Part 28 (21+)

103K 906 211
                                    

Luna masih berada di caffe yang sama. Sedari tadi ia hanya mengaduk minumannya, sedangkan dirinya terlihat sedang memikirkan sesuatu. Sudah berulang kali juga Luna menatap ponselnya, namun tidak ada satupun telepon atau sms yang masuk. Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore. Selama itu dia hanya duduk dan melamun.

Drtt. Drtt.

Luna menatap layar ponselnya malas. Reza, pria itu menelponnya. Namun ntah mengapa, ada rasa kecewa yang masih menyelimuti hati Luna.

"Kamu dimana?"
"Aku masih di caffe tadi"
"Belum pulang juga?"
"Kamu sendiri?"
"Ini mau pulang"
"Yaudah hati-hati ya"
"Iya, kamu hati-hati juga"
"Hmm.. Za"
"Iya?"
"Eh gak jadi. Yaudah aku matiin ya bye"

BIP.

Luna mengakhiri teleponnya bersama Reza. Sumpah. Kali ini, Reza memang sangat aneh. Biasanya, Reza selalu menawarkan diri untuk mengantar Luna pulang. Namun hari ini, basa basi untuk mengantar pulang pulang saja tidak ada. Ada apa dengan Reza?.

"Apa Reza... "

Luna menggelengkan kepalanya pelan. Ia mencoba menghilangkan pikiran-pikiran negatif tentang Reza dari pikirannya. Tidak mungkin Reza selingkuh lagi, kaj Reza sudah berjanji. Lagi pula, Reza juga sudah diberi kepercayaan oleh orang tua Luna. Jadi, kemungkinan dia selingkuh sangatlah kecil.

Luna memantapkan hatinya, berusaha berpikir positif. Ia bangun dan berjalan kearah kasir untuk membayar makanannya lalu segera pulang kerumah.

Belum sampai di motor, telepon Luna kembali bergetar. Luna mendengus kesal, siapa lagi yang akan menghancurkan moodnya kali ini setelah Reza?.

Luna menatap layar ponselnya. Namun ekspresi wajahnya yang tadinya mengerut, kini tersenyum lebar. Luna membaca sebuah email.

"YEYYY YUHUUU!!!!" Teriak Luna sambil melompat tersenyum senang, namun membuat beberapa melihat kearahnya aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YEYYY YUHUUU!!!!" Teriak Luna sambil melompat tersenyum senang, namun membuat beberapa melihat kearahnya aneh.

Luna sadar, ia kini menjadi pusat perhatian orang disekitarnya. Wanita ini mengatur bajunya lalu membungkuk meminta maaf pada orang disekitarnya. Namun senyum sumringah masih terpancar di wajahnya. Padahal ia baru dipanggil untuk wawancara, namun senangnya sudah melebihi apapun.

Luna bergegas neluncur kerumahnya, tidak sabar mempersiapkan hari esok untuk wawancaranya.
***
"Ma! Pa! Luna pulang!!!"

"Iya sayang. kamu kok seneng banget? Kenapa?"

"Besok aku wawancara ma di perusahaan Fatreya!. Waaaaa" Luna memeluk mamanya kuat.

"Alhamdulillah anak mama. Sayang, ayo sekarang kamu kekamar, belajar dikit dan jangan lupa maskeran. Siapain baju untuk besok. Kalau perlu kamu luluran juga ya. Mama dan papa pasti doain untuk kamu. Kamu perlu apa? Mau beli sepatu baru? Atau apa? Mau makan apa"

KAMUFLASE CINTA (18+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang