"Makanlah dulu, sarapannya sudah siap." ucap Jin yang berlalu. Ia membawa ember berisi setengah air ke kamar Jungkook. Sepertinya itu untuk ancaman karena maknae itu memang sulit bangun pagi.

Saat Eunha hendak bangkit baru lah ia menyadari pria di belakangnya adalah Suga. Ia sangat kaget hingga hampir saja terjungkal ke belakang. Beruntung RM cepat menangkapnya. Sementara Suga berlalu begitu saja ke meja makan.

Setelah sarapan mereka kembali berkumpul di ruang keluarga itu. Kini mereka membagi empat kelompok dengan satu kelompok berisi dua orang dan memeriksa file itu di laptop masing-masing.

Hari mulai gelap dan mereka masih sibuk dengan hasil nihil. Tadinya J-Hope yang sekelompok dengan Eunha bersorak senang karena mengira menemukan pelakunya. Tapi ternyata salah karena itu ternyata pria yang berambut lumayan panjang dengan pakaian yang hampir mirip.

Bahkan setelah makan malam pun mereka belum juga menemukannya. Kini video terjelas adalah saat pelaku berada tepat di hadapan ARMY si pemilik video ini. Sayangnya, saat wajah si pelaku hampir tampak, video itu mengarah ke arah sebaliknya dan video pun berakhir.

Kurang dari satu jam lagi sudah tengah malam dan mereka sudah letih. Mereka mulai tertidur satu per satu.

Keesokan harinya di senja hari, rasa putus asa semakin menjalari pikiran dan tubuh mereka. Bahkan Jungkook yang tadinya paling antusias kini beralih fokus bermain balon dengan Jimin.

Taehyung terbangun karena haus. Ia mengambil sekotak jus dan membawanya ke ruang keluarga itu. Walau malas, ia lanjut memeriksa video-videonya. Dan keajaiban pun terjadi.

"Oh? Oh! DAEBAK! DAEBAK! Aku menemukannya! Yeorobunie~! Ireona ireona~!" Taehyung bersorak penuh kemenangan. Ditepuk-tepuknya orang di sekelilingnya dengan girang, membuat mereka terbangun sambil mengumpat.

Eunha mendengus. "AAH! SHIBA--!"

"Ya, lihat!" seru Taehyung sambil menyodorkan laptop itu pada Eunha.

Eunha yang tadinya sibuk mengusap matanya jadi melotot seketika. Potongan video itu benar-benar menampilkan si pelaku dengan jelas. Bahkan videonya tak goyang ataupun buram seperti diambil oleh seorang profesional.

"Kita berhasil! Uwah akhirnya! Ah, aku mau mandi dulu." Baru saja Eunha akan melangkah, Jungkook menyeretnya ke tengah mereka dan seperti biasa mereka berpelukan ala teletubbies.

"Ah aku iri. Kalian tak bau walau tidak mandi berhari-hari. Jadi MINGGIRLAH! AKU SUDAH SANGAT GERAH!" seru gadis itu. Ia pun berlalu sambil tersenyum simpul.

***


"He ... Hello? This is Ms. Rena?"

Seseorang di seberang telepon itu diam saja. Sementara Eunha terus mengulangi panggilannya dengan canggung.

"Santai saja. Aku bisa dan paham bahasa Korea," ucap orang itu akhirnya. Membuat Eunha melongo. Pikirnya kenapa tak langsung konfirmasi saja dari awal hingga ia tak perlu bersusah payah belajar bahasa Inggris dadakan dengan RM untuk bisa bercakapan dengan ARMY si pemilik video paling jelas ini.

"Ah nee. Begini ... ah, tidak. Pertama perkenalkan aku Cha Eunha. Aku adalah staf Bighit ...."

"Arayo. Maaf tapi tolong langsung ke intinya saja. Aku tak punya banyak waktu," ucap gadis di seberang telepon.

Eunha menelan salivanya. "Baiklah. Pertama, terimakasih. Aku dan Bangtan ... Ah! Maksudnya aku dan Bighit sangat berterima kasih atas bantuanmu. Maka dari itu sesuai perjanjian, kami akan mengirim 50 juta won untukmu. Mohon diterima dan bisakah berikan nomor rekeningmu?"

"Tidak, tak perlu."

"Ah kau tak mau di transfer? Apa dipaketkan saja? Kalau kau mau bonus aku bisa memberikan beberapa foto Bangtan untukmu, foto ini unlimited! Ehehe." Eunha tersenyum jahil. Sementara Bangtan menolak keras. Mereka tahu foto apa yang dimaksud Eunha. Yaitu foto-foto mereka saat masih trainee yang berada di album foto tahun 2012.

"Tidak. Kubilang tak perlu. Aku hanya minta satu hal, lakukan sampai tuntas. Kau harus menangkap pelakunya. Kalau tidak, aku akan melaporkan apa yang kau lakukan akhir-akhir ini."

"Apa?"

Pip.

Sambungan telepon pun terputus. Eunha masih tak mengerti maksud ucapan terakhir gadis itu. Pikirannya mulai liar, berpikir bahwa bisa jadi itu adalah si pelaku dan ia sedang diawasi sekarang. Ia pun celingak-celinguk waspada.

Sementara Bangtan bersorak penuh kemenangan. Terutama Jin yang membanggakan si ARMY yang tak meminta imbalan apapun untuk dirinya pribadi.

"Ya~ begitulah ARMY kita. Mereka hanya mengkhawatirkan kita. Bukannya ingin mendapat uangnya. Aku yakin yang lain juga seperti itu," celoteh Jin.

"Ah, sudah-sudah! Ini masih belum selesai. Jungkookie, bisa kau mengeditnya agar terlihat lebih jelas?" tanya RM. Ia dan Jungkook pun kembali berkutat pada laptop milik Taehyung. Sedangkan yang lain kembali bersantai karena tugas mereka untuk sekarang selesai.

Sementara itu, Eunha terus memandangi dari jauh. Firasatnya semakin buruk saat ini.

***

Note :
-

eobseo = tidak ada

Ghost7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang