu masih dikantor kalau mama tidak salah. Yaudah kamu siapin diri terus sana"

"Siap ma! Luna kekamar ya"

Luna melangkahkan kakinya kearah kamar lalu membanting tubuhnya diatas tempat tidur. Wanita itu menatap langit-langit kamarnya, senyum sedari tadi tidak pernah luntur dari bibirnya.

Ia sibuk membayangkan bagaimana dan apa saja yang akan ditanyai esok hari di wawancaranya. Pikirannya melayang jauh, membuatnya tanpa sadar sudah mulai memasuki alam mimpi.

Pukul 06.00 wib, suara alarm mampu membangunkan Luna dari mimpi indahnya. Ia meregangkan kedua tangannya keatas. Senyum lebar terlihat jelas di wajahnya yang cantik. Luna berdiri dari tempat tidur lalu mulai bersiap-siap.
***
"Ahhh.... Za... Mmpphhhhh"

"Enak honey?"

"Mmhhh... Ahhh.. Jilll.. Atttt... Ahh.. Ihhhyyaaa disituuuuuuhhh"

"Dimana haaa? Disini?"

"Ouchhhh.... Mhhhhmmmm... fuck me Za...... Ngentotin aku"

"Sebentar lagi, aku mau buat kamu keluar dulu"

"Ahhh zaaa, aku mmmhhh gakkk ahhh tahannn "

"Keluarin terus sayang"

"Ahhh mhhhmmm ahhhh akkuhhh bakalannn kuattthhh ahhh gakk bakalann ouhh cephahttt kelluarhhh"

"Yakin?"

Reza turun kearah bawah, menyentuh memek gadis itu.

Slurrp. Slurrpp

"Ahhhhhhhhhhhhh..... Ouchhhhhh"

"Fuck meehh!!!! Ahhhhh!!!!! Akkuhhhh ouhhhn Zaaaa gilakkkkkk"

Slurppp slurrp slurppp

"Zahhh kammuhhh gilaaahhh ouchhhhh ahhhhh"

Slupppp

"Ahhhhhhhhhhhh" Gadis itu meenggelinjang mendapatkan orgasme pertamanya. Reza menghentikan aktifitasnya lalu menatap gadis yang ada didepannya.

"Kamu gak bakal tahan kalau lidah aku yang udah main"

"Aku ngaku kalah za"

"It's time baby!"

"Za, udah jam 7.30 pagi. Kamu gak kekantor?"

"Persetan dengan kantor! Ada memek didepan aku yang lebih menggoda"

"Ahhhhhhhh za kamuuhhh gila tibahh tibb ahhhhh"

"Ahhh, tapi enak kan?"

"Ennkakkhhh bangettt. Ahhh ahhhh"

"Ahhhhhh ouchhhh mmhhh ahhhh"

"Ouchhhh fuck me harder! Ouchh yeahhhh"

"Ngomong kotor lonte!"

"Ahhhh lebbihhh kerasss zahhh. Kontol kammmuhhh enakkhhh. Ahhhhh.. Gede... Bangg.. Ngetthhh"

"Tentu baby"

"Ahhhh.... Perkosa aku zahhh. Ouhhhh... Mmhhpppp... Buat ... Memekkhhh aku puashhhh ahhhh"

"Kalau itu mau kamu, okey"

Plok plok plok.

Reza memompa juniornya lebih cepat dan keras kememek wanita itu. Wanita itu mendesah kuat menerima gesekan nikmat yang dirasakan dimemeknya.

"Ahhh... Rez... Zaaa remashhhh.. Dadaaku..... "

"Ahhh... Ahhhh... Ahhhh"

"Ouchhh.. Yeahhhhh... Mmmpphhh"

"Ahhh... Ahhhh"

"Zaaaa dikittt lagiii mmpphhh, aku mauuu kelluarhhhh... Ouchhhh"

"Bareng"

Plok plok plokk plokk

"Ahhhhhhhh" Lenguh wanita itu mencapai puncak kemudia disusul oleh Reza yang menembakkan spermanya dirahim wanita itu.

Reza terkulai lemah menaruh kepalanya diataa dada wanita itu tanpa melepaskan juniornya yang ada didalam memek wanita itu. Reza mengenyot puting toket wanita itu, sambil sesekali tangannya meremas toket montok itu.

"Jangan dimainin dong toket aku"

"Kenapa? Takut nafsu lagi?"

"Udah ah yuk kekantor"

"Bentar lagi aja. Masih mau nikmatin toket kamu dulu"

"Mesum ih"

"Mesum tapi enak kan"

"Yaudah cabut dulu itu dari memek aku"

"Kenapa? Gak tahan ya? Pengen digoyang lagi?"

"Enggak"

"Yakin?"

Reza menggoyangkan pinggulnya sedikit, juniornya yang masih tegang menggesek memek wanita itu membuatnya melenguh kecil.

"Ahhhh"

"Tuh kan, masih mau ya?"

"Reza, kantor dulu. Nanti kamu telat"

"Tenang aja, kantor itu juga bentar lagi punya aku. Aku masih mau menikmati memek kamu. Ronde kedua!"

"Ahhhhhh"

***
Bersambung

KAMUFLASE CINTA (18+) Where stories live. Discover now